𝗣𝗿𝗲𝘀𝘀 𝘀𝘁𝗮𝗿𝘁

244 41 35
                                    

|| Gefahrlich Lineal ||
"meresahkan.."


"Berita utama pada pagi hari ini, telah terungkapnya pelaku dari kasus penculikan anak yang sudah memakan 6 korban yang masih di usia dini."

"Tersangka saat ini sedang diselidiki lebih dalam lagi. Kepolisian menjelaskan, bahwa pelaku dapat ditemukan disebabkan ada nya bantuan dari luar."

"Polisi yang menangani kasus ini mendapatkan lokasi pelaku yang dikirim oleh pengguna Gmail, yang bernama GefahrlichLineal@gmail.com."

"Ini sudah ke 9 kali nya pengguna Gmail ini membantu kepolisian menangani kasus kriminal dan sampai saat ini belum diketahui siapa si pengguna Gmail tersebut."

"Gmail tersebut seperti glitch yang seharusnya tidak pernah ada. Kepolisian sangat menghargai siapa saja dibalik pengguna Gmail tersebut.."

"Sekian, berita hari ini. Kami dari studio—-"

Suara radio berhenti bergema diruangan. Hening, sampai terdengar sorakan yang memekakkan telinga.

"YESS!! KERJA BAGUS SEMUA NYA!!" Perkataan itu keluar dari gadis bernama Cheong sarang.

"KALIAN BEKERJA DENGAN SANGAT BAIK!" Leo bertepuk tangan dengan heboh.

"Kerja yang bagus semua, tidak sia-sia aku merekrut kalian semua," gadis yang merupakan leader dari organisasi ini tersenyum tipis dibalik topengnya, Smiling key.

"Ahahaha, ini berkat ide mu juga kok," sambung Naga.

"Iya! Untung tadi Key cepat bertindak, kalau tidak? Sudah ketahuan kita semua..," kata Felicia.

Key hanya berdehem, sedangkan Silvia sibuk dengan computer nya "guys, aku ada berita buruk dan baik," kata Silvia.

"Yang mana dulu?" tambahnya.

"Yang buruk," key bersuara.

"Astaga, apa yang terjadi?" Tanya Melly.

"Aku yakin Silvia mau bercanda aja nih, ahahah," Melody tertawa yang langsung dibentak oleh Silvia.

"SUDAH!! Jadi, apa yang mau dibicarakan Silvia?" Naya terdengar sudah tidak sabar.

Silvia menunjukkan layar computer nya. "Aku sudah buat Gmail yang keamanan nya sangat tinggi.  Kemungkinan, tidak ada yang bisa melacak atau bahkan mengirim pesan ke alamat Gmail ini."

"Jadi, apa kabar buruknya?" Kevin mengerut dahinya memahami penjelasan dari Silvia.

"Bukan nya, itu kabar bagus? Keren dong, jadi tidak ada yang akan menemukan kita!!" Kata Micheal.

"Aku mendapat ide ini dari Teror. Karena, bagus aku mencoba membuatnya!!" Kata Silvia.

"Jadi, apa kabar buruknya? Silvia..," Likka tersenyum lebar dengan penuh arti.

"Aku dari tadi tungguin," kata Kira Reiketsuna.

Semua menatap ke Silvia dengan penasaran.

𝑮𝒆𝒇𝒂𝒉𝒓𝒍𝒊𝒄𝒉 𝒍𝒊𝒏𝒆𝒂𝒍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang