Disebuah mansion megah di negeri bunga sakura, di salah satu kamar dengan nuansa Jepang klasik yang masih kental suasana Jepangnya. Kamar luas yang berlantaikan kayu yang jika diinjak tidak berderit, sebuah *shoji sebagai pintu utama kamar tersebut dan terdapat meja teh kecil dengan *tatami yang berada di dekat beranda balkon yang langsung menunjukkan pemandangan pohon sakura yang belum berbunga, karena saat ini masih belum memasuki musim semi.
*Shoji : pintu geser tradisional di Jepang.
*Tatami : bantalan duduk yang terbuat dari anyaman jerami.Perabotan didalam kamar tersebut terbilang modern hanya design interiornya saja yang memakai tema Jepang tradisional. Namun bukan itu yang menjadi titik fokus kita saat ini.
Di tengah ranjang berukuran King Size, terdapat sesosok manusia yang terduduk dengan memeluk kakinya tanpa busana melekat ditubuh indahnya. Gulf Kanawut, seorang pria yang sempat menghilang dari mansion tuannya kini terbangun di sebuah kamar asing bernuansa Jepang yang kental.
Ia hanya berdiam diri setelah tadi beberapa saat ia berkeliling mencari jalan untuk keluar dan akhirnya menyerah karena semua jalan ditutup dengan kunci dan gembok.
Terdengar suara berisik dibalik shoji, seseorang tengah membuka pintu geser tersebut.
Cklek!
Srekk!
Seorang pria berusia 32 tahun, rambut pirang dengan poni menutupi matanya, rahang tegas dan tatapan tajam yang dingin dan terkesan mengantuk, dan memiliki proporsi badan yang hampir sama dengan Mew.
"Selamat malam, selamat datang di mansion ku." Terlihat ia menyeringai dengan tutur kata yang datar.
Gulf mengangkat kepalanya dan melihat orang itu. Gulf terkejut, menarik selimut hingga menutupi tubuh polosnya.
"K-kau!? A-apa mau mu!?"
"Mau ku? Mudah. Aku hanya ingin tangan kanan Mew menjadi milikku."
Pria itu berjalan menghampiri Gulf dan duduk ditepi ranjang dengan memunggungi Gulf. Tidak peduli dengan apa yang akan Gulf lakukan kepadanya, ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sekotak tembakau dan pemantik api berukiran naga. Mengambil salah satu linting tembakau dan menyulutnya dengan api hingga asap terkepul membumbung ke langit-langit kamar.
"Apa hubungannya denganku?!" Gulf gemetaran, semakin merapatkan selimut ditubuhnya dan memandang tajam ke arah kepala pria tersebut, mencoba kuat untuk dirinya sendiri.
"Tentu saja ada. Bekerja sama lah denganku, setelahnya kau bisa kembali ke pemilikmu."
"Aku tidak mau!"
Pria itu menyedot kuat tembakaunya dan menghembuskan kasar asap dari mulutnya. Membuang rokok yang masih tinggal setengah ke lantai dan menginjaknya hingga padam. Mencoba lagi untuk bernegosiasi bersama Gulf sebelum ia benar-benar memaksa.
"Ku katakan sekali lagi, dan ini yang terakhir. Bekerja sama lah denganku, setelahnya kau bisa kembali ke pemilikmu."
Gulf menggeser tubuhnya ke sisi ranjang yang lain, mencoba menjauh dan melarikan diri dari pria di hadapannya, mencoba kembali untuk melawan.
"T-tidak... AKH!"
Pria itu menarik Gulf dan menindih tubuhnya setelah membuang jauh selimut yang menjadi satu-satunya pelindung tubuhnya.Tangan kekarnya mencengkram rahang Gulf dan yang satunya memaksa kaki Gulf untuk mengangkang.
"Aku tidak suka berbasa-basi, kau sudah menolak dan aku tidak akan melepaskanmu."
Pria itu mulai menggerayai tubuh Gulf dengan kasar, meluapkan segala emosinya. Menekan Gulf dalam setiap hentakannya jika pria itu tidak pernah main-main dengan ucapannya. Gulf hanya bisa menangis dalam diam menerima semua perlakuannya, meratapi nasib hidupnya yang tidak pernah di perlakukan seperti manusia.
![](https://img.wattpad.com/cover/235371518-288-k23056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MIGHTY LONG FALL [MewGulf] HIATUS
FanfictionMew Suppasit Jongcheveevat. Seorang Boss Besar Mafia didaratan Thailand. Dingin, angkuh dan kasar tidak jauh dari sosoknya. Didalam lingkaran takdirnya, ia bertemu sosok polos tak tersentuh, Gulf Kanawut Traipipattanapong. Seseorang yang Mew beli di...