Guratan warna orange menghiasi hamparan langit luas di sore hari, asap dari rokok yang menyala berhembus bebas menyatu dengan udara tipis yang membawanya pergi. Sepasang mata sipit yang samasekali tak berkedip, menatap sosok pria mungil yang menggendong anjing dengan bulu putih kesayangannya.
Off Jumpol. Pria itu sudah menghabiskan waktu selama 1 jam lebih hanya untuk mengawasi persona manis yang dulunya akan ia jadikan sebagai pelampiasan yang perlahan malah berubah menjadi pengisi relung hatinya. Gun Attaphan, pria kecil manis itu.. dengan kacamata gagang tipis yang memperindah wajahnya, beberapa saat membuat Off lupa bahwa si manis tengah berada di ujung kebahagiaannya. Off sudah mengambil keputusan, bahwa ia akan segera melenyapkan tuan Attaphan, si detektif tua yang tak pernah menyerah untuk mengobrak-abrik informasi tentang organisasi gelap yang tengah dijalankan Off, Mew dan lainnya.
Tak ingin munafik, Off mencintai pria kecil, entah sejak kapan waktu yang jelas, Off juga tidak mengerti bagaimana bisa seseorang seperti dirinya jatuh cinta.
Off membuang puntung rokok dan menginjaknya hingga hancur. Setelah puas menatapi si manis, ia pergi dari sana untuk kembali ke markas dikarenakan ponselnya yang terus bergetar tanpa henti.
...
"Panggil Bright dan Perth, suruh mereka kesini sekarang, mereka harus segera memecahkan kode ini!" Titah Mew kepada sang bawahan, pria itu bahkan samasekali tak mengendurkan bahunya dari rasa tegang yang mengusik.
"Baik tuan."
Akan tetapi, ditengah rasa tegang yang ia rasakan bahkan sedikit terkalahkan oleh euforia ketika nama Gulf sepintas lewat di pikirannya, membuat gelenyar aneh yang baru pada dirinya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan pelan. 'Fokus, Mew!' Ucapnya pada diri sendiri.
Tak berapa lama, Perth datang bersama Joong, disusul lima menit kemudian oleh Bright yang kini hanya seorang diri. Segala macam monitor terjejer didepan mereka yang bertugas memecahkan kode, Perth dan Bright yang membantu mencari beberapa informasi yang mungkin terselip.
"Maaf Boss. Apa boss sudah mencoba kode yang sebelumnya saya berikan?"
Tanya Perth yang saat ini menghadap Mew yang tepat berdiri dibelakang mereka. Terlihat Mew yang memang sedari tadi sedikit gusar, namun wajah datarnya membuat kegusaran itu tertutup dengan baik.
"Belum, tapi aku sudah tau maksud kode itu."
Perth kembali menghadap monitornya dan memasukkan kode baru tersebut kedalam kotak password yang tertera pada video berdurasi 3 menit 10 detik.
Seperti sebuah kode akses, kode tersebut membawa mereka pada sebuah live video yang menunjukkan Gun—seseorang yang saat ini sedang diincar oleh Off—tersekap disebuah ruangan dengan dirinya yang terikat pada sebuah kursi dan mata yang tertutup kain hitam.
Terlihat wajahnya yang sudah babak belur dan darah kering disudut bibirnya. Bertepatan dengan itu, Off sampai di markas dan segera memasuki ruangan tempat pemecahan kode berlangsung.
'Selamat datang, tuan-tuan. Senang rasanya bermain bersama kalian.'
Sederet tulisan muncul dilayar, seperti sengaja diatur saat kode akses telah diterima.
'Apa yang seharusnya menjadi milikku, akan aku ambil bagaimana pun caranya.'
Tulisan kembali muncul semacam sebuah ancaman. Dan layar terus menunjukkan Gun yang tersekap, dan kini dua orang berbadan besar dengan wajah tertutup topeng berdiri didepan Gun dan mulai menyiksanya kembali.
Off diam mematung dengan tangan terkepal hingga urat ditangannya muncul tersirat bahwa ia begitu marah. Tatapan tajamnya yang sedari tadi menusuk seperti ingin melubangi monitor itu kini teralihkan pada ponselnya yang bergetar kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/235371518-288-k23056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MIGHTY LONG FALL [MewGulf] HIATUS
FanfictionMew Suppasit Jongcheveevat. Seorang Boss Besar Mafia didaratan Thailand. Dingin, angkuh dan kasar tidak jauh dari sosoknya. Didalam lingkaran takdirnya, ia bertemu sosok polos tak tersentuh, Gulf Kanawut Traipipattanapong. Seseorang yang Mew beli di...