Chapter Six

8.1K 792 178
                                    

"Aku ingin bertemu Off."

"Silahkan, Tuan."

Wanita yang merupakan sekretaris Off Jumpol itu lantas membukakan pintu ruangan Off dan mempersilahkan Mew untuk masuk. Ruangan mewah dengan dominasi warna coklat tua serta aroma citrus yang kuat, sebuah ciri khas bagi seorang Off Jumpol. Pria itu terlihat sedang bermain bilyard ditemani oleh tiga wanita seksi dengan pakaian yang kurang bahan. Ketiga wanita itu bergelayut manja dan menempel ditubuh Off seperti lintah yang ingin mengisap darah.

"Kau sudah kembali, Mew." Ucapnya tanpa memandang Mew dan masih fokus dengan bola-bola bilyard yang akan ia sodok.

TAK!

Tepat sasaran. Off tersenyum bangga dengan hasil permainannya lalu ia mengisyaratkan kepada tiga wanita yang bersamanya untuk keluar dari ruangannya. Off meletakkan tongkat bilyard-nya lalu berjalan mengambil dua gelas wine yang sudah ia siapkan untuk menyambut kedatangan Mew.

"Bagaimana perjalananmu kali ini?" Tanya Off setelah memberikan segelas wine pada Mew, ia duduk di seberang pria itu.

"Menyenangkan, karena aku mendapatkan apa yang kuinginkan." Jawab Mew dengan nada angkuhnya.

"I hear that. Kau membeli 'barang' menarik di pelelangan milik Toru dengan harga yang lumayan mahal. Aku jadi penasaran, bagaimana 'dia'?"

"Not bad. Seperti yang kau dengar selama ini, bahwa Traipipattanapong menyembunyikan anaknya seperti berlian itu memang benar."

"Oho. Kau tertarik padanya?"

"Ya—

Aku tertarik untuk menyiksanya. Menyenangkan sekali, melihat dia memohon meminta ampun dengan wajah menyedihkannya, thats good views I've seen."

Off menyandarkan tubuhnya disofa tunggal dan terkekeh pelan.

"Sudah menikmati tubuhnya? Aku yakin, Tuan Traipipattanapong sedang menangis di neraka saat ini ketika melihat anak yang begitu dia sayangi dan dia lindungi diperlakukan secara tidak manusiawi."

"Bahkan itu harapanku, membayangkan wajah si penghianat sialan yang sedang menangisi nasib anaknya yang malang, ugh sungguh.. hiburan terbaik yang pernah ada."

"Melihat anaknya dijadikan pelacur oleh orang yang di khianatinya. Pasti dia menyesal."

Off menyeringai, menggoyangkan gelasnya perlahan hingga isinya berputar membuat satu titik pusaran kecil tak nampak.

"Sangat menyesal. Itu akibat karena dia berani bermain-main denganku."

Mew menenggak segelas wine yang tadi Off berikan padanya, lalu menatap pria bermata sipit itu dengan santai.

"Bagaimana perkembangan pabrik? Apa semua berjalan lancar?"

"Sangat lancar dibawah kendaliku, Mew." Jawab Off, namun ada jeda di ucapannya sebelum ia kembali melanjutkannya.

"Tapi akhir-akhir ini ada yang sedang berusaha mengganggu meski aku sudah memperingatinya untuk tidak menggangguku."

"Siapa?"

"Si detektif tua bangka, Attaphan Phunsawat. Dia selalu mengacau, untungnya aku selalu bertindak dengan bersih."

"Kau bisa saja menyingkirkannya dalam sekejap, kenapa tidak kau lakukan?"

Menaikkan satu alisnya, kaki kanan ia letakkan diatas kaki kiri, punggungnya bersandar pada sofa tunggal dengan tangan kanan memegang gelas wine dan tangan kiri bertumpu pada pinggiran sofa menciptakan kesan angkuh yang perfect untuk Mew saat ini.

"Aku bisa melakukannya, tapi aku memiliki alasan juga kenapa aku tidak melakukannya."

"Jika kau mengatakan hal yang cringe, aku bersumpah akan mematahkan lehermu!"

MIGHTY LONG FALL [MewGulf] HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang