Hola...👋
Aku kembali nih up~
Aku sempat-sempatin loh Update untuk kalian yang udah setia nungguin cerita ini. So, jangan lupa buat ramein cerita ini~~Happy reading💜
~jangan lupa votmenHari ini adalah hari terburuk dalam sejarah hidup jisoo. Duka itu terlihat jelas, semua orang bahkan menyorotinya, menatapnya dengan tatapan yang beragam.
Tak ada satu tetes air mata yang jatuh dari kedua mata indahnya, bibirnya bungkam seribu bahasa, hanya sorot matanya yang kosong- menatap dua sosok yang terbujur kaku di dalam peti kayu mahoni berwarna putih.
Dunianya berhenti saat itu juga, ketika orang-orang sibuk mengangkat kedua peti itu menuju tempat penguburan.
"Tidak! Kau mau apa? Jangan sakiti Ayah dan ibuku" layaknya orang tidak sadar, jisoo berteriak- menghalau orang-orang yang ingin mengangkat kedua peti tersebut.
"Jisoo, sadarlah! Mereka sudah tiada, jangan berlagak bodoh seperti ini. Mereka juga akan sedih dan tak tenang jika kau tetap tak mau merelakan kepergian mereka, aku tahu kau sangat terpukul dan tak terima dengan semua ini, tapi kau harus bisa. Bahagiakan kedua orang tuamu untuk yang terakhir kalinya" ujar seorang gadis bersurai hitam pekat.
"Tidak!! Kedua orang tuaku masih hidup, kalian kenapa sih? Kedua orang tuaku hanya tertidur. Kalian semua jahatt! Kalian menyakiti Ibu dan Ayahku. Jangan dekat-dekat. Jangan....!!!!!"
"Omma!! Appa!!"
Teriak jisoo terbangun dari tidurnya. Jantungnya berdetak kencang tidak beraturan, napasnya tersengal-sengal mengingat mimpi buruk itu, selalu terbayang-bayang dibenaknya.
Keringat dingin sudah bercucuran diwajah dan sekujur tubuh jisoo.
"Oh, apa yang kulakukan! Aku telah melupakan tujuanku untuk balas dendam" gerutunya, sembari membuang napas kasar.Jisoo beranjak dari ranjangnya- meraih sebuah kotak berdebu dari bawah tempat tidurnya. Membuka kotak itu dengan perlahan, dan mendapati sebuah poto usang yang menangkap momen bahagia ketika ia berulang tahun yang ke- 10 dulu. Disana dirinya nampak sangat bahagia saat ditangkap oleh kamera.
Jisoo bangkit dengan hati yang tidak tenang, ia hanya menatap jam dinding yang telah menunjukkan pukul 5 pagi.
Ia menghela napas bersamaan dengan jatuhnya airmata di pipinya, senyuman indahnya telah tertutupi dengan kesedihan yang amat dalam, pipi merah alaminya telah tertutupi oleh air mata yang terus menerus mengalir tanpa henti.
Kadang jisoo berpikir bahwa Tuhan tidak adil, mengapa ia harus menerima kehidupan yang tidak seperti yang ia inginkan. Ia kalut sekarang, dirinya ragu.
"Sekarang aku harus bagaimana? A-aku tidak bisa berbohong, aku sudah terlanjur sayang"
Disaat ini gadis itu hanya bisa menangis dengan diam dan melihat ke jendela, sembari terus mendekap sebuah poto usang itu. Ia memilih memojok ke dinding dan menaruh kepalanya di kaca jendela besar, miliknya.
Yang menjadi fokusnya saat ini adalah kondisi langit yang masih gelap, dan lampu-lampu jalan yang mulai mati. Air matanya kian keras ketika hujan mulai turun, jisoo tak bisa menyembunyikan kesedihannya lagi, ia menangis dengan sangat keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love Or Revenge [VSOO] ✔
Romance18+ Kim jisoo tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana? Haruskah Memilih tetap balas dendam pada pria brengsek kim Taehyung atas meninggalnya kedua orangtua nya? Atau Memilih untuk mengikuti kata hatinya, yang sudah terlanjur mencintai pria keja...