Bab 17

130 19 3
                                    

Hari ini pagi yang cerah, banyak daerah yang diselimuti oleh salju. Termasuk di mansion Braumstein. Alex dan para pelayan sedang membersihkan jalan dari salju. Yang paling banyak adalah beranda kamar Alex. Kabar baiknya banyak yang membantunya dan kabar buruknya. Saljunya mengeras dan hampir jadi batu. Butuh waktu berjam-jam agar saljunya bersih.

Alex :” Tebel Oge euy. Heuras deui.” Sambil menggaruk salju.

Clarissa :” Mungkin kita perlu sesuatu yang membuat salju ini cepat mencair.”

Alex :” Hmmm.. Api cepat padam, garam cepat habis. ya tinggal dicongkel.”

Clarissa :” Apa anda tidak memesan sesuatu pada Kevin tuan Alex.”

Alex :” Otakmu encer juga rupanya. Sebenarnya aku sudah pesan jauh-jauh hari. Aku tidak tahu kapan barangnya jadi.”

Zen datang memberitahu Alex tentang kedatangan Kevin. Alex menyambut Kevin dan memintanya duduk dulu.

Alex :” Sudah berapa hari ya aku tidak melihatmu.”

Kevin :” Hahaha kita memang jarang bertemu tapi bukan berarti kita akan kehilangan kontak.”

Alex :” Jadi ini adalah minuman baru. Bandrek dan teh kopi. Silahkan.”

Kevin :” Kau ini memang punya minuman-minuman aneh ya. Dan ngomong-ngomong siapa elf ini?”

Alex :” Oh ini. Dia Clarissa Tamara Ecclestone. Seorang budak.”

Kevin :” Oooh jadi kau punya fetish seperti itu.”

Alex :” Bukan! Ini karena keadaan jadinya seperti ini. Jadi bagaimana alat pesananku.”

Kevin :” Tenang saja, aku membawanya. Lihatlah.”

Kevin mengeluarkan alat bor sebanyak 10 buah. Ada bor salju dan bor sumur. Bornya bisa diganti sesuai kebutuhan. Alex melihat dulu bagian-bagiannya lalu menyusunnya. Bahkan obeng khusus yang Alex buat gurauan dibuat olehnya. (Kerad ieu dwarf. Gg lah.) Terkesan dengan Kevin Alex langsung merakitnya.

Alex pun meniru suara armored henshin sebuah Tokusatsu.

Alex :” Messa! Nossa! Mossa! Yossha! Kono Kanji! Brrrrrr.” Sambil memutar bornya

Para pelayan mundur takut sesuatu hal hebat akan terjadi.

Kate :” Apa itu mantra tuan Alex?”

Alex :” Tidak-tidak. Itu hanya kata penyemangat saja. Maaf kalau kalian kaget.”

Semua :” Oh begitu.”

Alex :” Kalau begitu, ayo mulai!”

Semua :” Yaaaa!”

Semua orang mulai membersihkan salju yang menumpuk di beberapa tempat. Pekerjaan ini di bagi ke beberapa kelompok. Pertama di bagian depan dekat pintu masuk dan gerbang. Alex , Barts, dan Cornell. Karena memang hanya sedikit jadi mereka lebih cepat mengerjakan bagian depan dan segera membantu kelompok lain.

Barts :” Alex, ayo bersaing. Siapa cepat akan dapat porsi kacang hijau lebih banyak.”

Alex :” Boleh saja. Jadi mari kita lihat. Di bagian depan ada 30 pohon tertutup salju dan taman bunga bagian depan juga tertutup. Baik. Kau ambil bagian kanan dan aku ambil kiri. Bagian siapa yang paling cepat bersih dia yang menang.”

Barts :” Jangan menangis kalau kalah ya.”

Alex :” Ehh... Harusnya itu perkataanku. Ya sudahlah. Satu, dua, tiga, mulai.”

Alex dan Barts mulai bersaing membersihkan salju. Cornell hanya mengumpulkan bagian yang berserakan saja. Beralih kebagian tengah. Arc and the gang sangat bersemangat hari ini karena menu camilan mereka hari ini adalah bubur kacang hijau. Zen dan Gari menggunakan bor untuk melubangi salju yang keras. Anna dan Juli mengumpulkan bagian yang sudah dibor dengan sekop.

Muslim Indonesia Di Dunia Lain (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang