Sampailah aku ke depan pintu ruangan Erwin. Tok tok tok.
"Danchō, permisi. Aku akan masuk" ucapku.
Erwin pun mempersilahkan kamu masuk kulihat Erwin sangat sibuk banyak sekali tumpukan lembaran kertas diatas mejanya. Pasti sangat lelah. Aku akan membuatnya terh sehabis ini.
"Emm, bisakah aku memanggilmu Erwin jika hanya berdua, terlalu kaku" ucapku meminta izin dan dia mengizinkannya.
"Erwin, yang ingin ku katakan padamu adalah aku itu tidak dari era ini, aku berasal dari era Founding Titan pertama, dan aku juga tidak bisa mati atau biasa kalian sebut immortal jadi mungkin aku bisa berguna saat ekspedisi nanti"
"Hanya itu yang bisa kuucapkan sekarang, rahasiakan lah Erwin..permisi".
"Tolong rahasiakan ini dari yang lainnya"
•••
Hahh..untung saja, tadi aku hampir mengucapkan semuanya. Kuharap informasi itu bisa membantu, aku ingin kalian berjuang karena itu semangatlah. Oh iya aku akan membuatkannya teh aku hampir lupa.
- di dapur -
Aku langsung membuat teh hangat untuk Erwin dan bergegas ke ruangannya kembali sebelum aku berjalan keluar terdengar suara yang membuatku kaget.
"Bocah kau ingin kemana malam-malam" oh ternyata kapten levi.
"Aku ingin memberikan teh ini kepada Er- ah maksudku danchō, aku permisi kapten" balasku.
"Tunggu, buatkan satu lagi untukku" kurasa itu bukan permintaan tapi pemaksaan. "Baik kapten" sudahlah berdebat dengannya tidak akan membuahkan apa-apa.
"Ini teh mu kapten" aku menaruhnya di depan nya tepatnya di meja yang yang dia tempati. "Saya permisi"
"Sehabis dari ruangan Erwin bersihkanlah loteng"
"Da-dasar cebol pemaksaan" gumamku. "Aku mendengarnya Brat" astaga sejak kapan dia berada di belakangku. Sial kalo begini aku pasti mati karena jantungan.
"Besok squad ku akan datang, datanglah tepat waktu" ujarnya. Aku hanya mengangguk dan segera keruangan Erwin.
Tok tok tok..
"Erwin, aku membawakan mu teh. Istirahatlah" ucapku dari depan pintu.
"Masuklah lalu letakkan saja di meja dan terima kasih"
"Baik, kalau begitu aku permisi" kelihatannya dia sangat sibuk, aku pun menyuruhnya istirahat tapi dia tidak mau.
Aku hanya menghela nafas susah sekali di ajak kerja sama. Beban di pundaknya sangat berat. Erwin danchō..•••
"Cih dasar kapten cebol, awas saja jika aku melihatmu aku akan memukulmu sangat kencang. Menyuruhku datang tepat waktu besok pagi tapi masih menyuruhku bersih-bersih memang dia kira aku itu pembantu sialan" aku meluapkan amarahku dengan ngomel-ngomel tidak jelas.
"Sudah bicaranya?" Suara itu tidak mungkin. "Levi heichou!!" Gawat aduh apa tadi dia dengar.
"Aku mendengar semuanya jadi kamu penasaran"
"Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulutku.
Setengah jam kemudian aku baru selesai menyelesaikan pekerjaan ku. Tubuhku rasanya seperti mati rasa. Dasar cebol sialan..jangan...jangan diomongin nanti orangnya Dateng jangan...
"Oi, kenapa kau masih disini, tidur esok squad ku datang"
"Ugh orangnya benar-benar datang" gumammu.
"Baik kapten"
•••
Kamu membuka matamu dengan susah payah, melirik jam yang terdapat di sudut ruangan kamarmu. Waktu menunjukkan pukul 05.54 menit, disaat itu juga kegaduhan terjadi di kamarmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBERTÉ - "Attack On Titan x reader"
Fantasy[ About Attack On Titan and You ( Reader) ] ----------- Bagaimana rasanya menjadi sesorang yang tidak pernah bisa mati, selalu mengulang kehidupan dari jaman ke jaman. Dengan rupa yang sama. Itulah aku Eline Fritz.. Aku adalah anak yang disembunyik...