⚠️ada kasar-kasarnya gitu.
⌬⌬⌬
Malam ini mereka—seluruh anggota Ghion—menuju markas baru geng Drax untuk membalas perbuatan mereka—yang sebenarnya selama ini tidak di besar-besarkan setelahnya— karena mereka tau Bagas dan anggota-anggota Drax hanya mencari sensasi dan merasa geng Drax bukan tandingan mereka. Tapi kemarin malam apa yang menimpa Sejeong menjadi puncaknya.
Berpindah-pindah markas memang sudah menjadi 'hobi' geng Drax. entah apa tujuan mereka, tidak ada untungnya juga. Jeffrey pasti akan tau dimana mereka, karena ada 'seseorang' dari Ghion yang bisa Jeffrey andalkan untuk itu.
"Bos, mereka datang." salah satu anggota Drax masuk ke dalam markas menghampiri Bagas.
Bagas bangkit dengan sudut bibirnya terangkat, sangat menyenangkan baginya berhasil mengusik Jeffrey dan Anggota Ghion lainnya.
Jeffrey berada di tengah-tengah antara Eunwoo, Winwin, Minghao di sayap kanan dan Mingyu, Jungkook, Dokyeom di sayap kiri dan dibelakang mereka ada sekitar lima puluh anggota Ghion yang lain. Yugyeom dan Bambam? ... Entahlah, kita tidak tau apa yang mereka rencanakan kemarin malam kan?
Dan sekarang sekitar tujuh puluh anggota Drax sudah berhadapan dengan mereka.
"Jeffrey ... Gimana kabarnya?"
Jeffrey menepis kasar saat tangan dari orang yang di hadapannya sekarang hendak mendarat di bahunya.
Rahang Jeffrey mengeras menahan amarah, matanya menatap tajam Bagas.
"Gak perlu basa-basi."
Bagas menyebik sambil mengenddikan bahu remeh. "Yakin Anggota Lo cuma itu aja?" Bagas melirik kearah belakang Jeffrey. "Yang lain kemana? Takut? Atau pada keluar dari Ghion karena merasa dibodohi?" lanjut bagas lagi diikuti ledakan tawa dari anggota-anggota Drax.
"Bajingan-" Umpat Jeffrey bersamaan dengan tangannya menarik kasar kerah baju Bagas.
"Mau lo apa?" Jeffrey mengatakan itu dengan datar, tapi menghanyutkan. Membuat suasana semakin mencekam.
"MINGHAO!" teriak seseorang perempuan tiba-tiba dari dalam markas Drax.
Mereka semua menengok kearah suara, perempuan itu terseok-seok dengan berlinang air mata di wajahnya saat keluar dari dalam markas Drax, tapi ia ditarik kedalam lagi oleh salah satu anggota Drax yang ada di dalam markas.
"Tamari?" Wajah Minghao pucat seketika saat melihat perempuan itu dengan tampilan yang sudah berantakan, juga luka kebiruan yang terlihat baru didapatkan.
Bagas mendekat kearah Minghao. Cengkraman tangan Jeffrey pada kerah bajunya tadi mengendur karena atensi yang teralihkan.
"Cewek itu lumayan juga, tapi sayang nggak mau sama lo Hao," Bagas menyeringai.
Minghao mengepalkan tangan. Sialan, rasa khawatirnya terhadap apa yang akan menimpa perempuan itu sudah terjadi.
BUGH
Jeffrey menarik lengan bagas dari samping dan melayangkan pukulan hingga membuat ketua dari geng Drax itu terhuyung.
"Belum kapok Lo?!" Jeffrey menatap nyalang Bagas.
Bagas berdecih. "Apa? Lo mau ngungkit tentang Arana lagi?"
"Asal lo tau Arana gak bakal mati kalo dia gak bodoh buat gampang percaya sama gue Jeff," Ucap Bagas setelah maju satu langkah mendekati Jeffrey.
BUGH
Pukulan tiba-tiba dari Sejeong mendarat di pipi kanan Bagas. Tunggu ... Sejeong seharusnya tidak berada di sini.