Hi, eum, aku bingung mau mulai darimana.
Aku itu sebenernya orang nya gak konsisten. Aku gak suka kalo ngelakuin suatu hal tanpa adanya deadline, karena aku pikir, aku bisa santai-santai ngerjainnya dan kapanpun kalau aku nganggur (read: nggak malas).
Aku juga gatau ya masih ada orang yang nungguin cerita ini di lanjut apa enggak. Karena aku sendiri juga bingung mau lanjutinnya gimana. Paham lah ya, ekspetasi gak sesuai realita. Aku bahkan udah ada gambaran ini cerita mau dibawa kemana, mau ending yang seperti apa. Tapi aku pikir-pikir lagi, aku nulis ini karena aku gabut, bukan karena aku ingin memberi tahu ke kalian apa yang aku rasa lewat tulisan aku.
Nah, disinilah aku. Dengan segudang kegalauan mau lanjut apa unpub sementara (buat mikirin ini cerita layak gak sih buat di publikasikan).
Belakangan ini aku kaya dibuat naik paralayang, kadang naik, kadang turun, kalo gak hati-hati bisa kebawa angin, atau nyangkut, atau jatuh terjun bebas. Gatau, pokoknya lagi galau, mellow gajelas, mood naik turun.
Kata-kata di kepala aku udah banyak, numpuk, menggunung, kadang aku tumpahkan semuanya dengan tulisan. Ah bukan tulisan, tapi ketikan. Aku bikinin khusus word yang isinya kata-kata sampah di kepala ku untuk menjadi tempat pembuangan sementara.
Makin kesini makin gajelas dan aku banyak omong. Bingung juga ini penutupannya mau gimana.
Aku bakalan pikir dengan matang, bahkan sampe gosong (kalo iya) ini cerita mau dikemanakan dan diapakan.
Sekian, terimakasih
Salam manis, Sasa. ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
FOOLS || LEE HAECHAN ✅
FanfictionHadirmu membuatku hangat. Seperti matahari yang sinarnya terik, namun selalu ku nikmati setiap hari. Senyummu membuatku tenang. Seperti bintang malam yang menemani bulan bersinar terang. Hadirmu pun turut menemani hari-hariku yang kelam. Kalau matah...