🌞 🌞 🌞 🌞 🌞
Sibuknya SMA Garuda menerima pendaftaran murid baru, mengakibatkan pelajaran diliburkan selama 3 hari.
Namun hal itu tidak berlaku bagi anggota Osis dan murid yang mengambil ekskul tambahan, mereka bisa mendatangi sekolah sesuai dengan rutinitas jadwal kegiatan masing masing. Tapi ada juga sebagian dari murid Garuda yang bergelar senior datang untuk mengantar sanak saudara mendaftar disini.
Hingga tampilan sekolah tidak jauh berbeda dari hari biasanya, tetap ramai dengan sedikit pakaian nonformal.
Aldi yang mengikuti ekskul Taekwondo tak bisa meliburkan diri, mengingat jadwal rutin latihan taekwondo hanya 3 kali seminggu.
Olahraga taekwondo ini sudah menjadi hobi Aldi sejak kecil. Digeluti dan digemari demi mengharumkan nama Garuda yang selalu ada di dada.
Seusai mengganti kostumnya, Aldi serta Dimas beranjak menuju kantin bude. Sesekali terdengar sorakan menggelegar dari arah Aula, tempat maba ospek." Al, rame tuh di aula? Liat yuk!" Ajak dimas yang sadar melihat keramaian lalu menepuk bahu Aldi kencang disaat menikmati molen buatan bude.
"Ga penting banget gue ngurusin." Ucap Aldi dengan mulut penuh makanan.
Aldi tergolong siswa yang cuek dengan hal yang tidak menyangkut pribadinya, apalagi jika hal itu tidak penting.
Buang waktu untuk sesuatu tak perlu adalah hal terburuk yang harus dihindari, begitulah prinsip Aldi.
"Aelah, ga seru lo bre" sahut dimas pasrah.
"Mening Good day lu tuh di sruput, apa mau gue contohin?" Goda Aldi pada Dimas sambil melayangkan tangannya menuju cangkir good day milik dimas.
"Lo sentuh, lo bayar" Ucap Dimas mengancam.
"Dih biasanya juga gimana" jawab Aldi mendelik.
"Ayolah, males gue ke kelas, mening refresh otak liatin maba pada ospek kan?" Ucap Dimas menawarkan ajakan pada Aldi seraya merangkulnya keras.
"Uhuk, Anjir setengah pisang nya ketelen. Lu punya dendem ama gue?!!" Tanya Aldi sebal sambil mengelus beberapa kali dada nya yang sesak karna tertelan sepotong pisang tanpa kunyahan.
"Eh orok orang, maap maap, nih aer nya!" Kini Dimas panik sambil terkekeh melihat Aldi dalam kondisi sulit bernapas.
"Dendem sih dendem, inget utang gue di bude masi banyak bego, lu mau lunasin, HAH?" Ucap Aldi geram sambil menyeka matanya yang berair pertanda kesulitan bernapas.
"Ya udah si, maap, gue sengaja bre" sahut Dimas dengan terbahak melihat komuk Aldi yang jarang dia temukan.
Setelah menyelesaikan breakfast ditemani pisang goreng dan secangkir Good Day, kini Dimas menawarkan kembali ajakannya kepada Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELP ME [ ON GOING ]
Teen FictionHAHA HIHI PADAHAL MAU MATI Banyak yang tergelincir karena kerikil. Sepele sih, tapi fatal. Sebabnya kerikil itulah yang mendatangkan banyak masalah besar. Dimana seseorang mulai salah menafsirkan, entah itu keadaan, maksud seseorang ataupun yang dia...