Halo, kayanya lama banget ya aku gak muncul. mau mampir bentar buat ngasih sedikit spoiler. Kaya yang aku bilang sebelumnya, banyak yang aku ubah, aku tambahin plotnya, dan aku puter dikit ceritanya. Tapi tenang, ini semua gak akan merubah alurnya. Cuman, ada plot wtist yang aku masukin disini. Mungkin kalo kalian baca spoiler ini, akan banyak pertanyaan yang timbul karena aku nggak menjelaskannya di versi wattpadnya.
Selamat membaca ❤️
"Lo terlalu bodoh kalau masih mertahanin hubungan ini, padahal lo tau dia aja lebih milih cowo lain daripada lo. Nal, dalam suatu hubungan itu harus ada yang namanya 'saling'. Saling sayang, saling peduli, saling pengertian, saling cinta. Lo gak bisa sayang sendirian, gak bisa peduli sendirian, gak bisa cinta sendirian."
—Juniar Putra Samudra
BAB 2; Hubungan Timbal Balik
"Makasi." Dan maaf juga. Maaf karena aku masih menyimpan perasaan sebesar ini buat kamu. Kalimat rumpang yang ia katakan, hanya bisa dirampungkan dalam hening yang ia ciptakan.
—Salsabila Hanni
BAB 4; Temaram Yang Mulai Padam
"Mama percaya kalo kamu jatuh nanti, kamu bisa berdiri sendiri tanpa bantuan Mama."
Tapi Ma, anakmu ini nanti tidak punya rumah lagi untuk pulang.
Juni mendongak, mengantisipasi terjadinya guyuran air yang terjun perlahan dari pelupuk matanya. Seperti sungai tanpa muara, Juni tak tau kemana hilirnya pergi untuk bertemu samudera.
BAB 5; Sungai Tanpa Muara
"Tau nggak, Nal. Manusia itu kaya jajaran bola billiard. Diawal, mereka berkumpul bersama. Tapi kita gak tau apa yang akan terjadi setelahnya, sampe tongkat sialan ini membuat semuanya buyar. Semuanya pergi ke arah yang berbeda. Tapi nggak menghindari kemungkinan kalo beberapa dari mereka bakal bertemu lagi di lubang yang sama." Sabian masih bersandar pada meja billiard sembari memainkan tongkatnya. Pikirannya melayang ke harapan dimana dirinya dan gadis kesukaannya adalah dua bola billiard yang kebetulan terjatuh di lubang yang sama.
BAB 5; Sungai Tanpa Muara
"Jov, semua orang itu hebat kalo mereka ada di tempat yang tepat. Ibarat pelukis, kalo mereka ada di perkumpulan para penyanyi, ya jelas dia gak bisa ngelakuin apa-apa."
—Sabian Harun
BAB 8; Tempat Yang Tepat
"Teh, Bian gak nyuruh Teteh ngelupain dia. Emang seharusnya yang ada di masa lalu gak perlu dilupain. Semua hal di masa lalu itu biarin aja tersimpan di masa lalu. Tapi Teh, namanya aja hidup itu berjalan. Jadi ya harus melangkah. Kalau jalan di tempat, Teteh ya bakal kejebak terus di masa lalu."
Dari Sabian untuk Teteh
BAB 11; What's in The Past, Just Stay in The Past
KAMU SEDANG MEMBACA
FOOLS || LEE HAECHAN ✅
FanfictionHadirmu membuatku hangat. Seperti matahari yang sinarnya terik, namun selalu ku nikmati setiap hari. Senyummu membuatku tenang. Seperti bintang malam yang menemani bulan bersinar terang. Hadirmu pun turut menemani hari-hariku yang kelam. Kalau matah...