Bab 3

336 33 14
                                    

Seminggu setelah ketiga pelayan itu mengetahui bahwa Alex adalah Ihsan Alex mulai mengajari mereka dasar-dasar tentang Islam. Sebelum itu, pagi harinya Alex pergi berlatih seperti biasanya. Hari ini Alex menambah jatah latihannya yaitu dengan berlatih pencak silat. Dimulai dari pukulan lurus 100 kali pukulan samping 100 kali pukulan bandul aperkat back hand sikut dan juga tendangan semuanya 100 kali. Alex menggunakan perantara boneka kayu sebagai samsak nya.
Seperti biasa Alex ditemani oleh Jake jaket pun selalu menyemangatinya.usai latihan Alex pun pergi mandi dan persiapan untuk mengajari ketiga pelayannya tersebut. Alex pun mulai dari huruf hijaiyah terlebih dahulu, mulai dari huruf alif sampai huruf ya. Lili mari dan kate sudah mulai terbiasa menulis huruf hijaiyah dan sekarang mereka belajar untuk menyambungnya. Di tengah-tengah pelajaran Lily mengingatkan Alex tentang sesuatu.
Lili: "Tuan Alex apakah anda sudah bersiap hari ini? “
Alex: “bersiap untuk apa lili? “
Lili: “hari ini tunangan Anda akan datang tuan Alex.”
Alex: “Hah? Aku punya tunangan benarkah? “
Lili: “benar Tuan namanya adalah Sophia, anak dari Eric Lawson. “
Alex: “kapan tepatnya dia akan datang? Apakah siang hari ini? “
Lili: “benar tuan, meskipun ini pertemuan pertama Anda dengannya. “
Alex: "pertemuan pertama ya? Kalau begitu aku akan mempersiapkan diri. “
Alex pun mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Sofia. Dia mempelajari caranya menyambut tamu dengan benar. Ketika mempraktikkannya Alex langsung pandai. Padahal, ini pertama kalinya Alex menggunakan cara tersebut. Alex pun menjelaskan bahwa sebelum dia dibawa ke dunia ini dia sudah terbiasa menggunakan logat yang sopan layaknya seorang bangsawan jadi dia sudah punya modal untuk berbicara kepada tunangannya nanti.
Siang hari pun datang, Alex pun salat dhuhur terlebih dahulu bersama dengan ketiga pelayannya. Setelah itu dia bersiap untuk menyambut tunangannya. Jake dan Jill sudah berada di depan pintu, Alex pun ikut bersiap untuk menyambut tunangannya. Pintu pun terbuka. Dari depan pintu pun terlihat seorang gadis berambut pirang bermata biru dan bergaun merah muda rambutnya terurai ke belakang dengan rapi. Gadis itu ditemani oleh ayahnya Eric Lawson perawakannya tinggi berambut pirang wajahnya tampan warna matanya juga biru seperti anaknya. Alex pun menyambutnya. Alex bertujuan untuk mendekati Sofia untuk mengajaknya masuk Islam juga namun setelah hubungan beberapa bulan.
Richard: “Erik apa kabarmu senang kau datang. “
Erik: "aku baik-baik saja Richard. Aku senang untuk datang ke sini. “
Richard: “kulihat kau bersama dengan putrimu. Alex sambut kedatangan Sophia dan juga ayahnya. “
Alex: “senang bertemu dengan Anda tuan Erik dan juga nona Sofia selamat datang di kediaman Braumstein. Nama-ku Alex braumnstein.
Erik:” senang bertemu denganmu juga Alex kau anak yang sangat sopan. Sofia sapa Alex juga. “
Sofia: "senang bertemu denganmu Tuan Alex aku Sophia Lawson .”
Alex: “senang bertemu denganmu. Ini memang pertemuan pertama kita tapi kuharap kedepannya kita bisa lebih akrab lagi. (Bayang nyiduh da urang, geulis teh saleheung ngan lamun kalakuanna siga setan diantep weh ku urang)“
Sofia: “sama-sama Tuan Alex.”
Richard: “Alex ajaklah Sofia berjalan-jalan di taman dan juga minum teh aku ada urusan dengan Erik. “
Alex: “baik ayah. Nona Sophia maukah kau ikut denganku jalan-jalan ke taman?”
Sofia:”Tentu tuan Alex.Aku akan sangat senang.”
Alex pun menuntun Sofia menuju taman, mereka berkeliling di sekitar sana lalu duduk di dekat air mancur di tengah taman tersebut. Alex pun menyusun rencana agar Sofia bisa jatuh hati padanya supaya kedepannya dia bisa mengajak Sofia masuk Islam. Alasan lain Alex mendekati Sophia adalah karena di dunia sebelumnya calon istrinya pasti akan kehilangan dirinya dan dia berdoa agar calon istrinya di dunia sebelumnya mendapatkan pengganti yang lebih baik.
Ketika Alex dan Sofia sedang duduk di dekat air mancur trio pelayan sedang mengintip mereka dari kejauhan, tiba-tiba Alex melirik mereka dan membuat mereka kaget.
Mari: “Bagaimana Tuan Alex bisa tahu kalau kita ada disini, apakah dia menggunakan sihir? “
lili: "itu tidak mungkin Tuan Alex kemarin memberitahu kita bahwa Islam tidak mengizinkan bahkan melarang kita untuk menggunakan sihir karena sudah termasuk dosa yang besar."
Kate: “kau benar dia sampai mengatakannya dengan tegas.”
Lili: “mungkin saja ketika dia masih di dunia sebelumnya dia mempertajam panca indranya.”
Mari: “bahkan sampai tahu kita ada disini.mengerikan! “
Lili:” dua warna Alex yang sekarang menurutku lebih baik daripada yang dulu titik dia sangat memperhatikan kita walau satu titik, menyuruh kita istirahat saat kita lelah dan tidak pernah berbuat jahil seperti dulu. “
Kate: “Tuan Alex yang sekarang yang sedang berusaha menjadi lebih baik membuatku merasa nyaman melayaninya. Aku benar-benar merasa seperti manusia.”
Lili: “kira-kira apa lagi yang akan diajarkan ya? Aku masih belum bagus dalam menulis huruf Hijaiyah. “
Mari:” tenang saja aku akan mengajarkanmu titik Tuan Alex bilang kalau aku yang paling cepat dalam menulis huruf hijaiyah ini.”
Kate: “benarkah itu, bantu aku ya mari.”
Mari: “oke.”
Kembali pada Alex dan Sophia yang sedang duduk di tengah taman mereka masih belum berbicara satu sama lain dan Alex pun memulai pembicaraannya.
Alex: “nona sofia.”
Sofia: “ada apa Tuan Alex.” Dengan tersenyum
Alex: “apa yang biasanya kau lakukan di saat-saat seperti ini?”
Sofia: “Hmm...biasanya aku sering berlatih vokal dan piano. “
Alex:” benarkah, apa ada lagu yang biasanya kau mainkan?”
Sofia: “belum Tuan Alex saya baru belajar dasar-dasarnya saja. Kalau Tuan Alex apa yang biasanya Anda lakukan?”
Alex: “disaat seperti ini ya. Biasanya aku membaca buku di perpustakaan dan juga berlatih seni bela diri tidak lebih.”
Sofia: “seni bela diri maksud Tuan Alex berpedang? "
Alex:" itu juga termasuk tapi maksudku bela diri dengan tangan kosong. "
Sofia:" untuk apa Tuan Alex bukankah berpedang jauh lebih baik.”
Alex: “karena itu terlalu monoton jadi aku mudah bosan.”
Sofia: “monoton? Apa itu?”
Alex: “sesuatu hal yang terfokus pada satu bidang titik seperti setiap hari selama 1 bulan kau makan buah apel saja. Apa kau tidak merasa bosan? Itulah kenapa aku juga berlatih seni beladiri tangan kosong.”
Soviet: “begitukah Tuan Alex, aku baru saja mengetahuinya bisakah nanti kau mengajari aku ilmu bela diri itu?”
Alex: “tentu, oh iya aku baru saja menyadari sesuatu.”Memandangi Sophia sambil tersenyum kecil
Sofia: " apa itu Tuan Alex apa ada sesuatu yang salah di wajahku? “
Alex:” ketikaaku melihatmu di sini aku terpesona olehmu. “(Mulai gombal)
Sofia :” Tuan Alex bisa saja titik aku tidak seperti itu Tuan Alex. “
Alex: “ tidak sungguh. rambut pirang yang berkilauan, mata biru yang indah bagaikan laut gaunmu yang menawan ditambah wajah imut mu yang membuat hatiku berdetak kencang ketika pertama kali melihatmu.”
Sofia :” I-imut, tuan Alex a-apa yang kau katakan? Aku tidak imut maksudku aku imut, aku memang imut tapi, aaah tuan Alex.”
Alex:” aku bersungguh-sungguh Sofia. Kau benar-benar imut loh kok buktinya aku tidak bisa berhenti memandangi wajahmu. “(makan tuh gombalan dari indonesia. Rasakan itu bakpau)
Wajah Sophia pun mendadak merah, kepalanya menunduk dan sedikit memalingkan wajahnya dari Alex. Sofia selama ini belum pernah dipuji seperti itu oleh siapapun termasuk oleh orang tuanya jadi pernyataan dari Alex ini benar-benar membuat Sophia malu dan kegirangan di hatinya.(makan tuh) Alex berbangga dalam hatinya bahwa dia bisa menaklukkan hatinya meskipun dalam waktu 1 hari.
Sofia masih tertunduk malu; mari, dan kata yang melihat Sofia wajahnya memerah dan menunduk mulai berprasangka yang tidak-tidak titik Alex yang melihat mereka memberi isyarat untuk menyiapkan jamuan teh titik mereka pun mengangguk mengerti dan langsung menyiapkan teh nya updi ruang tertentu.
Alex pun menyodorkan tangannya untuk mengajak Sofia minum teh di ruang tamunya. Sophia hanya mengangguk dan mengikuti Alex sambil memegang tangannya. Setibanya di ruang tamu para pelayan terlihat sedang menyiapkan teh untuk mereka berdua titik Alex mendekati lili dan berbisik “untuk ku yang pahit saja dan kau jangan protes.” Lili pun hanya mengangguk dan segera menuangkan teh nya.. “silahkan Tuan Alex dan nona Sofia.”Alex berterima kasih begitupun Sophia tapi dia menjawab dengan sedikit gagap.
Alex dan Sophia pun duduk berdua di 1 kursi yang sama. Alex pun masih mencoba untuk menggoda Sofia lagi tapi kali ini lebih lembut. Dia mengambil kertas putih yang berbentuk segi empat sama sisi dan Alex pun mengajak Sofia untuk membuat seni kertas lipat berupa hewan dan tanaman.
Alex: “NonaSofia maukah kau membuat sesuatu bersamaku dengan kertas ini?”
Sofia:“membuat apa?”
Alex: “origami.”
Sofiat: “hal apa itu tuan alex?”
Alex:” seni melipat kertas, harusnya kertasnya berwarna warni tapi karena hanya ada yang warna putih ya kita pakai yang ini saja.“
Sofia:” terdengar sangat menyenangkan Tuan Alex, tapi apa yang akan kita buat? "
Alex:” kita buat saja beberapa hewan dan tumbuhan seperti bunga. "
Alex pun menunjukkan cara melipat kertas origami tersebut. Mereka berdua terlihat sangat senang dalam membuatnya meskipun banyak yang gagal namun mereka berdua tertawa sambil menghabiskan waktu di ruang tamu tersebut. Alex diam-diam jam membuat sebuah bunga untuk Sofia yang mana lipatannya kali ini sangat rumit lalu dia menunjukkan hasilnya kepada Sofia titik Sofia pun memuji Alex karena karyanya itu.
Alex: “nona Sofia ini untukmu, meskipun tidak sebagus bunga pada yang aslinya aku harap kamu menyukainya.”
Sofia:"untukku tapi ini terlalu indah Tuan Alex.aku tidak bisa menerimanya."
Alex: " bunga yang cantik untuk orang yang cantik bulat. “
Sofia: “cantik? Aku cantik.”
Alex: “ya bahkan lebih cantik dari karya yang kubuat. nona Sophia kau membuatku ingin terus melihatmu seperti bunga yang bermekaran di halaman rumah aku akan selalu merawat dan memandangimu setiap waktu.(lamun teu baper maneh parah.)”
Wajah Sofia pun menjadi merah lagi, kali ini ucapan Alex membuat Sofia hanya bisa diam tersipu. Ditengah tengah keadaan tersebut Smartphonenya berbunyi dan Sofia pun kaget. Sofia pun menanyakan benda apa yang Alex pegang. Alex pun menjawab ini adalah alat dari masa depan. Alex pun menjelaskan fungsinya. Salah satu fungsi yang Alex jelaskan ada fitur kamera, yang mana dapat menyimpan pemandangan yang dilihat kamera Smartphonenya. Alex pun memberi contoh dengan memotret Sofia, Alex meminta Sofia untuk berdiri di dekat jendela sambil tersenyum.
Alex pun mengambil 5 buah foto Sofia dengan gaya yang berbeda lalu menunjukkan hasilnya. Sofia pun tersenyum bahagia. Alex meminta Sofia untuk merahasiakan Smartphonenya dari siapapun. Kemudian Alex pun ingat bahwa dia harus segera salat ashar. Alex pun permisi sebentar pada Sofia dan memintanya untuk pergi ke lapangan untuk berlatih.Sofia pun mengiyakan dan dia pun pergi bersama dengan lili. Alex pun pergi mengambil air wudhu dan shalat ashar. Usai salat pun Alex ganti baju dengan baju latihannya.
Alex bergegas menuju lapangan dan menemui Sofia, dia terlihat sedang berlatih dengan pedang kayu. Alex pun juga ikut latihan namun dia melatih pencak silatnya dan melatihnya dengan Zen shuchu(konsentrasi penuh). Alex pun mulai memukuli samsak di depan nya, pukulan lurus, samping, uppercut, bandul, back hand, pisau dan sikut. Dilanjut tendangan lurus, samping, t, melingkar, sapuan, cobra dan yang lainnya.
Sofia sangat antusias dengan latihan Alex, Alex pun mengajari Sofia. Sofia pun mencoba pukulan lurus namun gerakannya salah. Alex pun membenarkan gerakannya dengan memegang tangannya dari belakang. Wajah Sofia memerah lagi, dia tidak bisa fokus dengan wajah Alex yang terlalu dekat. Para pelayan hanya tersenyum sambil bergosip. Salah satu dari pelayannya yaitu Ignis tertarik dengan latihan Alex dan dia pun melihat. Alex melanjutkan dengan latihan pedang menggunakan pedang sungguhan. Melihat itu Ignis mendekati Alex.
Ignis:”Tuan Alex itu terlalu berbahaya, gunakanlah pedang kayu ini terlebih dahulu seperti Nona Sofia.”
Alex:”(muhun sim kuring ngartos, ngan ulah kitu euy karek oge mulai) memangnya kenapa ignis?”
Ignis:” Jika anda terluka, maka kami akan kerepotan.”
Sofia:” Itu benar tuan Alex, kau akan membuatku khawatir. Tapi ini tak seperti aku takut kau terluka hanya memberitahu saja.”
Alex: “aku mengerti kalian khawatir tapi ignis, Sofia kalau kalian hanya ingin bilang bahwa di umur segini aku belum boleh menggunakan senjata sungguhan. Benarkan. Ignis, Sophia saat ini aku sedang melatih mental ku agar tidak gemetaran ketika memegang pedang sungguhan ataupun ketika berhadapan dengan senjata sungguhan.”
Sofia:”  apa maksudmu dengan melatih mental Tuan Alex? “
Alex:” Bagaimana kalau langsung ke praktek kan maksudku melatih mental. Nono Sofia sekarang apa yang kau rasakan ketika aku menodongkan pedang kayu ini padamu. “sambil memegang pedang mengarah ke Sophia
Sofia:” aku merasa biasa saja Tuan Alex. “
Alex mengganti dengan pedang sungguhan
Alex:” sekarang apa yang kau rasakan ketika aku menodongkan pedang sungguhan ini padamu? “
Sofia: "aku sedikit ketakutan."
Alex: “sekarang kamu mengerti apa yang kumaksud? Itulah gunanya melatih mental dengan menggunakan senjata. Kalau senjatanya palsu maka orang itu tidak akan takut, tapi kalau senjata itu sungguhan mereka akan berpikir dua kali untuk menyerang orang tersebut. “
Sofia:” aku mengerti Tuan Alex tapi bukankah itu sedikit berlebihan mengarahkan pedang padaku? “
Alex: “oh maafkan aku nona Sofia aku janji tidak akan membuatmu takut lagi. "Memeluk Sofia dengan lembut
Sofia: "Tuan Alex apa yang kau lakukan, jangan melakukan ini di depan banyak orang. “
Alex:” untuk menenangkan mu. aku sungguh minta maaf nona sofia, aku tidak akan mengulanginya.”
Sofia:” aku mengerti Tuan Alex. Tapi, bisakah kau melepaskanku para pelayan itu melihat kita. “
Alex:” baik aku mengerti dan ignis kau juga mengerti kan.”
Ignis:” ya tuan Alex, saya mengerti.(ada apa dengan anak ini pengetahuannya meningkat dan cara bicaranya juga berubah tidak seperti dulu saja ) tapi alangkah lebih baik jika menggunakan kan yang lebih aman. “
Alex: “oh itu masuk akal titik terima kasih jenis tapi hanya pedang ini yang kupunya untuk berlatih sisanya hanya pedang kayu. “
Ignis mulai berpikir bahwa perubahan drastis Tuan Alex ini tidak masuk akal titik Alex mulai berubah ketika dia kembali dari penculikan ia semakin baik ramah sopan. bertolak belakang dengan dirinya yang dulu yang jahil sombong pemarah dan rakus. Kali ini Alex yang ada di hadapannya benar-benar membuatnya terpana.
Pertama kali ignis melihat bangsawan yang sangat baik hati, hanya dengan melihat Alex dia bisa tahu tidak ada kebusukan dalam dirinya sama sekali titik ignis dan Sofia menemani Alex sampai latihannya selesai. Ignis dan Sofia pun menghitung berapa kali aus mengayunkan pedangnya. 10,50 100-500 1000 dan Alex pun berhenti. Keringatnya tak terduga baju dan celananya basah hanya karena keringat itu.
Matahari pun sudah mulai tenggelam sudah waktunya bagi Sophia untuk pulang titik Alex pun mengantar kepergiannya setelah mengganti baju. Dari dalam kereta kuda Sophia melambaikan tangannya dan tersenyum kepada Alex, dia pun membalas senyuman Sophia dan juga melambaikan tangannya.
Usai itu Alex pun pergi ke kamarnya dan dia melihat ignis yang sedang berada di lorong dia pun berbicara kepada ignis.
Alex: “ada apa ignis? “
Ignis:” tidak ada apa-apa Tuhan Alex aku hanya merasa heran dengan anda. Kenapa Anda berubah? “
Alex: "kenapa? Mungkin karena black rath.”
Ignis:” black rath. Orang seperti apa dia itu Tuhan Alex? “
Alex:” aku belum pernah melihat wajahnya tapi ku yakin dia adalah perempuan titik waktu itu dia mengenakan sirah hitam lengkap di seluruh tubuhnya dan dia punya 13 senjata yang bisa muncul dari mana saja. “
Ignis: "apakah dia seorang petualang?”
Alex: "ya, tapi dari negeri yang jauh dan hanya itu saja yang kutahu. Ah ignis terima kasih telah menemaniku dan Sophia berlatih meskipun aku tidak memintanya namun bisakah kau menemaniku lagi ketika kau tidak sibuk. Dan bisakah aku meminta sesuatu darimu? “
Ignis: “ya Tuan apa yang bisa saya bantu?”
Alex:”aku ingin 50 batang kayu yang dipasang beraturan zigzag dan melingkar masing-masing jaraknya 1 meter. “
Ignis: “tentu Tuan akan segera saya siapkan untuk besok. “
Alex: “terima kasih ignis kau sangat membantu dan jangan terlalu memaksakan dirimu. “
Ignis masih menyimpan rasa penasarannya terhadap Alex. Dia secara diam-diam menyelidiki tingkah laku Alex yang sekiranya mencurigakan. Dan pada malam harinya ignis melihat lili mari dan kate masuk kekamar Alex dengan diam-diam. Ignis pun menggunakan skill Stealth agar langkahnya tidak diketahui dan keberadaannya sulit dilacak dia pun sampai di depan pintu kamar Alex. Dari dalam ruangan itu terdengar kalimat-kalimat indah namun bahasanya asing, 5 menit dia mendengarkan tiba-tiba suara itu berhenti dan pintu pun terbuka.
Sontak kaget dia pun mundur, dari dalam pintu Alex pun keluar. Alex pun mengajak ignis masuk ke kamarnya di dalam ada lily mari dan kate sedang membaca tulisan aneh yang belum pernah dilihat oleh ignis. Beragam pertanyaan pun dilontarkan ignis termasuk Bagaimana Alex bisa tahu ignis ada di depan pintu selama ini padahal dia sudah menggunakan skill Stealth nya. Alex pun menjawabnya mulai dari bagaimana dia tahu ignis ada di sana. Itu karena Alex mengasah panca indranya secara tajam jadi meskipun dia bersembunyi detak jantungnya masih terdengar. Lalu Alex pun menjelaskan kan tentang Islam sama seperti dia menjelaskan kepada trio pelayan itu. Kaget awalnya dia berencana mau memberitahu Richard namun sebelum itu dia ingin tahu apa yang baru saja di baca oleh Alex. Alex Alex pun membacakan kembali surat Maryam yang baru saja dia baca.


فَاَشَارَتۡ اِلَيۡهِ‌ ؕ قَالُوۡا كَيۡفَ نُـكَلِّمُ مَنۡ كَانَ فِى الۡمَهۡدِ صَبِيًّا‏
29. Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”
قَالَ اِنِّىۡ عَبۡدُ اللّٰهِ ؕ اٰتٰٮنِىَ الۡكِتٰبَ وَجَعَلَنِىۡ نَبِيًّا
30. Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.
وَّجَعَلَنِىۡ مُبٰـرَكًا اَيۡنَ مَا كُنۡتُۖ وَاَوۡصٰنِىۡ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمۡتُ حَيًّا
31. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
وَّبَرًّۢابِوَالِدَتِىۡ وَلَمۡ يَجۡعَلۡنِىۡ جَبَّارًا شَقِيًّا
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
وَالسَّلٰمُ عَلَىَّ يَوۡمَ وُلِدْتُّ وَيَوۡمَ اَمُوۡتُ وَيَوۡمَ اُبۡعَثُ حَيًّا‏
33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
(Maryam dan Isa bukankah hanya gereja yang mengetahuinya tapi dia tahu. Aku ingin tahu lebih lanjut ) pikir ignis.dia membatalkan niatnya untuk melaporkan Alex kepada Richard. Alex hanya bisa menghela nafas dan bersyukur serta meminta ignis untuk merahasiakan ini sampai yang Alex memberitahunya sendiri. Ignis pun mengangguk mengerti dan dia menyarankan kepada Alex untuk tetap berinteraksi kepada Richard dan juga Emilia untuk mengurangi kecurigaan. Alex pun mengerti tapi dia sudah menyusun rencana untuk hal tersebut titik rencana itupun dimulai minggu depan di saat hari berburu para bangsawan.

Muslim Indonesia Di Dunia Lain (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang