Bab 6

199 25 4
                                    


Pesta teh, biasanya kegiatan yang dilakukan oleh suatu keluarga. Pesta teh sendiri memiliki keunikan masing-masing di setiap negara. Ada yang menggunakan susu, teh hitam, teh hijau dan juga ditemani beberapa camilan ringan. Kali ini Alex mendapatkan undangan pesta teh dari Sofia di rumahnya. Rumah Sofia terletak di kota Lisolette. Jaraknya sekitar 3 jam naik kereta kuda, mengarah ke selatan dari Brunhild.
Yang hadir kali ini bukan hanya Alex. Tapi, beberapa anak bangsawan yang terkenal juga. Contohnya : Mikael Silver, Raina Lezlea, Azazel Tigreas dan tamu kehormatan dari kerajaan, Lucilia Eostra. Putri ketiga dari kerajaan ini. Lucilia memiliki wajah agak oval dan berambut Crimson. Dia lebih tinggi daripada Sofia namun beberapa bulan lebih muda. Alex pun sampai di rumahnya Sofia. Rumahnya memiliki bentuk letter O dan halaman tengah yang luas. Dia di sambut oleh Sofia.
Hari ini Sofia mengenakan gaun merah muda dengan renda yang berbentuk bunga serta memakai ikat rambut yang membuatnya terlihat imut.
Sofia :” Selamat datang tuan Alex, aku sudah menunggu kedatanganmu. Masuklah.”
Alex :” Terima kasih Sofia atas sambutanmu. Sebagai tunanganmu aku merasa terhormat dan bahagia datang ke sini.”
Sofia :” Sama-sama tuan Alex. Kalau begitu ayo masuk.”
Alex :” Baiklah kalau begitu. Mari rangkul tanganku.”
Sofia :” Kalau anda memaksa.”
Mereka berdua pun masuk ke dalam dan terlihat sudah banyak bangsawan yang hadir di pesta tersebut. Para bangsawan yang sedang berbincang pun melihat kedatangan Alex. Melihat reaksi mereka Alex mengetahui kalau mereka kurang menyukai Alex. Salah satu di antara mereka maju dan menyindirnya. Mikael Silver, dia terlihat gagah dan punya paras yang tampan. Di katakan sebenarnya dia menyukai Sofia.
Mikael :” Hei gendut, apa yang kau lakukan di sini? Dan juga kau merangkul tangannya Sofia. Apa kau tidak merasa sudah membuat Sofia malu, hah?”
Alex :” Senang bertemu denganmu Mikael. Kedatanganku hari ini tidak lain adalah menghadiri undangan dari tunanganku ini. Dan kalau memang merasa malu aku pun tidak akan melakukan hal ini.”
Mikael :” Hah!? Apa aku tidak salah dengar? Seekor babi seperti dirimu menghadiri undangan ini. Kau tidak salah makan sampah kan?”
Sofia :” Tuan Mikael, ucapanmu itu sangat kasar. Aku sendiri yang mengundang tuan Alex kesini. Dan asal kau tahu tuan Alex tidak sepertimu yang selalu bermanja dengan orang tuanya.”
Alex :” Aku mengerti kau marah Sofia. Tapi, jangan termakan perkataannya. Itu membuat masalah semakin besar.”
Sofia :” Maafkan aku tuan Alex. Aku tidak terima dia menghina tunangan yang aku cintai.”
Mikael :” Kau mencintai babi ini. Hei Alex, sihir apa yang kau pakaikan padanya. Kau pasti menggunakan cara licik untuk ini kan. Cepat jawab!!” mencengkram kerah baju Alex.
Alex :” Aku tidak memakai sihir apapun padanya. Dan juga, bukankah ini sedikit tidak sopan? “ mencengkram tangan Mikael
Mikael kesakitan dengan cengkraman tangan Alex. Tangannya pun melepas kerah baju Alex. Bangsawan yang menonton kejadian tersebut berusaha melerai mereka. Tapi ketika baju kerah Alex sudah rapi kembali dia melepaskan cengkraman miliknya.
Alex :” Aku tidak suka kekerasan. Tapi jika kau memaksa, aku akan menggunakan itu. (Songong pisan ieu bocah, untung latihan cengkraman urang berat. Lamun henteu hese urang ngalawanna.)
Mikael :” Kurang ajar kau. Bagaimana bisa kau sekuat itu?”
Sofia :” Tuan Alex selalu berusaha keras untuk melatih tubuhnya. Bahkan sekarang dia terlihat lebih langsing dari pertemuan pertamaku dengannya.”
Alex :” Ya, kau mempromosikan tunanganmu secara terang-terangan. Baiklah, bisakah kita lanjutkan pestanya. Berkelahi bukan sesuatu baik, jadi bisakah kita semua berteman?”
Usai Alex mengucapkan kalimat itu. Bangsawan yang tadinya kurang menyukainya sekarang berubah menjadi tertarik. Mereka mengerumuni Alex karena sanggup mengalahkan Mikael. Mikael adalah orang yang kuat, meski seumuran tapi dikatakan dia sekuat kesatria. (Buset ngecheat gini gini amat dah.) bingung Alex karena dapat menyalahkannya.
Pesta pun di lanjutkan. Alex yang awalnya di jauhi, sekarang mulai dikerumuni. Para bangsawan itu kagum dengan keberanian Alex. Kebanyakan yang mendekatinya adalah bangsawan kelas bawah. Alex tidak merasa terganggu dengan hal tersebut. Begitu pula Sofia, dia terlihat bangga dengan Alex. Siang hari telah tiba. Alex menghampiri Sofia untuk minta izin. Sofia mengerti kalau ini waktu ibadahnya. Sofia menghargainya.
Usai salat dia kembali ke pesta tersebut dan di sana sudah ada Eric. Eric yang melihat Alex hanya tersenyum. Alex menghampiri dan menyapa calon mertuanya. Eric datang ke pesta hanya untuk mengamati keadaan Sofia. Dia khawatir karena kedatangan Mikael. Namun itu hilang ketika melihat Alex. Eric mempercayakan Sofia padanya karena tau dia bisa di percaya. Tiba-tiba dari belakang Mikael datang dan melemparkannya sarung tangan miliknya pada Alex.
Melempar sapu tangan diartikan sebagai tantangan antara satu bangsawan dengan bangsawan lain. Mikael tidak sendiri. Dia ditemani oleh Raina, Azazel dan yang mengejutkan putri Lucilia. Mereka berempat menantang Alex dalam pertandingan 4 lawan 1. Sofia pun melerai.
Sofia :” Apa yang kau lakukan tuan Mikael? Tiba-tiba mengajak Alex berduel.”
Mikael :” Sofia ku sayang. Kau harus tahu bahwa babi tidak baik untukmu dan akan kubuktikan.”
Sofia :” Apa maksudmu tidak baik? Tuan Alex adalah yang...”
Alex :” Sudah Sofia, kemarahanmu tidak bisa memadamkannya.” potong Alex
Sofia :” Baiklah tuan Alex.”
Mikael :” Jadi babi ini tidak berencana kabur? Aku terkejut, iya kan?”
Azazel :” Kau benar. Orang yang tidak memiliki skill dan sihir hebat tidak bisa mengalahkan kita berempat.”
Raina :” Sudahlah ayo kita mulai duelnya. Dan tentu saja tuan putri yang melakukan adegan utamanya.”
Lucilia :” Aku di sini hanya memastikan dia pantas atau tidak untuk Sofia. Aku sama sekali tidak tertarik dengannya.”
Mikael :” Jadi bagaimana babi? Kau siap jadi samsak.”
Alex :” Pernahkah aku berkata aku akan mundur? Aku tidak akan mundur jika ada yang menantangku.”
Azazel :” Padahal hanya babi tapi banyak bicara.”
Lucilia :” Sudah cukup kalian, jangan membuang waktu kita akan melakukannya dengan cepat.”
Raina :” Baik tuan putri.”
Alex :” Oh tapi boleh aku melakukan sesuatu dulu?”
Mikael :” Terserah itu tidak akan mengubah kesempatanmu untuk menang.”
Sofia :” Tuan Alex apa kau ingin melepas itu?”
Alex :” Ya agar leluasa. Kau tahu dari Ignis ya?”
Sofia :” Iya karena aku penasaran.”
Mikael :” Melepas sesuatu?”
Alex pun melepas pemberat di tangan dan kakinya. Mereka berempat kaget dengan dan melihat postur tubuh Alex yang berisi otot.
Azazel :” Hei hei jadi dari tadi kau memakai pemberat? Kau gila ya.”
Alex :” Ini bagian dari latihanku kalau ingin protes silahkan saja.”
Mereka masih tercengang namun masih meremehkan. Pertandingan dilakukan di halaman yang agak luas. Alex melawan mereka langsung berempat. Alex hanya menggunakan tangan kosong. Sedangkan Mikael dan Azazel menggunakan pedang. Raina dan putri Lucilia menggunakan sihir. Para anak bangsawan meragukan Alex tapi Sofia tetap mendukung Alex. Sofia ingin sekali melihat seni bela diri pencak silat milik Alex. Mereka berlima saling berhadapan. Eric menjadi wasit. Sebelum bertanding Mikael melambai pada Sofia namun Sofia melihat Alex.
Pertandingan pun dimulai. Mikael dan Azazel mengepung Alex di dua sisi. Sedangkan Raina dan Lucilia tidak bergerak namun sepertinya mereka baru memakai sihir pada pengguna pedang. Mikael menyerang tapi pola serangannya datar dan mudah di tebak. Dia menebas dari atas namun sebelum mengayun kebawah Alex sudah didepan Mikael. Alex mendorong tangan Mikael dan dia pun terjatuh. Itu serangan biasa.
Azazel yang di belakangnya berusaha menebas horizontal. Alex yang sudah mengasah Indra pertarungannya langsung menangkap tangannya lalu menyikut tepat di wajahnya. Azazel terpental dan menutup wajahnya yang kesakitan. Mikael yang jatuh bangkit menggunakan skill sihir pedangnya. [Double Slash] dilancarkan. Namun belum mengayunkan pedang, lagi-lagi Alex menghentikannya. Pedang Mikael di jatuhkan dan dihajar tepat di ulu hatinya. Mikael jatuh dan kesakitan. Tersisa 2 orang, Raina menggunakan sihir air[Water Ball]. Dan seperti yang kita tahu, Alex tidak bisa melihat ataupun merasakannya.
Alex langsung berlari dengan cepat dan menyerang ulu hati Raina dan Lucilia. Merek berdua jatuh dan Alex memenangkan pertandingan ini. Mereka berempat masih merasa sakit oleh serangan Alex. Alex meminta maid Sofia untuk membawa kompres. Alex tak sengaja menaikkan kekuatannya. Tadinya mau ditahan. Tapi karena semangat dia kelewatan. Mikael dan yang lainnya di rentangkan lalu di kompreslah mereka berempat.
Alex :” Sofia bantu aku mengurus Raina dan putri Lucilia. Aku akan mengurus Mikael dan Azazel.”
Sofia :” Baik tuan Alex. ( Tuan Alex tetap baik meski orang lain jahat padanya)”
Mikael :” Aku tidak butuh pertolongan MUUU!!”
Alex :” Tahanlah anak manja. Kalau kau bergerak terus rasa sakitnya tidak akan hilang.”
Mikael :” Kenapa tidak menggunakan sihir?”
Alex :” Efek dari seranganku tidak bisa diobati sihir. Jadi kau harus sembuh secara alami.”
Mikael :” ap- AAAAAAA itu sakit. Uhuk uhuk. Oeeeeeh.”
Alex :” Baik sudah. Tinggal satu lagi, aku akan memperbaiki hidungmu. ( Matak ulah nyerang ti tukang. Jadi web kieu.).”
Azazel :” Hei itu sakit. Aah!!” hidungnya kembali sembuh
Alex :” Bisa tolong ambilkan aku daun sirih yang kuminta tadi?”
Maid :” Ini tuan Alex.”
Alex :” Terima kasih. Bisakah kau membantu Sofia, sepertinya dia cukup kesulitan.”
Maid :” Baik tuan.”
Alex sudah siap dengan daun sirihnya. Dia gulung lalu dia sumbatkan pada hidung Azazel yang berdarah. Berpindah ke Raina, luka memarnya cukup terlihat. Sofia pun mengompresnya bersama dengan maid rumahnya. Dia terlihat kesakitan. Mungkin itu pertama kali dia dipukul. Alex yang selesai  dengan duo cogan berlatih ke duo loli. Alex membantu Sofia dan mengintruksikan cara yang benar. Sofia dan para maid mengikutinya.
Pengobatan selesai dan pesta teh pun sepertinya memang sudah selesai. Banyak dari mereka yang sudah pulang. Tinggal sisa mereka berenam. Sudah lewat 3 jam mereka berempat pulih namun masih ada sedikit rasa sakit. Mikael sepertinya masih tidak terima dengan kekalahannya. Apalagi kalh dalam pertarungan satu lawan empat. Sedangkan yang lain sudah bisa terima dengan kemenangan Alex. Khususnya putri Lucilia yang benar-benar kagum dengan Alex.
Lucilia sudah percaya bahwa Alex pantas untuk jadi pendamping Sofia. Selain dari kekuatan, hati Alex juga sangat baik. Merawat lawan yang kalah tanpa mengharap balasan merupakan sesuatu yang langka. Apalagi lawannya sudah mencacinya di depan banyak orang namun tak peduli. Bagi Lucilia itu merupakan pria idaman meski mereka masih kecil. Sofia yang melihat tatapan Lucilia segera menegurnya. Lucilia kaget dan mengerti kalau Sofia merasa cemburu. Adapun Raina dan Azazel, mereka sepertinya menemukan rival baru meski Alex yakin dia tidak mau.
Alex pergi sebentar untuk salat ashar. Sementara Alex pergi Sofia berbincang dengan mereka berempat dan juga Eric.
Sofia :” Apa menurutmu tuan Alex masih belum pantas. Mikael?”
Mikael :” Dia hanya beruntung, lain kali aku akan menggunakan skill pedang sihir yang lebih hebat.”
Azazel :” Aku sudah mengakuinya, dia kuat tapi lain kali aku akan menang.”
Raina :” Aku juga. Aku akan membuat sihirmu mengenainya.”
Sofia :” Meski kalian tahu itu tak berguna?”
Eric :” Apa maksudmu Sofia.”
Sofia :” Ayah, tuan Alex sama sekali tidak pernah bolos latihan sehari pun. Dan ketika berlatih pedang dia selalu menggunakan pedang sungguhan.”
Luciilia :” Bukankan itu berbahaya? Apa kau tidak pernah memberitahunya?”
Sofia :” Aku memberitahunya, tapi dia bilang itu untuk melatih mental. Aku mengerti maksudnya saat kami berburu waktu itu bersama bangsawan dewasa.”
Eric :” Jadi alasan mengapa Alex tidak takut dengan benda tajam karena itu! Calon menantuku memang hebat.”
Lucilia :” Meskipun itu melatih mental tapi tetap saja di usia seperti kita menggunakan senjata sungguhan itu...”
Mikael :” Benar itu berbahaya. Bukankah sedikit aneh dia bisa melawan kita dengan tangan kosong?”
Azazel :” Aku setuju. Tanpa skill dan job yang benar mustahil untuknya bisa mengalahkan kita berempat sekaligus.”
Lucilia :” Memang benar, tapi Sofia bukankah kau pernah latihan dengan tuan Alex bagaimana latihannya. Dan siapa yang mengajarinya?”
Sofia :” Tuan Alex selalu berlatih sendiri. Kalau butuh pun dia hanya meminta pembantunya Ignis. Dan juga latihan tuan Alex dia sendiri yang mengaturnya. Dimulai jam 5 pagi dan berakhir jam 10 malam. Hanya itu yang kutahu.”
Datang tanpa disangka.
Alex :” Apa yang kautahu?”
Sofia langsung kaget dengan kehadiran Alex. Dia hampir melompat hanya karena dengar suaranya dari dekat. Alex hanya tersenyum dan memperhatikan bunga di tangannya. Sofia masih menyimpan bunga pemberian Alex meskipun hanya kertas lipat. Kelihatannya itu sangat berharga bagi Sofia. Mikael yang melihatnya mengambil lalu menginjaknya dan mengatakan akan memberi yang lebih baik. Sofia yang melihatnya syok dan langsung menampar Mikael “ PAAAK”.
Sofia mulai meneteskan air mata dan langsung pergi ke kamarnya. Mikael yang di tampar hanya bengong dan tak percaya kalau dia akan di tampar. Apalagi di depan Eric. Alex mencoba mengejarnya namun pintunya terkunci dari dalam. Alex pun mengetuk dan Sofia bilang ingin sendiri dulu. Ya tentu saja pemberian berharga dari Alex diinjak di depan matanya membuat hatinya sedih. ( Pirah ge kertas da atuh bisa di jieun deui. Tapi da tos 3 bulan aya keneh eta kembang.) Alex dalam pikirannya.
Alex mengatakan dari depan pintu kamarnya dia tidak akan pergi sampai Sofia membukakan pintunya. Sofia yang masih menangis di kasurnya hanya diam dan akhirnya tidur. Mikael dan yang lainnya sudah pulang karena tahu Sofia butuh waktu. Eric pun meminta Alex untuk pulang juga namun Alex menolak dan meminta untuk menginap. Eric hanya mengiyakan permintaan Alex dan mengizinkannya. Alex memberitahu pengawalnya bahwa dia akan menginap.
Pengawal pun pergi dan menyampaikan pesannya. Alex kembali memeriksa Sofia, kamarnya masih di kunci. Dan Alex meminta izin berkeliling pada Eric. Setelah berkeliling dia menemukan beranda kamar Sofia yang terbuka dan tidak ada siapapun. Alex langsung memanjat tanpa menghiraukan bahaya. Dia sampai di beranda kamar Sofia. Alex langsung masuk dan Sofia ternyata sedang tertidur. Alex membuka kamar Sofia dari dalam dan Sofia terbangun.
Sofia :” Tu-tuan Alex bagaimana kau bisa masuk kesini? Aku sudah mengunci pintunya dan.. apakah kau masuk lewat beranda?”
Panik dan akhirnya jujur.
Alex :” Aku memanjat menuju berandamu. Karena terbuka ya... Aku masuk. Kau boleh marah kok tentang ini.”
Sofia :” Kenapa, kenapa kau segigih itu?”
Alex :” Karena gadis yang kucintai menangis didepan mataku. Kau ingat kan aku berjanji aku tak akan membiarkan kau menangis lagi Sofia.”
Sofia :” Tapi... tapi.. bunganya sudah diinjak oleh orang itu dan aku tidak suka.”
Alex :” (Ieu budak teh nya. Bageur geulis cing ulah ceurik harepeun kuring lah. Urang ge bayang ngilu ceurik.) Aku mengerti. Kau selama ini menjaganya kan, nah coba lihat ini.”menunjukkan bunga tadi
Sofia :” Bunganya bagus lagi, tapi bagaimana?”
Alex :” Ada rahasianya tapi kau tidak boleh menangis dulu.”
Sofia :” Tapi aku ingin menangis. Bisakah kau memelukku?”
Alex :” (lamun urang lolicon tos diembat ieu awewe) Haaah.”
Sofia :” Tidak boleh ya?” wajah memelas
Alex :” Ya baiklah. Kemari akan kupeluk.” Sambil malu-malu.
Mereka berdua pun berpelukan. Kalau Alex menjadi Ihsan dan memeluknya pasti FBI akan datang dan menangkapnya. Sofia hanya menangis di pelukan Alex. Alex pun menenangkannya sambil membaca surat Al-Hasyr.
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَا لشَّهَا دَةِ ۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ
“Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَـبَّا رُ الْمُتَكَبِّرُ ۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
"Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."
هُوَ اللّٰهُ الْخَـالِـقُ الْبَا رِئُ الْمُصَوِّرُ لَـهُ الْاَ سْمَآءُ الْحُسْنٰى ۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 22-24)
Sofia menjadi tenang dan mulai tertidur. Awalnya Alex mau meninggalkan dia tapi pelukannya masih kuat. Alex perlahan menidurkan Sofia di kasurnya dan pelukannya melemah. Alex turun dari kasurnya dan pergi perlahan-lahan. Alex membuka kunci kamar Sofia dan di luar Eric sudah menunggu. Eric yang kaget dengan kemunculan Alex meminta penjelasannya. Alex hanya berkata jujur dan ya Eric memang tidak bisa menyangkal hal itu. Eric sendiri tahu kemampuan Alex dan pastinya ia tidak salah memilih calon menantu.
Alex beristirahat di kamar yang berbeda, di dalam Alex hanya menggunakan Smartphonenya. Dia pun berencana membuat makanan untuk menaikkan mood Sofia. Makanan manis selalu jadi andalan tapi apa. Es Teler kah, cendol kah, bubur sumsum kah dan hasil yang keluar adalah burcang ijo. Hidangan ini cukup baik untuk menenangkan perasaan. Alex pun meminta pada maid di rumah Sofia untuk membantu membuatnya.
Pertama kita butuh kacang hijau, daun pandan, santan, gula pasir, gula merah, dan juga jahe. Selanjutnya kita perlu merendam kacang hijau dulu selama satu jam untuk memisahkan kacang busuknya. Sambil menunggu mari siapkan air untuk merebus dan mememarkan jahenya. Setelah direndam masukkan kacang hijau kedalam air mendidih. Kemudian masukkan jahe dan daun pandan serta gunakan api sedang.
Biarkan kacang menjadi lembut, lalu masukkan gula merah, gula pasir dan juga santan. Masak dan aduk perlahan selama tujuh menit. Matikan api, angkat jahe dan daun pandannya. Tuang bubur ke dalam mangkuk, hias dan SELESAI. Bubur kacang hijau telah siap. Alex pun mencobanya terlebih dahulu. Dan rasanya... “Duuuaaaaar” sensasi menggelegar datang dari mulutnya. Aroma harum dari daun pandan, rasa manisnya yang menggiurkan, hangatnya jahe yang menenangkan serta sensasi lembut kacang hijau yang bergoyang di lidah.
Semua sensasi itu menyatu di dalam mulut Alex. (Alhamdulillah setelah sekian bulan, burcang ini akhirnya didapatkaaaaaaan. Bersyukur ya Allah.) rasa syukur tiada tara menggebu-gebu di hati Alex. Dia membawa bubur tersebut ke kamar Sofia dan juga meminta untuk diberikan pada Eric. Maid yang membantunya mengangguk mengerti dan membawa satu untuk Eric. Dan Alex sampai di kamar Sofia. Sofia masih tertidur, Alex meletakkan buburnya di meja kamarnya.
Aroma pandan dengan cepat menyebar ke hidung Sofia. Sofia yang tadinya tidur akhirnya bangun dari tidurnya. Ia melihat Alex yang sedang memegang smartphonenya. Sofia pun mendekati Alex dan duduk di sampingnya.
Alex :” Bagaimana tidurmu?” tersenyum modus
Sofia :” Aku tidur terlalu lama ya? Maafkan aku, ini bukan kelakuan yang pantas bagiku.”
Alex :” Tidak apa-apa, aku bisa mengerti. Bagaimana kalau sekarang kita makan dulu. Aku sudah membawa bubur kacang hijau dan juga teh hitam.”
Sofia :” Aromanya sangat harum, apa tuan Alex yang membuatnya?”
Alex :” Ya di bantu oleh beberapa maid. Cukup lama, tapi hasilnya memuaskan. Mau kusuapi?”
Sofia :” Eh.. di suapi. Tapi tuan Alex, kita masih...”
Alex :” Sudahlah. Ini aaaaaa..”
Sofia :” Aaaammm.. Ini sangat enak. Rasanya manis dan hangat.”
Alex :” Kaan? Waktu yang tepat untuk makan ini adalah ketika sarapan dan berkumpul di malam hari. Dan juga ini membuat tubuh hangat.”
Sofia :” Kau benar tuan Alex. Aku merasa hangat apalagi makan di dekatmu membuatku semakin nyaman.”
Di balik pintu sudah ada Eric yang menguping pembicaraan mereka. Dan Alex sudah menyadarinya.
Alex :” Bisakah anda bergabung Ayahnya Sofia?”
Sofia :” Eeh.. A-ayah? Bagaimana tuan Alex bisa mengetahui itu? Aku saja tidak bisa.”
Eric :” Yaah.. aku ketahuan oleh calon menantuku ya. Padahal aku sudah pakai skill [Stealth] tadi, ternyata memang tidak salah aku memilihmu.”
Alex :” Biasa saja, sudah terbiasa dengan Ignis jadi itu bukan yang pertama kali. Jadi, apa yang ingin dibicarakan? Calon mertuaku.”
Eric :” Cara bicaramu sungguh dewasa. Aku bahkan tidak bisa menebak kau ini anak kecil atau pria dewasa.”
Sofia :” Itu benar tuan Alex. Tidak bisakah kau bertingkah sepertiku?”
Alex :” Aku sering melakukannya. Hanya saja tidak di depan orang. Itu... agak.. memalukan.”
Eric :”  Benarkah? Jadi bisa kekanakan juga. Anak Richard memang sesuatu.”
Alex :” Bisakah berhenti membahas ini. Oh benar, aku belum bertemu ibumu Sofia. Apakah dia ada.”
Sofia sedikit murung.
Alex :” Maafkan aku Sofia apa perkataanku menyinggung dirimu?”
Eric :” Bukan Alex. Sebenarnya ibunya Sofia tidak merestui pertunanganmu dan Sofia. Dia lebih memilih Mikael. Jadi kalau belum berubah pikiran dia tidak akan pulang.”
Alex :” Aku mengerti. Jadi ada di mana ibunya sekarang?”
Eric :” Di rumah mertuaku. Sudah sekitar 4 bulan dia tidak pulang.”
Alex :” Begitu kasusnya memang sulit. Jadi apa yang membuat ibunya Sofia memilih Mikael?”
Eric :” Itu karena job milik Mikael. Di dunia ini orang dengan job dan skill hebatlah yang berkuasa.”
Alex :” Job apa yang dimilikinya?”
Eric :” Holy knight. Itu adalah job yang berada di urutan tertinggi ketiga di kerajaan ini.”
Alex :” Kerajaan ini? Maksudnya hanya di kerajaan benua Utara?”
Eric :” Benar sedangkan job milikmu adalah tanda tanya.”
Alex :” Ohh tidak diketahui ya baiklah itu bisa di urus nanti. Sekarang bolehkah aku beristirahat, dan paman temani Sofia dulu. Yang dia butuhkan sekarang adalah ayahnya.”
Alex pun pergi dan segera ke kamarnya. Dia membaca doa dan segera tidur. Hari yang melelahkan tapi dia penasaran dengan Ibunya Sofia. Ada yang janggal, hanya karena job dia langsung berubah drastis. Yah Alex akan meminta seseorang mencari info untuknya dan juga hari yang akan datang tidak seperti hari ini.

Muslim Indonesia Di Dunia Lain (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang