Warn⚠
...
"Selamat malam, Yamashita-san."
"Malam, panggil saja seperti biasanya. Ini cukup privat Mew."
Mew tertawa pelan, yang tadi ia berdiri menyambut kawannya sekarang ia duduk berhadapan lalu memanggil pelayan untuk membawakan makanan mereka.
"Apa kabarmu Mew?"
"Tentu saja baik Toru-san, semua kegiatanku sama sekali tidak diendus oleh anjing-anjing pemerintah itu."
Toru menyeringai, ia tau hebatnya Mew dan ia juga mengakuinya. Segala hal yang berada dibawah tangan Mew sangatlah sempurna, itu kenapa ia tidak akan berpikir dua kali untuk bekerja sama dengannya sampai berkawan dengannya. Mew cukup handal menangani masalah-masalah didunia gelap ini.
"Sombong."
Tapi Toru menyukainya.
Mew tertawa sesaat dan mengembalikan raut wajahnya kembali dingin dan kaku bersamaan dengan makanan mereka datang. Mew memilih sajian terbaik di restorannya agar dapat memuaskan lidah sang kolega.
"Bagaimana dengan yang kau inginkan? Apa sudah kau dapatkan?"
"Tentu, dan ini merepotkan Toru. Bahkan aku sudah bilang untuk berikan saja padaku tanpa lewat pelelangan. Kau tau, aku tak suka barangku dilihat oleh banyak orang."
Toru bersandar pada kursinya, tangannya dilipat didepan dada, wajah datar dan angkuhnya tetap berada disana dengan sedikit seringaian diwajahnya, ia licik, tentu saja.
"Bisnis tetaplah bisnis Mew, anak penghianat itu, aku tau akan sangat mahal. Terbukti 10 miliar mu menjadi milikku."
"Cih, baiklah. Makanlah ini, sajian ini yang terbaik di restoranku."
Mereka mengambil sumpit berwarna keemasan yang sudah disiapkan untuk pelanggan VIP, terbukti bahkan alat makan mereka mewah, piring dan bahkan meja serta dekorasinya, tidak meninggalkan nuansa negeri sakura dan hanya diberi sedikit sentuhan kemewahan saja didalamnya.
"Itadakimasu."
Satu suapan sashimi memanjakan lidah mereka, segar, gurih dan tentu saja tekstur daging ikan yang lembut dipotong tebal.
"Aku akan merekomendasikan restoran ini ke kolegaku."
"Tentu saja."
Mereka menikmati makanan mereka diselingi dengan pembicaraan mengenai bisnis dan juga beberapa hal seperti para anjing-anjing pemerintah yang terkadang mencurigainya namun hanya jalan buntu yang mereka dapat, atau para tikus-tikus penghianat yang Mew bunuh karena ingin membocorkan bisnis obat-obatan yang dipegang anak buahnya.
"Ah, Mew. Laki-laki yang ada di pelelanganku itu anak dari penghianat itu bukan?"
"Hm, benar."
"Aku akan sangat dengan senang hati jika kau mau membaginya denganku."
Mew menatap Toru, meletakkan sumpitnya lalu menegakkan tubuhnya.
"Dan setelah itu Takahiro akan membunuhmu."
Ah ia lupa dengan kaki tangan kepercayaannya itu. Sejak awal Mew merintis bisnisnya dan berada di dunia gelap sebagai boss mafia, Moriuchi Takahiro, pria yang ia temui di sebuah bar setelah ia gagal dalam band nya, gagal dalam bernyanyi padahal suaranya sangatlah bagus kata orang-orang karena Mew tidak pernah mendengarkan pria itu bernyanyi.
Karena pria itu memiliki gaya bicara yang serampangan dan juga keras, Mew tertarik untuk mengenalkannya dengan dunia gelapnya, menjadikan Taka sebagai kaki tangannya dan menemaninya selama ia merintis bisnis ilegalnya, Taka sangatlah menguntungkan untuk Mew. Dan hingga saat ini pria itu tetap jadi kepercayaannya, bahkan pria dihadapan Mew saat ini pernah menawarkan untuk mengganti Takahiro dengan yang lainnya namun Mew menolak dan Toru memakluminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIGHTY LONG FALL [MewGulf] HIATUS
FanfictionMew Suppasit Jongcheveevat. Seorang Boss Besar Mafia didaratan Thailand. Dingin, angkuh dan kasar tidak jauh dari sosoknya. Didalam lingkaran takdirnya, ia bertemu sosok polos tak tersentuh, Gulf Kanawut Traipipattanapong. Seseorang yang Mew beli di...