𝟬𝟰

2.5K 355 6
                                    


Jeffrey sudah terbangun dari tidurnya pagi ini, pandangannya langsung tertuju pada Mingyu di sofa seberang yang meletakkan kepalanya di paha Eunwoo—yang tidur dengan posisi duduk—sebagai bantal, serta Winwin menjadi guling untuknya, membuat Jeffrey menggeleng-geleng.

Definisi bahagia versi Mingyu: Tidur nyenyak dengan teman-temannya yang dijadikan sebagai bantal dan guling.

Mereka berempat memang bermalam di markas untuk menemani Minghao dan Sejeong yang merawat perempuan kemarin malam. Pasti Minghao sudah naik ke lantai atas lagi sebelum Jeffrey bangun tadi karena  semalam Minghao juga tidur di sofa sementara Sejeong di kamar tentunya.

Jam menunjukkan pukul delapan dan hari ini hari Sabtu artinya sekolah libur. Jeffrey menengadah dengan tengkuknya yang bertumpu pada punggung sofa, dengan posisi duduk. Tangannya terulur ke pelipisnya yang masih terdapat plaster luka disana  membuat kedua sudut bibir Jeffrey terangkat tanpa sadar.

Ia tiba-tiba teringat laki-laki mencurigakan kemarin yang mengikuti Rose, semalam ia sengaja tidak menceritakan tentang itu kepada Rose agar tidak membuatnya khawatir.

Buru-buru Jeffrey mencari kontak seseorang yang mungkin bisa menjadi jalan keluar atas rasa penasarannya akan siapa laki-laki semalam.

"Jeffrey? tumben telfon"

"Bang John, gue mau liat rekaman cctv depan club."

"Buat?"

"Cewek gue."

"Ngimpi lo? Cewek yang mana?"

"Banyak tanya lo bang, bisa nggak?"

"Bisa. nanti ketemu di kafe samping club, lo mau liat yang waktu kapan?"

"Semalam."

"Oke, nanti siang gue kabarin lagi."

Setelah telepon tertutup Jeffrey melihat Sejeong yang turun dari lantai atas menuju ke arahnya. Kening Jeffrey mengernyit melihat wajah Sejeong terlihat ingin menyampaikan sesuatu yang serius.

"Gue tau ini termasuk melanggar privasi orang lain, tapi semalam cewek itu bener-bener tutup mulut pas gue tanya tentang Bagas."

Sejeong menunjukkan jepretan foto roomchat di layar ponselnya kepada Jeffrey.

Bagas
Nanti jm 7 mlm ke sini

Tamari
Gk bisa gas, aku belum pulang kerja jam segitu

Bagas
Lo lupa?
Nyawa bokap lo ada di tangan gue tam

Tamari
Aku tau gas
Maaf

Setelah membaca jepretan roomchat itu Jeffrey memberikan lagi ponsel ke pemiliknya.

"Kita gak usah ikut campur," Ucap Jeffrey dengan tenang.

"Tapi Jeff, lo tau kan mungkin ini bakal sama kayak kejadian Arana dulu kalau aja semalam kita nggak dateng ke sana?" jawab Sejeong.

Ia ingin sekali tahu tentang apa yang terjadi di antara gadis semalam dengan Bagas, tapi gadis itu menutup rapat-rapat darinya. Bahkan Minghao sekalipun. Sampai muncul ide untuk menggeledah isi ponsel gadis itu, ketika sang pemilik tidur. Sejeong kira ponsel itu terkunci dengan sandi, ternyata tidak sehingga ia bisa memfoto roomchat gadis itu dengan bagas, setelah menulusuri setiap nama di kontak ponsel itu.

Jeffrey menghela napas, "Mereka pasti udah ada perjanjian sebelumnya dan cewek itu pasti tau konsekuensi dari perjanjian itu mbak."

"Dan, kita harusnya buat perjanjian itu batal kan?" ucap Sejeong memastikan.

KETUA GHIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang