Epilogue

2.1K 230 41
                                    

VOTE!!

.

Sore ini di kediaman keluarga kim yang masih di sinari oleh pancaran mentari yang hampir tenggelam—jisoo, ibu dengan dua anak kembar itu mengeluarkan brownies yang baru matang dari dalam oven. Matanya berbinar, ditemani seorang gadis kecil  berumur 5 tahun yang tak kalah berbinar melihat hasil karya mereka.

"Mah, apa itu artinya kuenya sudah bisa dimakan?" tanya Taevi polos.

"Sudah sayang, kau akan menyukainya. Rasanya enak banget. Kan putri mama ikut membuatnya" jisoo mengusap kepala putrinya lembut.

"Apakah aku bisa memakannya sekarang" Taevi kecil turun dari kursi yang ia gunakan untuk mensejajarkan tubuhnya dari sang ibu, lalu memasang wajah memohon.

"Ajak dahulu papa dengan oppamu, yah sayang. Lalu kita makan bersama-sama" ucap jisoo sembari memindahkan brownies itu ke piring.

"Okay, mamaku tersayang" sebelum pergi, Taevi sempatkan untuk mencium pipi sang ibu. Lalu berlari menaiki tangga dengan begitu semangat.
_
_
_

Taevi meringis kesal ketika dia berhasil membuka pintu. dengan emosinya dia berteriak, "OPPA, PAPA! BANGUN..."

jisoo yang mendengarnya langsung datang menghampiri, sampai lupa untuk melepas celemeknya dan noda-noda adonan yang melekat di tubuhnya.

Awalnya jisoo akan bertanya kepada sang putri, tetapi setelah melihat arah pandang gadis itu, jisoo hanya bisa menghela nafas, lalu tersenyum menggeleng.

"Astaga... Kalian..."

Seperti syok melihat sesuatu, jisoo akhirnya berlutut untuk mengambil selimut yang berantakan dan menutupi tubuh mereka, kedua orang yang sudah tertidur pulas di hadapannya.

Selimut berantakan, mainan dimana-mana, jenis-jenis crayon pun sudah keluar dari tempatnya yang entah sudah pergi kemana.

Jisoo semakin mengembangkan senyumnya ketika mendapati sosok paling kecil membuka matanya, serta sosok itu langsung tersenyum ketika melihat jisoo.

"Mama...." ujarnya.

"Wajahmu, astaga... Sini mama bersihkan" putra jisoo itu menurut, dia langsung duduk di pangkuan jisoo.

"Tidur nyenyak? Apa yang kamu lakukan sayang bersama papamu?"

Awalnya putra jisoo yang bernama Victory itu hanya kebingungan karena efek baru bangun tidur, lalu terdiam beberapa saat.

"Mewarnai" jawabnya polos.

Menghela nafas, jisoo segera mengambil tissu basah yang selalu disediakan di meja, lalu menghapus coret-coretan yang tergambar di wajah sang putra.

Mendengus kesal karena melihat pergerakan bayi dewasa dihadapannya, jisoo tidak bisa berpikir jika Taehyung berubah menjadi ayah yang sangat narsis. bahkan pria itu tidak tanggung-tanggung jika bersama victory akan selalu berlagak keren, dan di depan putrinya sifat kakunya hilang entah kemana.

"Mah, besok kita jadi 'kan ke pantai pyoseon? Aku sudah dari kemarin mempersiapkan barang-barangku. Sungguh tidak sabar melihat pantai untuk pertama kalinya" Taevi bersorak girang, dengan melompat-lompat kecil dikasur.

Between Love Or Revenge [VSOO] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang