Pastikan telah membaca part sebelumnya°
°
°
°
°~ jangan lupa Votmen~
Jisoo melenguh kecil sesaat setelah seorang pria membuka tirai ruangan tersebut hingga cahaya matahari membias menerpa wajahnya. Jisoo membuka kedua matanya, menatap langit-langit ruangan tersebut sembari mengerutkan keningnya.
Aroma khas obat-obatan menyeruak memenuhi rongga hidungnya. Jisoo mengangkat kedua tangannya dan mendapati selang infus tertancap dipunggung tangan kanannya.
"Sudah bangun, nona?" tanya seorang pria sembari melipat kedua lengannya dan menatap jisoo angkuh.
Tentu jisoo terkejut. Terkejut saat mendapati seorang pria bersurai legam dengan wajah dinginnya berdiri didekat tirai dan menatapnya angkuh. Pria itu pulalah yang sengaja membuka paksa tirai tersebut untuk membangunkannya.
"Ka-kamu siapa" gumam jisoo nyaris tak terdengar."Dan di-dimana Aku" tanya jisoo sembari memegang kepalanya yang berdenyut. Ia bahkan meringis saat menggerakkan tangannya yang terluka.
"Aku dokter yang menyelamatkanmu, Eric nam. dan kau sedang berada dirumah sakit, apa perkataanku jelas, untuk menjawab pertanyaanmu itu"
"Mengapa Aku harus bangun lagi?"
Jisoo menunduk, berusaha menyembunyikan air matanya dari pria tampan itu. Tapi Eric tidak bodoh, dia tahu jika gadis itu tengah menangis. Ia menyadarinya saat melihat bahu gadis itu bergetar.Eric mengangkat salah satu alisnya sembari melipat kedua lengannya di depan dada. Ia menatap jisoo dalam diam tak berniat untuk mengeluarkan sepatah dua kata dari bibirnya.
"Kamu kenapa? tidak suka kalau kau masih didunia ini! Apa kau berharap tidak akan bangun lagi ke dunia ini. Woah...."
"Tak ada gunanya lagi aku hidup. Aku lelah, hiks... Lebih baik mati saja, menyusul kedua orangtuaku" ucap jisoo dengan suara paraunya.
"Seharusnya kau tidak boleh bilang seperti itu, jisoo-sshi. Jika kau marah karena Taehyung, kau telah melakukan kesalahan besar. Sebenarnya- Dia bebas melakukan apapun padamu, jisoo. Bahkan jika dia mau, dia bisa saja membunuhmu. Karena kau itu sebenarnya adalah-
Ah, lupakan" untungnya Eric segera sadar dengan akhiran perkataannya barusan, dan memilih untuk mengalihkan topik.Jisoo mendongak, menatap sang lawan bicara dengan wajah sembabnya "mak-maksudmu?"
Eric habis pikir sekarang, ia benar-benar kehabisan akal untuk menjawab pertanyaan yang jisoo lontarkan.
"Aduh....mulut ini kok bisa sih bocorin rahasia itu. Bisa mati aku ditangan Taehyung. Untung aja gue ngak sempat bilang Intinya""Ah, itu. Kuberitahu kau satu hal, jisoo. Taehyung memiliki kelainan yang disebut Bordeline personality disorder. Kelainan ini berbeda dengan psikopat. Penderita kelainan ini memiliki perasaan seperti takut ditinggalkan, ditolak, mudah cemas, mudah marah, dan merasa tidak berarti. Maka dari itu, jika dengan menyakiti orang lain dia bisa merasa lebih baik dan tenang" ujar Eric dengan tegas. Memang benar, semua yang ia katakan barusan merupakan sebuah kenyataan, bukan hasil dari kebohongan.
"Ba-bagaimana mungkin?" tanya jisoo dengan tatapan tak percaya.
"Itu semua berawal dari masa lalunya yang menyakitkan. Keluarganya dan juga seorang wanita yang berhasil menghancurkan hatinya" jisoo mengernyit. "S-siapa wanita itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love Or Revenge [VSOO] ✔
Romance18+ Kim jisoo tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana? Haruskah Memilih tetap balas dendam pada pria brengsek kim Taehyung atas meninggalnya kedua orangtua nya? Atau Memilih untuk mengikuti kata hatinya, yang sudah terlanjur mencintai pria keja...