𝗩𝗼𝘁𝗲𝗿𝘀 [𝟯/𝟰]

81 12 18
                                    

|| Gefahrlich Lineal ||
"Tawuran dadakan"


Ditempat lain...

Kelompok kedua
"Wahai anak moms, kalian sudah sampai ditujuan!" Kata Minara sambil mempersilahkan mereka untuk turun.

"Akhirnya, lepas dari tante girang ini..," lega Lia. Sedangkan, Minara mendengus kasar mendengar perkataannya.

"Hmm.. bisa turun sedikit tidak?" Felicia melihat jarak helikopter dengan tanah dibawahnya lumayan cukup tinggi.

Minara menggelengkan kepalanya "tidak bisa, banyak pohon dibawah sana.."

Yang lainnya terbengong melihat ekspresi mengejek dari Minara saat mengatakan kalimat tadi.

Kevin yang dekat pintu langsung loncat dan terjun bebas dibawah sana. Ia menggunakan pisau buruh nya untuk menahan diri dipepohonan sana dan mendarat diatas pohon dengan masih menancap pisaunya ke batang pohon.

Yang lainnya, sontak mendekat ke pintu helikopter untuk melihat keberadaan Kevin dibawah sana.

"OII KAU MASIH HIDUP KAGAK, KEVIN?!" Teriak Mad.

Kevin mengeluarkan lasernya dan mengarahkannya ke helikopter, memberi isyarat bahwa ia tidak apa-apa.

"UwU itu baru anak moms!!" Seru Minara.

Tanpa aba-aba, Felicia lompat dari helikopter dan mendarat dipepohonan sana sambil menancapkan pedangnya ke dahan pohon.

"Huwaa! Aku tak mau kalah!!" Kata Leo sebelum terjun bebas ke bawah sana. Ia mendarat dengan sempurna ditanah, setelah menancapkan kuat katana nya didahan pohon hingga terseret sampai ke bawah.

"Sweet move, Leo!!" Pekik Felicia.

"Ngakakakak! Yang lainnya mana?!" Tanya Kevin yang masih diatas pohon.

"Belum turun mereka..," kata Leo sambil mendongak ke atas menantikan mereka untuk turun.

Sementara itu, Mad menemukan tali panjang didalam sana dan memutuskan untuk turun menggunakan itu.

"Minggir kalian semua!!" Mad langsung terjun dengan memengang kuat tali nya. Ia turun dengan selamat bersama dengan lainnya.

"Apala, gak seru pakai tali!!" Komen Kevin diatas pohon.

Lia mengarahkan pistolnya ke Kevin dan berkata, "setidaknya kami lebih berakal!"

"Turunlah Kevin! Ada apa dengan anak itu?" Kata Michael.

"Ko tak bisa turun eee, Kevin?" Leo menyimpitkan matanya sambil tersenyum aneh.

"Eh, bisa kok!! Cuma lagi malas aja!" Bantah Kevin dan langsung loncat dari sana.

"Nah, sekarang apa?" Tanya Leo.

"Kita cari jalan raya nya aja dulu..," ide Mad.

Mereka berjalan menelusuri hutan sampai mereka menemukan jalan raya didepannya. Lampu jalan menerangi disepanjang jalan tol.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝑮𝒆𝒇𝒂𝒉𝒓𝒍𝒊𝒄𝒉 𝒍𝒊𝒏𝒆𝒂𝒍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang