BAB 6

263 27 2
                                    

"dasar Levi cebol, awas saja aku akan tetap ikut misi kali ini. Tidak ada siapa pun yang menghalangiku" gerutumu.

Berhenti sejenak di depan jendela besar, sinar rembulan yang terang.

"Bulannya malam ini bersinar sangat terang, apakah akan ada sesuatu yang terjadi esok.." ucapmu pelan.

"Kehidupanku hanya berdasarkan misi misi dan misi, jika aku tidak masuk ke dalam pasukan pengintai dipastikan aku akan menjadi pengangguran yang suka berlalu lalang saja."

"Ah sudahlah untuk apa memikirkan sesuatu yang tidak-tidak" ucapmu mengusir segala sesuatu dari bayangan atau imajinasimu.

"Firasat ku tidak baik untuk besok"

•••

Pagi pun datang kau bersikap seperti biasa agar tidak ada yang curiga. Ku lihat anggota yang ke markas hanya sedikit ya?yang lain kemana?mungkin mereka bersama....tidak mungkin....jika seperti itu terima kasih itu akan mempermudah ku untuk membunuh mereka.

Tapi ibu bilang aku tidak boleh membunuh tanpa tujuan, maka dari itu aku harus menentukan untuk apa aku membunuh. Menolong?kasihan?atau sekedar rasa bosan? Yang mana lebih cocok...sepertinya menolong lebih baik. Kamu berdiam diri di sudut koridor kemudian menyatukan kedua tanganmu layaknya sedang berdoa.

"Ibu aku akan membunuh mereka, karena aku ingin menolong pada prajurit yang sudah baik kepadaku" ucapmu dalam batin..

Setelah menyelesaikan permohonan atau apa pun kamu bergegas menuju ke tempat Erwin dan yang lainnya di depan gerbang.

"Semoga tidak ada pihak lain yang akan mempersulit ku bahkan jika itu Levi sekalipun." - Eline.

"Sekarang giliran ku bersiap-siap" Ujarmu kepada dirimu sendiri.

•••

Kau menempuh perjalanan dengan seekor kuda yang kau curi dari militer. Aku tidak memikirkan apapun yang ku inginkan adalah Eren tetap hidup..

'Levi.....'

"Kenapa malah orang nyebelin itu juga muncul dalam pikiranku, sadarlah Eline..ingat jangan pernah menyukai seseorang karena itu akan membuatmu terlihat lemah"

Hiyaaa...kamu memacu kudamu dengan kecepatan tinggi.

Baru saja sampai dirimu langsung disuguhkan dengan pemandangan sesorang yang familiar bagimu dibunuh oleh Titan.

"Dibunuh bukan dimakan.......MIKE SAN?!"

"ALICIA INGAT, TITAN TERBAGI MENJADI SEMBILAN...DAN DIANTARA LAINNYA ADA YANG BERBENTUK BINATANG" Tiba-tiba sebuah ingatan masuk ke dalam kepalamu.

"Titan itu adalah beast titan" gumammu...

Banyak sekali Titan di sekelilingmu tapi tidak ada satupun yang mendekatimu entah karena dirimu sendiri atau karena perintah Titan itu. Dirimu berjalan perlahan mendekati Titan berbentuk kera yang sedang duduk di depanmu.

"Kau Beast Titan bukan?" Ucapmu langsung kepadanya.

"Jangan menghalangiku...................zeke yeager"

•••

Sampai malam kamu hanya bisa melihat teman-teman mu bertarung mati-matian melawan Titan, karena dirimu sedari tadi ditahan oleh zeke. Emang dasar laki-laki berjenggot sialan.

Sudahlah aku tidak tahan lagi, aku harus membantu teman-teman. Kuabaikan zeke dan pergi menjauh menggunakan manuver 3D. (Bener gasih author lupa?)

Semoga tidak telat.

~~~

Sebentar lagi aku akan sampai kumohon teman-teman bertahanlah, aku hampir sampai. Ketika dirimu sudah sangat dekat tapi...nanaba-san dan yang lainnya sudah diterkam oleh Titan. Kemarahanmu tidak dapat dibendung lagi. Langit yang memang sudah gelap karena malam mendadak berubah menjadi mengerikan, angin yang sangat kencang, Guntur yang saling bersahutan. Semua itu karena dirimu...

"Apa yang kalian lakukan......." Ucapmu dengan tatapan yang kosong.

"Kanapa kalian memakan mereka"

Lama kelamaan keadaan menjadi semakin runyam, kau bahkan tidak menyisakan satu pun Titan. Dirimu benar benar di luar kendali dirimu sendiri.

"Mereka tidak terselamatkan karena diriku, aku lambat sangat lambat"

"Victoria-san?" Aku menoleh dengan sangat lemah seperti seseorang yang tidak memiliki jiwa.

"Victoria-san kau tidak apa apa?"

"Victoria-san"

"Victora-san"

"Victoria-san"

Sebuah suara berdengung di kupingmu dan secara tidak sengaja kamu berteriak.

"BERISIK!!"

Orang-orang yang berada di sana terdiam antara lain krista dan yang lainnya.

"Maaf" cicit krista.

Aku pun tersadar jika aku sudah membentak mereka, seketika lututmu lemas.

"Apa yang telah kuperbuat" gumammu, "dengan tangan ini apa yang telah aku perbuat, alasanku ragu-ragu membunuh para Titan karena aku lahir dari seorang Titan maka dari itu jika aku membunuh mereka aku langsung teringat dengan ibu, tapi sekarang apakah itu semua perbuatanku?jika benar aku merasa lega karena dengan itu aku berhasil menyelamatkan teman temanku walaupun selena-san dan yang lainnya tidak...."

"Maafkan aku" ucap mu menyesal.

"Bangunlah Victoria-san tidak apa apa" Balas krista.

***

Baru segini saja aku sudah lelah sungguh hidupku sudahlah tidak lama lagi, baru saja bertarung dengan Titan kelas teri saja sudah mengeluarkan keringat bagaimana jika bertarung melawan kesembilan Titan?! Hihhh tidak mau membayangkan.. tapi kalau dia bisa kan..

Sudah hampir setengah malam aku berada disini bersama mereka, kulihat belum ada yang mencurigakan. Tapi ada beberapa orang yang kurigai..

Ymir, Reiner, Bertholdt.

Pas pertama melihat Ymir aku lantas mengingat ibuku, apakah dia menggunakan namanya yang bahkan aku saja tidak diperbolehkan memakai namanya.

"Titan mulai merangkak naik ke menara" ucap Connie.

"Pinjamkan aku pisaumu" ucap Ymir kepada Connie.

•••

"Ymir!"



Maaf part ini agak pendek..
Untuk update berikutnya author usahakan untuk lebih panjang..

Astaghfirullah, author lupa sama namanya..ternyata salah nama, efek pikun sudah berkepanjangan..sudah author revisi..jika masih ada yang salah harap dikoreksi... terimakasih

So, sampai bertemu di chapter selanjutnya semuanya...

LIBERTÉ - "Attack On Titan x reader"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang