𝟬𝟴

1K 160 2
                                    

Dilihat dari hari ke hari, Jeffrey dan Rose semakin dekat saja. Masalah rumor itu lama kelamaan hilang, Siswa-siswi di SMA Pratama sudah terbiasa kalau melihat Jeffrey sedikit-sedikit ingin dekat dengan Rose.

Rose selalu menerima ajakan dari Jeffrey. Entah hanya berkeliling saja lalu jalan-jalan atau diajak makan malam di rumah makan kesukaan salah satu dari mereka.

Dari itu semua, hubungan mereka masih berstatus pertemanan. Jeffrey sendiri sudah sering memberi kode ala-ala orang yang menyatakan perasaannya, namun Rose selalu menghindar dan menganggap itu sebagai candaan belaka. Padahal dia tau maksudnya.

Rose melakukan itu bukan tanpa alasan. Ia merasa ada yang harus segera diketahui, yaitu tentang hubungan Chaeyeon dengan Jeffrey. Ia ingin mendengar penjelasan dari Jeffrey sendiri tapi laki-laki itu malah mengalihkan topik pembicaraan.

Jadi sekarang tidak ada cara lain selain bertanya pada Winwin. Selepas hari itu, hari dimana ia menawarkan bantuan agar merayu Jeffrey. Winwin sekarang bagai jembatan penghubung antara Rose dan Jeffrey agar kenal lebih dekat lagi.

"Jadi, Jeffrey diputus secara sepihak gitu sama Chaeyeon. Tapi Jeffrey nerima aja."

"Terus? Chaeyeon ngelakuin apalagi setelah itu?"

"Ya, menurut lo? Buat apalagi ngejar laki-laki yang nggak asli sayang sama lo."

"Mereka berdua seharusnya ngobrolin itu dong setelahnya, denger penjelasan masing-masing dulu."

"Mau gimana lagi sih Ros, orang Jeffreynya terima-terima aja. Emang kalo Chaeyeon sama Jeffrey balikan, mau lo?"

"Mau."

"Alah boong. Udah deh Ros, kenapa lo yang pusing sih?"

"Menurut gue... mereka harus coba dengerin penjelasan dari masing-masing pihak dulu. Kalo mereka bungkam terus sampe sekarang dan seterusnya, Chaeyeon gak bakal punya alasan buat maafin Jeffrey."

"Bener juga, tapi lo nggak usah banyak ikut campur soal mereka."

"Tapi, cewek yang benar-benar dia suka nanti akan merasa dirinya jahat nggak sih?"

"Cewek yang nanti akan benar-benar di suka in Jeffrey tuh, maksudnya lo Ros?" Terdengar Winwin tertawa di sana. "Pede amat."

"Bukan Win!"

"Yaudah deh, to the point aja lo mau gimana?"

"Beneran lo, mau bantu?"

"Iyaa, tapi ada balasanya lah, pamrih gue soalnya."

Rose tidak menjawab sambil memutarkan bola matanya malas. Malam itu Rose curahkan semua yang ia mau untuk akhir antara Jeffrey dan Chaeyeon, akhir dari tembok yang mereka bangun untuk tak saling komunikasi lagi. Padahal mereka kan butuh itu untuk menuntaskan rasa bersalah, kecewa, ataupun marah.

***

"Chaeyeon!" panggil Winwin saat kembali dari lapangan indoor sekolah. Ia mendekat kearah orang yang dipanggilnya.

"Kenapa?"

"Lo disuruh ke lapangan indoor sama pak olahraga."

"Pak olahraga?" Chaeyeon nampak bingung dengan nama tersebut, ia belum pernah mendengar itu sebelumnya.

"Pak guru yang ngajar olahraga, siapa namanya gue lupa."

Chaeyeon hanya mengangguk. Lalu menuju lapangan indoor seperti yang Winwin katakan.

***

Saat sudah sampai, Chaeyeon tidak menemukan eksistensi guru olahraga seperti kata Winwin. Ia malah bertemu Jeffrey, tidak ada seorang pun disitu kecuali dia dan laki-laki itu.

Chaeyeon termenung sesaat, ia lalu melangkahkan kakinya untuk menjauh tapi masih disekitar lapangan.

Jeffrey sendiri kesini karena Winwin bilang Rose ingin menemuinya di lapangan. Yang datang bukannya Rose tapi malah Chaeyeon membuatnya tidak ingin berlama-lama disini.

"Mau sampai kapan?" ucap Chaeyeon membuat langkah Jeffrey berhenti. "Sampai kapan lo menghindar terus Jeff?"

Jeffrey berbalik, "Nggak ada yang menghindar, emang gue sama lo udah selesai, Ca."

"Selesai?"

Chaeyeon berdiri, ini sudah waktunya ia tumpahkan segala keluh kesahnya sejak malam itu, waktu sepulang les lalu mendengar kata-kata yang tidak bisa ia percaya dari mulut Jeffrey.

"Dengar ini baik-baik ya, Jeff. Rasa kasihan lo ke gue nggak berujung menyenangkan tapi malah sebaliknya, sebenarnya sebelum itu terjadi lo bisa menghindar dari gue, persis seperti yang lo lakuin sekarang. Gue bakal tau lo nolak perasaan gue!"

"Nggak perlu lo kasihan sama gue." Tidak ada airmata yang membasahi pipi Chaeyeon, perasaannya hanya terisi oleh kemarahan.

Jeffrey terdiam, ia tidak pernah melihat Chaeyeon seperti ini sebelumnya.

"Rose. Lo suka kan sama dia? Jangan buat alasan kasihan lagi, sukai dia sama apa yang benar-benar ada di perasaan lo. Oke, kita emang udah selesai, tapi seenggaknya lo terus ingat itu," Amarah Chaeyeon mereda, ia menatap Jeffrey sekarang.

"Maaf, Ca," ucap Jeffrey pelan tapi ada keseriusan dimatanya. Akhirnya kata itu terucap juga. Chaeyeon mengangguk lalu pergi, ia tidak memikirkan lagi tentang Pak olahraga seperti yang dikatakan Winwin.

Sedangkan Jeffrey merasa menjadi pecundang disini. Ia tak bisa menjelaskan apapun untuk membela dirinya sendiri dan hanya kata maaf yang bisa diutarakan.

Sudah dapat disimpulkan hubungan mereka benar-benar berakhir sekarang.

⌬⌬⌬

Buat kalian yang masih baca makasih ya😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat kalian yang masih baca makasih ya😭

KETUA GHIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang