Happy Reading
.
.
.
Pria manis itu menelisik setiap juru halaman rumah yang selama tiga tahun ini ia tinggalkan. Bersih dan terawat yang ada dibenaknya tentang penilaian terhadap rumahnya ini. Jika boleh jujur, ia teramat sangat merindukan rumahnya ini. Rumah yang banyak sekali kenangan indah bersama mendiang orang tuanya, sayangnya ia tak akan bisa merasakan bagaimana hangatnya keluarga didalam rumah ini.
Tiga tahun lalu, seadainya sang ayah tak mengajaknya untuk pergi dari rumah ini ada kemungkinan sampai detik ini mereka masih hidup dan bersama-sama. Tetapi takdir berkata lain, Tuhan nyatanya lebih sayang kedua orang tuanya dan mengambilnya dari sisinya. Padahal ia masih membutuhkan mereka berdua. Sekarang ia hanyalah seorang anak sebatang kara yang entah akan seperti apa nasib kedepannya.
Pria manis itu tak lain adalah Jeon Wonwoo, seseorang yang telah menorehkan luka terhadap pria tampan bernama Kim Mingyu. Kim Mingyu yang sangat ia rindukan dan ingin ia temui untuk meminta maaf terhadapnya. Wonwoo yakin jika Mingyu terluka atas perkataannya waktu itu, tetapi Wonwoo berharap jika Mingyu telah memilih seseorang sebagai penggantinya. Ya. Wonwoo hanya ingin Mingyu bahagia, meskipun bukan bersamanya.
"Tuan anda kembali ?" pertanyaan seseorang membuat Wonwoo terkejut dan membuat tubuhnya sedikit bergetar.
Wonwoo membisu untuk beberapa detik. Ia hanya menatap dalam diam seseorang yang diyakini bertanggung jawab atas rumahnya ini. Pria paruhbaya yang sempat mengabdi kepada orang tuanya dan Wonwoo senang melihatnya yang terlihat masih sehat. Meskipun tak sesehat sebelumnya, Wonwoo yakin jika pria yang cukup tua ini tak lagi seperti dulu. Atau mungkin sering sakit-sakitan ?
Tak berselang lama Wonwoo menyunggingkan senyuman khasnya yang bisa membuat siapa saja merasa sangat tenang, "Lama tidak bertemu, ahjusshi. Bagaimana kabarmu ? Maaf jika selama tiga tahun ini aku selalu merepotkanmu." ujarnya dengan perasaan tak enak. Seharusnya sejak tiga tahun lalu ia memberhentikan ahjusshi itu dan menggantinya dengan yang lebih muda, tapi siapa yang ia percayai ?
Ahjusshi itu menggeleng sembari menepuk pelan bahu sang majikan, "Tak apa, Wonwoo-ya. Semua ini sudah menjadi tanggung jawabku. Berkat ayah dan ibumu, kami tinggal di rumah yang sangat layak. Jadi ini caraku membalas kebaikan kalian."
Benar jika kedua orang tuanya membelikan rumah kepadanya dan membuat keluarganya tinggal ditempat yang sangat layak. Memang tidak ada salahnya, hanya saja ia merasa tidak enak harus mempekerjakan pria yang sudah berumur ini. Mungkin nanti ia akan mencari seseorang yang akan menggantikannya. Lagipula setelah ini ia tak akan bisa bersembunyi lagi dan akan terus menetap di rumah ini.
"Bolehkah aku masuk ? Ahjusshi bisakah untuk sementara waktu jangan katakan kepada siapapun jika aku sudah kembali." Wonwoo tak ragu mengatakan hal itu. Setidaknya untuk beberapa hari ia akan terus bersembunyi di rumah ini sampai ia siap bertemu dengan orang yang mengenalnya.
Tak mendapat jawaban dari ahjusshi itu, Wonwoo kembali melangkahkan kedua kakinya memasuki rumahnya yang nampak pintu rumahnya terbuka sehabis dibersihkan tentunya.
Sebelum Wonwoo benar-benar masuk kedalam rumahnya tiba-tiba saja ia harus kembali menghentikan langkah kakinya, ia membalikkan tubuhnya guna menatap ajusshi tersebut dengan tatapan terkejut. Beberapa detik yang lalu pria cukup tua itu berkata jika Mingyu sering datang kerumah ini guna mencarinya.Benarkah jika selama ini Mingyu menunggunya ? Mengapa ia harus terus menyakitinya dan menjadi orang jahat untuknya.
"Mingyu tak hentinya menanyakanmu, Wonwoo-ya. Apakah kau tidak merindukannya ? Bahkan dia seperti seseorang yang tidak tentu arah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Spring [SVT / END]
FanfictionMingyu hanya ingin tahu satu alasan mengapa orang yang sangat dicintainya itu mengakhiri hubungannya sebelah pihak dan tanpa alasan yang logis. Padahal keduanya baru saja terikat sebagai sepasang kekasih dan dengan beberapa jam, hubungannya kandas b...