Nineteen : The Last of His Name

1.4K 270 83
                                    










~The Sage~




Genderang perang ditabuh kencang oleh para prajurit kerajaan Jeon ketika mereka mulai menyebrangi jembatan yang selesai dibuat lebih awal. Hwasa memimpin, dia menaiki kereta perang terbuka yang memperlihatkan jelas dirinya dalam balutan zirah perang. Raja Min Hoo menolak turun pada serangan kali ini, dia memilih berdiam di istana untuk mendengar kabar baik.

Di sisi kirinya, Yoongi berkuda dengan angkuh, lupakan jahitan melintang pada lehernya yang terlihat mengerikan, karena dia sudah sangat siap untuk berperang melawan para keparat Ederland itu. Targetnya adalah Kim Taehyung dan Jungkopk, Yoongi bersumpah akan membuat mereka tidak berdaya di bawah kakinya.

Hwasa mengangkat sebelah tangannya sebagai aba-aba untuk berhenti, dia turun lalu berjalan, tepat satu langkah lagi akan menginjak tanah Ederland. Dia merapal mantranya, iblis telah memberi anugerah sebagai tameng kutukan dari Ederland, dia bersiap melangkah sebelum sinar biru mulai terlihat.

"Barrier lain, huh?"

Sang ratu kegelapan nampak tidak takut, karena dia lebih kuat sekarang. Dari kedua tangannya muncul sinar hitam bak asap pekat, lalu ia arahkan pada benteng transparan berwarna biru itu, kedua kekuatan bertolak belakang tersebut gusar, bergejolak sampai sinar biru yang merupakan perlindungan terakhir Taehyung lenyap termakan sihir Hwasa.

Dia memang jauh lebih kuat sekarang.

"Ayo!" Hwasa kembali menaiki kereta kudanya, tapi lagi-lagi sesuatu menghentikan gerakan pada pasukan. "Apa!?"

Ribuan burung api yang tak lain adalah Phoenix terbang mengitari mereka di atas sana, melempari pasukan kerjaan Jeon dengan kerikil api yang dapat si burung ajaib semburkan dari dalam paruh indah mereka. Banyak dari para pasukan Hwasa berteriak, berlarian tidak tahu arah karena kerikil yang panas juga tajam itu menembus zirah juga kulit mereka.

Sangat menyakitkan.

Belum selesai dengan itu, dua batalion pada sisi kiri dan sisi kanan tiba-tiba terlempar jauh oleh belukar berduri yang hidup, menyerang mereka tanpa ampun. Hwasa menatap formasi pasukannya yang kacau, lalu pada putranya yang berusaha menghindari serangan Phoenix maupun belukar berduri itu dengan cambuk sihir yang dia miliki.

Sang pengkhianat tersenyum seram, dia membuat ledakan sihir yang tertuju pada kawanan burung Phoenix juga belukar itu, sehingga beberapa di antaranya hangus terbakar, sedangkan sisanya terbang juga mengulur menjauh.

"Persiapkan diri kalian! Ini belum apa-apa! Jangan sampai terganggu karena hal kecil seperti itu!" Hwasa membentak mereka, lalu kembali menarik tali kekang pada kereta perangnya.

.

.

.

Seekor burung Phoenix turun menukik ke arah Taehyung dan pasukan yang siaga, dia mengambil posisi bertengger pada tangan kanan sang Raja yang terlapisi platina. Dia berbicara lewat telepati pada Taehyung, setelahnya Taehyung melepas burung tersebut untuk kembali terbang menuju kawanannya yang kini mengarah pada pegunungan.

Dia mengambil sebilah pedang yang tersimpan pada pinggang kirinya, mengangkatnya, memperlihatkan kilau pedang yang sama dengan yang Raja Seokjin dulu gunakan untuk sekali lagi memimpin perang melawan para jahanam itu.

THE SAGE : a Fantasy World [LIZKOOK](Complete)✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang