Setiba di meja makan untuk menyantap sarapan yang menggugah selera Angga, Sekar nampak tak se ceria saat membangunkan Angga, sangat berbeda.
Angga yang sadar dengan wajah tak selera adiknya kini hendak beranjak mengambilkan Sekar air minum, berniat menenangkan.
Belum sempat beranjak menuju dispenser, tangannya terasa dingin, Angga menoleh pelan, ternyata Sekar menggenggam nya dengan kuat dan gemetar.
Melihat situasi yang mulai tak kondusif, Angga mulai khawatir, walau disembunyikan, tentu saja Angga tak sulit untuk mengetahui nya.
Seakan mengisyaratkan Angga untuk tetap duduk di meja makan dan bersiap untuk sarapan, Sekar meraih pergelangan kakak nya seraya memberi mukadimah ronde ke dua
"Kak, pagi-pagi kan nggak dibolehin mamah minum air putih banyak-banyak, ntar sakit perut, inget ga sih?"
Padahal gak gitu maksud Angga ...
Angga mencibir santai dengan gelas yang masih digenggamnya " Lah iya, tapi jangan sama gelasnya juga ditelen lah, itu bukan cuma bikin sakit perut, bisa keterusan meninggal juga nggak heran"
"Yah gitu mah haus nya ga ilang, nyawa nya yang melayang, cringe sih" ucap Sekar mengundang tawa seisi meja makan.
Papah dan mamah yang sudah terbiasa dengan gurauan absurd mereka hanya bisa terkekeh geli, sesekali membalas gurauan anak-anaknya dengan lontaran hangat
"kok papah dibawa-bawa? perasaan baru dari dapur masang gas, nggak ngomong apa-apa" ujar papa dengan nada pura-pura serius.
"mamah pah, mamah. Papah mabok gas nih" Sahut Angga bersamaan dengan mamah dan Sekar yang saling lirik tak kuasa menahan tawa, papah hanya terkekeh geli dengan candaan nya sendiri.
Melepas canda tawanya, dari tadi Angga hanya memusatkan perhatian pada Sekar, entah kenapa adiknya mendadak terasa aneh hari ini, terlebih sejak dimeja makan, setelah itu Angga hanya bisa memantaunya lewat roomchat saja, selebihnya tunggu Sekar pulang dari sekolah.
Bahkan dimata papah dan mamah, Sekar baik-baik saja, tapi kenapa Angga tidak?
"Anjir kepikiran gue, ga biasanya tu bocah begitu, coba tadi gue agak pagian bangun nya" gumam Angga dengan penuh sesalan yg bahkan sulit dia wujudkan.
"Kalo gitu kan barengan berangkatnya, mana kaga tau lagi gue sekolahan Sekar dimana. Pinter banget sih gue" Sesal Angga yang kini sudah siap dengan bekal untuk otw ke sekolah dengan jeep klasik nya yang ditemani papah.
Beberapa kali Angga nampak khawatir dengan Sekar dan meraih Handphone nya untuk memastikan keadaan adik nya,
ANGGA= Dek, kemana?"
Sekar yang menyadari notifikasi chat yg masuk dari abangnya segera membuka roomchat nya dengan senyuman tipis sambil bergumam "Fiks buta haha"
Sekar Typing...
SEKAR = Kok kemana? Bego lu T_T
SEKAR = Btw belom berangkat lo? Apa jangan-jangan masi rebahan? "Tebak Sekar tak habis pikir" ASTAGA BAAANG T_T
Angga Typing...
ANGGA = ASTAGFIRULLOH, KAMU INI NGE GAS BANGET, BISA MATI MUDA ABANG KALO KAMU LUPA NGE LEM
SEKAR = Hayoloo, typo, bilangin mamah nih wkwkwkwkwk
Angga Typing...
ANGGA = NAH BAGUS, AJAKIN MAMAH SEKALIAN :)
SEKAR = GAUSA CPSLK BISA GA? GUE KAGA RABUN !
ANGGA = MANG NGAPA? SYIRIK TANDA TAK MAU !!!
SEKAR = KASIAN PAPAH BUANG DUIT NYEKOLAHIN :)
ANGGA = ANJIR, MAU OTW LOMBA PIANO PADAHAL :(
SEKAR = OHYA, KAN NON AKADEMIK WKWKWKWK
ANGGA = TINGKAT NASIONAL, SORRY, KESELKAN? MPOSH HAHA
Read
ANGGA = LAH... KOK NGAMOK?
Angga memang dapat diandalkan soal mengembalikan mood adiknya, keduanya sangat dekat. Tak ada orang yang paling mengerti Angga selain Sekar, sebaliknya.
Sekar juga kerap tahu banyak mengenai kebiasaan kakaknya itu, entah tentang perempuan yang Angga taksir, makanan, hobi, atau lagu yg disenangi.
"Mah, kak Angga katanya mau lomba piano, bener gak sih?" Kepo Sekar kepada mamah yang fokus menyetir.
Mamah menoleh dengan senyum lebar diwajahnya. "Kakak mana pernah bohong sama kamu, dek"
"I - iya sih, ya abis nadanya kek bercanda, Sekar Cuma mastiin" balasnya dengan senyum tipis kepada mamah.
" Kamu gak biasanya Mamah liat loyo begini, kenapa dek? Cerita dong sama mamah, nak"
mamah nampaknya mulai khawatir seperti yg Angga rasakan.
ANGGA TERNYATA PIANIS GUYS, SIAPA MAU COVER BARENG?
SEE YOU MINGDEP
KAMU SEDANG MEMBACA
HELP ME [ ON GOING ]
Teen FictionHAHA HIHI PADAHAL MAU MATI Banyak yang tergelincir karena kerikil. Sepele sih, tapi fatal. Sebabnya kerikil itulah yang mendatangkan banyak masalah besar. Dimana seseorang mulai salah menafsirkan, entah itu keadaan, maksud seseorang ataupun yang dia...