💥 💥 💥 💥 💥 💥
"Lu pada pesen duluan," Sahut Angga setiba di kantin, yakni warung mang Kasep yang kerap jadi tempat langganan mereka.
Melihat Angga yang nampak buru buru, Dodot dan Bahar hanya menggangguk cepat.
" Nape lu? Takut kehilangan?" Sahut Dodot pada Bahar yang sedari tadi menatap punggung Angga tanpa kedip.
"Eh gue ogah ya diprank lagi, cukup yang kemaren kemaren tuh orang malah balik kelas." sahut Bahar pedas kepada Dodot.
"Lah iya ya," sahut Dodot sambil nyengir, kemudian segera memesan 3 porsi sosis Bakar kepada mbak yayuk, Asisten tercakep nya mang Kasep.
"MBAK YUK, BIASA YA 3 PORSI !" panggilnya seraya melambai ke arah mbak Yayuk yang sudah langsung paham dengan maksudnya.
"BERES" Jawab mbak Yayuk dari meja seberang seraya membulatkan jempol dan telunjuk nya.
"Sumpah ya mbak Yayuk, celeme'an gitu doang trus rambut dikuncir pesonanya dapet" Puji Dodot tiba tiba sembari melempar senyuman terpesona.
Bahar kemudian melirik Dodot dengan ekspresi mengkerut, tak menyangka jika temannya menjadi secret admirer mbak Yayuk, lantas tanpa pikir panjang, Bahar menarik napas dalam dan...
"MBAK YUK, INI TEMEN SAYA ADA YANG NAKSIR NIH !!" Teriak Bahar tiba tiba, sukses membuat pengunjung lain menoleh tajam, merasa terusik.
"APAAN MATA LO? GUE CONGKEL NIH, MELOTOT BAE". Lanjutnya kesal pada cewek yang menatapnya tajam berposisi tepat di meja depannya.
"Anjrit, tuh muluut lemes banget, asli " Sahut Dodot gemetar sambil cemas sendiri, segera meraih rahang Bahar dan membungkamnya kuat sebelum mbak Yayuk mendengar.
"SAKIT WOY, BIBIR GUAAA!" Rengek Bahar sambil marah marah.
"Harga diri gue, " Ujar Dodot dengan perasaan lemas. "maen lapor bae dah, sopan lo begitu!?" Tanya nya lanjut bermaksud untuk meminta Bahar bungkam.
"Eh Dot, gue kasih tau ya, cinta dalam diam mah kaga enak, mau lo?" Saran Bahar membela diri. "Bukannya Makasih" lanjutnya mencibir.
"Main mulus kan bisa, gue kaga mau jadi korban kek percintaan lo yang sad ending itu". Balas Dodot terbahak menepuk punggung Bahar lantaran kisah kandas Bahar dengan Angel.
"Se enggaknya gue udah nyoba walau game over, lah lo? Jantanan juga gue" Jawab Bahar meledek sambil mengangkat kerah seragamnya dengan raut songong tak mau kalah.
Dodot hanya memutar bola mata malas mendengar balasan Bahar, lantas dengan santai menunggu pesanan sembari meletakkan lengannya diatas kursi panjang.
Hampir 10 menit menghilang, Angga tiba dengan wajah lega.
"Tegang amat," ujar Angga yang tidak tahu permasalahan keduanya.
Belum sempat menjawab, Mbak Yayuk dengan Sosis bakarnya sontak menjeda obrolan singkat mereka.
"Ini pesenannya, silahkan" Sahut Mbak Yayuk sopan sembari meletakkan pesanan.
"Thanks ya mbak Yuk," Sahut Bahar memberi senyum lebar ke arah mbak Yayuk.
"I - iya" Balas Mbak Yayuk canggung sendiri.
Mbak Yayuk berlalu dengan perasaan aneh melihat tingkah Bahar, mengingat sebelumnya tak pernah ada komunikasi saat mbak Yayuk mengantarkan pesanan kepada Angga CS.
"Itu tuh yang bikin tegang" Sahut Bahar sambil melirik ke arah Mbak Yayuk yang melayani orderan murid lainnya di meja seberang. "Wangi ya, Dot?" Tanya Bahar menaikkan alis menunggu jawaban Dodot.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELP ME [ ON GOING ]
Teen FictionHAHA HIHI PADAHAL MAU MATI Banyak yang tergelincir karena kerikil. Sepele sih, tapi fatal. Sebabnya kerikil itulah yang mendatangkan banyak masalah besar. Dimana seseorang mulai salah menafsirkan, entah itu keadaan, maksud seseorang ataupun yang dia...