05.Mencoba Menikmati Hidup

237 21 1
                                    

"Walau kita mendapatkan kenyataan pahit mau ngak mau selama kita bernafas ,kita harus menikmati hidup walau dengan rasa sakit".

Setelah melakukan berunding bersama om dan tante selaku wali hidup mereka.

Akhirnya semua sepakat, Mahesa melakukan pengobatan dengan Dr.Hafiz.

Yudis dan Mahesa pergi ke RS berdua, Aris tidak ikut karna harus sekolah dan om nya hanya mengantar dan mengurus admintrasi langsung pergi karna ada pekerjaan mendesak.

Tinggal lah Yudis dan Mahesa berdua.

~Di Ruangan Dokter

"Dek Yudis untuk sekarang ini buat dek Mahesa saya kasih obat Riluzole dikonsumsi dengan cara diminum. Obat ini dapat meningkatkan ekspektasi hidup penderita selama tiga hingga enam bulan lamanya"jelas Dokter, terdiam sebentar sambil melihat wajah sendu Yudis dan Mahes.

Setelah itu Dr.Hafiz pun melanjutkan penjelasannnya.

"Namun, kalian perlu memperhatikan efek samping yang mungkin muncul, seperti pusing kepala, gangguan pencernaan, gangguan fungsi hati, dan mungkin beberapa efek samping lainnya" jelas nya.

"Dok apa adanya penyakit ini berarti saya sudah tidak bisa menikmati hidup lagi?Saya udah ngak bisa main basket lagi sama temen temen saya?Apa saya akan selalu di kasiahani orang lain?" tanya Mahes.

Dr.Hafiz tersenyum sambil menggenggam tangan Mahesa. bermaksud menguatkan

"Mahesa, bahkan walau hidupmu tinggal satu hari kamu harus menikmatinya, walaupun satu hari itu mungkin sangat menyakitkan. Masalah basket mungkin secara perlahan kamu tidak bisa memainkannya secara sempurna, tapi kamu masih bisa bermain dengan teman teman mu dengan ALS mu. Saya saran kan kamu jujur ,agar kau bisa menikmati hidup berdampingan dengan sakit ALS."ujar Dokter tesebut.

"Mana mungkin ada orang yang bisa tetap hidup dengan penyakit . Jikapun aku jujur bukan kah mereka tidak akan berteman dengan ku jika pun berteman mereka hanya kasihan kepadaku " jelas Mahesa sendu.

"Mahesa, kau tidak bisa menolak hidup bersama ALS tp kau harus menerima hidup dengan ALS.
Dan jika kau jujur bukan berarti kau lemah bahkan kau kuat karna ingin bertahan, apakah kau tau penderita ALS mungkin akan membutuhkan dukungan dari orang terdekat untuk membantunya memenuhi kebutuhan nutrisi serta menjaga kondisi mentalnya agar tidak terganggu. Orang terdekat itu bukan cuman keluarga tapi sahabat mu juga " Dr. Hafiz diam menjeda omongannya.

"Kamu ada di pase di mana hidup dengan bantuan orang lain itu tidak masalah, jika kamu jujur lebih awal mereka akan bersiap menerima keadaan mu dan itu tidak akan membebani mereka, dan kamu harus membedakan rasa Kasihan dan peduli. Kamu tau ada penderita ALS yang menjadi pembicara terkenal dia terlalu luar biasa untuk di kasihani, kamu tak perlu berkecil hati nikmati hidup mu jdi lebih luar biasa walau dengan penyakit itu"
Ujar Dr.Hafiz sambil melepas genggamannya.

Mahesa terdiam mencerna setiap kalimat Dr.Hafiz.

"Baik dok aku akan berusaha menikmati setiap detik hidupku" ujar Mahesa sambil tersenyum manis.

Melihat senyum itu, Yudis tersenyum simpul . Ada sedikit kebahagiaan karena melihat senyum Mahesa.
Jujur senyum Mahesa adalah hal terindah bagi Yudis dan Aris.

"Terima kasih dok kami permisi"pamit Yudis.

~Yudis pov~

Di perjalanan pulang kami menggunakan bus.

Aku melirik Mahesa
"Mahes kamu ngak papa?apa mau makan sesuatu?" tanyaku

"Aku ngak papa . Hmm kak Yudis nanti aku pengen es krim boleh?" tanyanya sambil matanya memohon.

Mahes ~ ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang