Part 8

4 1 0
                                    

Setelah memikirkan perkataan Brian hari itu, aku akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri mengikuti trip ini. Masa bodoh dengan apa yang akan terjadi nantinya.

Aku mengemasi barang - barang yang aku perlukan selama menginap disana nanti. Selain keperluan pribadi, kita juga diharuskan untuk membawa beberapa barang yang sudah ditentukan oleh panitia osis, untuk keperluan acara disana.

Setelah selesai menyiapkan semua keperluanku, aku segera mengganti bajuku dan turun untuk menemui bang Jul yang kebetulan pulang kerumah hari ini, dan mengajakku untuk makan malam bersama.

Ku hampiri bang Julian yang sedang fokus memainkan hpnya di sofa, "Bang, Lyly udah siap nih jadi ngak?"

"Ohh tumben cepet, kirain abang bakal lumutan nungguin kamu" Ucapnya sedikit menggodaku.

"Cepet salah, lama salah, apasih maunya" gerutuku.

"Maunya kamu" Ucap bang jul sambil mencolek hidungku dan membuatku terkekeh kecil.

"Geli ih, yuk jalan, keburu kemaleman nanti"  Ucapku dengan bersemangat.

~~~~~~~~

Sesampainya di tempat makan, kita berdua mengobrol tentang banyak hal.

"Gimana bang kerjaan di kantor?" Tanyaku sambil menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutku.

Bang julian menghela nafas, "Masih banyak banget yang perlu dihandle. Bos abang juga rada nyebelin lagi kadang, banyak maunya" Gerutu bang Julian

"Semangat abang, lyly tau abang pasti bisa" Ucapku menyemangatinya.

"Makasih ly, lu emang adek terbaik dehhh." Ucap bang julian sambil mengusap kepalaku. "Gimana sekolah seru ngak?"

"Ya gitu - gitu aja, by the way mama gimana bang? Kapan mama bakal pulang lagi?" Tanyaku sambil berusaha menyembunyikan kerinduanku.

"Mama baik - baik aja, cuma dinas kali ini kayanya bakal lebih lama dari sebelumnya deh. Kenapa kamu kangen sama mama hmm? Tanyanya sambil menatapku dalam. "Kenapa gak telfon sendiri ly kalo kangen." Lanjutnya

Ku menghela nafas sambil memainkan jariku, "Takut ganggu mama"

Bang Julian sedikit tertegun mendengar jawabanku, "Sejak kapan kamu jadi penganggu dek, mama pasti bakal seneng kok kalo kamu telfon"

"Emang iya? lyly cuma takut mama ngerasa terbebani aja kalo lyly telfon mama cuma buat bilang kangen. Karna mama tau kalo lyly sebenernya kesepian. Tapi meskipun mama tau, mama juga gak bakal bisa pulang." Ucapku sambil terseyum getir. " Lyly kangen keluarga kita yang dulu."

"Dek" Panggil bang Julian lembut, yang dpat kurasakan ada sedikit nada kekhawatiran dari suaranya.

"Lyly egois ya bang? lyly ngak seharusnya kayak gini, lyly harusnya tau diri, ini semua gara - gara lyly. Maafin lyly ya bang" Ucapku sambil menatapnya, dan tersenyum berusaha menutupi kesedihanku. "Lyly janji ngak bakal kayak gini lagi kok, lyly bakal jadi adik yang nurut, dan ngak manja, jadi abang jangan tinggalin lyly yaa" Mohonku kepada bang Julian sambil memegang tangannya.

"Ly" Julian kemudian menarik Alysson kedalam pelukannya.

Maafin abang ly, maafin abang belum bisa jadi abang yang baik, maafin abang karna udah egois ly. Ucap Julian di dalam hatinya sambil mengelus pelan kepala adiknya itu.

Julian merasa dirinya telah menjadi seorang kakak yang sangat pengecut saat ini. Ia lagi - lagi tanpa sadar menyalahkan adiknya sendiri atas kematian papanya, yang belum terbukti kebenarannya, jika Alysson memanglah pelakunya.

Dan karena keegoisannya itu, Julian sengaja menyibukkan diri dengan pekerjaannya, dan meninggalkan adiknya sendirian, demi melupakan rasa sakit dihatinya akibat kehilangan sesosok ayah yang ia cintai. 

Julian selalu lupa, bahwa adiknya juga pasti merasakan hal yang sama dengannya. Ia sering lupa bahwa adiknya itu juga masih butuh seorang pendamping untuk menemaninya.  Dan sebagai seorang kakak, yang ia lakukan malah meninggalkan adiknya itu sendirian.

"Pulang yuk bang udah malem." Ujar Alysson yang kemudian segera menarik tubuhnya dari pelukan Julian dan terseyum kecil, kemudian berjalan mendahului Julian ke arah parkiran.

Julian menatap dengan getir punggung adiknya yang mulai berjalan mendahuluinya, kemudian ia segera bangkit dan menyusul kearah parkiran.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

Gimana readers part kali ini? Mulai penasaran ngak apa yang sebenernya disembunyiin sama bang Julian? Kita tunggu sama - sama ya kebenarannya.

Terima kasih telah membaca~~

Jangan lupa dukung terus author dengan vote dan comment yaa🙌🙌🙌

AlyssonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang