Bab 2 - 2020

56 7 2
                                    

Saya rasa Masa-masa bahagia saya telah berlalu

Tahun 2020 Dimana tahun ini saya di kecewakan oleh dua pria yang saya cintai,pria pertamanya adalah bapak saya ia menghilangkan kepercayaan saya serta keluarga saya dengan mencintai wanita lain, lalu pria keduanya adalah kekasih saya iapun sama pergi dengan mencintai wanita lain :")

Saat itu suasana rumah menjadi berantakan,sangat berantakan semua pergi,semua kakak-kakak saya ikut dengan suaminya ibu saya pergi meninggalkan rumah sedangkan saya saat itu tinggal bersama bapak saya untuk tetap berdiam diri mempertahankan rumah  :")

Saat itu perasaan saya seperti sangat hancur dan meledak-ledak melihat semua orang pergi, pagi bertemu pagi semua masih terasa sama mendadak saya malas dengan segala hal terutama dengan beraktivitas,kegiatan saya saat itu hanya berdiam diri di kamar,lupa makan,lupa mandi,lupa bersih-bersih rumah lupa beribadah :")

Entah berapa lama ibu pergi rumah seperti gudang lantai penuh dengan debu, setiap hari yang saya rasakan hanyalah rasa takut,cemas,dan selalu ingin menangis :")

Malam 2020 pukul 20.00 wib saya di rumah sendiri,hanya terdengar suara butiran air hujan yang membasahi atap rumah, bapak sedang pergi keluar rumah karena hujan semakin lebat dan bunyi petir terus membesar saya putuskan untuk menelpon bapak saya

Ayam : "pak... dimana hujan saya di rumah   sendiri takut ?.
Bapak : di ...... Sebentar pulang masih hujan" .
Ayam : " Tutup Telpon " .

tidak lama kemudian ponsel saya berdering ternyata ibu saya menelpon

Ibu : "kesini ibu lagi di ... "
Ayam : "ibu sama siapa ?"
Ibu : "kesini cepetan ada bapak disini (shareloc)"

Setelah itu saya segera bergegas untuk menggunakan jaket,saya pergi menggunakan sepeda motor menerobos air hujan, saat itu saya tidak berfikir banyak,yang saya pikirkan hanyalah cepat sampai :")

Sesampainya disana kami bertemu di persimpangan jalan raya, saya bahagia melihat ibu saya untuk pertama kalinya lagi setelah ibu meninggalkan rumah saya dan ibu lama tidak bertemu, ibu saya terlihat kurus dengan mimik muka yang Nampak bahwa ia sedang merasa kelelahan dan tidak baik-baik saja :")

Saat itu saya benar-benar tidak tahu saya akan si ajak pergi kemana
  ..
Ternyata ibu mencari rumah wanita yang sedang bersama bapak saya kebetulan bapak saya belum lama pergi meninggalkan rumah perempuan tersebut ,ternyata bapak saya berbohong kepada saya saat bicara via telfon tadi .. :")

Tidak ingin buang-buang waktu Ibu saya segera bertanya kepada warga sekitar untuk menanyakan rumah pak RT di sekitar daerah itu, salah satu orang menunjukan rumah pak RT itu,
Sampai di depan rumah pak RT saya langsung segera mengaktifkan recording di ponsel saya, dengan sangat hati-hati agar kami memiliki bukti yang kuat jika suatu saat nanti kami berurusan dengan hukum ..

datanglah kami ke rumah pak RT  itu dengan mereka yang kaget atas kedatangan kami akhirnya ibu saya cerita (panjang kali lebar kali tinggi)

Tujuan ibu saya ke rumah RT untuk minta izin dan pertolongan ke rumah wanita tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan..

Diantar lah kami dengan bapak rt itu ia bernama bapak Rf  ..

Kebetulan sekali Rumah bapak RT dengan rumah wanita itu bersebelahan ternyata :")

Kami segera pergi ke rumah wanita tersebut ..

RT Rf : " Assalamuallaikum .. "
Musuh : " waalaikumsalam eh iya pak RT ada apa ? "
RT Rf : " ini ada tamu yang ingin bertemu "
Musuh : " oh iya... Silahkan masuk "

Masuklah kami semua ke dalam rumah musuh wanita tersebut ..

Saat itu mulailah topik pembicaraan dengan kata-kata yang kurang mengenakan
( ???!!!!???!!????) ..

Suasana semakin panas semua berbicara dengan lantang,kasar,dan keras ..
Pak RT saat itu kerap menenangkan suasana namun tidak berhasil karena di kalahkan oleh panasnya situasi :")
(Lamaaaa sekali)

Tidak lama kemudian anak dari wanita tersebut keluar menghampiri kami membawa sebuah benda tajam ( Pisau ) kericuhan dimulai saat itu sampai warga sekitar pun ramai keluar dari pekarangan rumah mereka bersyukurnya pak RT melindungi saya,ibu,dan kakak saya hingga tidak ada korban pada saat kejadian itu
Lalu kami semua di ajak pergi meninggalkan rumah wanita itu oleh pak rt karena anak dari wanita tersebut bukan hanya keluar dengan membawa benda tajam melainkan mengancam kami semua juga yang datang akan di bunuh begitu katanya :")

Setelah itu kami kembali ke rumah pak RT untuk beristirahat dan menenangkan ibu saya,disana saya bertukar nomor telfon dengan pak rt  :")

Setelah itu kami berpamitan pulang ibu ke tempat tinggal sementara ibu dan saya pulang ke rumah :")

Diperjalanan saya tidak bisa membohongi perasaan saya, saya menangis,saya tidak sadar berapa jarum kecepatan motor yang saya naiki ada pada angka berapa, lalu akhirnya saya kecelakaan helm saya hancur,kacamata saya lepas, layar ponsel saya hancur pecah,
Pikir saya "masih untung saya tidak mati sambil menangis dan tertawa" dan betapa bodohnya saya masih bisa tertawa sedangkan sepeda motor pun belum sempat berdiri :D

"

Setelah baca
Jangan lupa vote, dan komen yaaa
Semoga kalian suka dengan cerita ini
Tunggu cerita selanjutnya yaa :)

Cerita Di Balik PertolonganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang