Keikhlasan Cinta

6.

Author pov
Gemilang dan Anisa kini pun berada di ruang makan untuk sarapan. Pak Dirman dan Bi Sri heran melihat pasangan suami-istri itu. Tidak seperti biasanya mereka saling diam seperti ini.

"Ini mas makananya"

"Iya makasih"

"Tumben Tuan sama Non Ica ga kayak biasanya. Apa jangan-jangan ada masalah diantara mereka. Gimana ya mau nanya apa ga. Tapi kalo nanya itu kan urusan rumah tangga mereka. Jadi aku ga boleh ikut campur." Batin Bi Sri

Selama sarapan berlangsung kali ini tidak ada suara hanya dentingan sendok yang menghiasi ruangan itu. Gemilang dan Anisa yang biasnya mengisinya dengan canda tawa dan keromantisan mereka. Kini tidak ada itu semua. Pak Dirman dan Bi Sri pun semakin heran dibuatnya.

"Mas, Pak Dirman, Bi Sri Ica mau ke kamar duluan ya."

"Ya dek"

"Baik non. Tapi apkah non Ica sakit? Kalo sakit Bibi ambilin obat ya."

"Gausah bi. Ica kali ini cuma agak capek aja kog" Ucap Anisa dengan bibir tersenyum dan kembali duduk di kursi.

"Kalo gitu bibi pijit non Ica mau ga"

"Ga perlu repot-repot bi"

"Ya ga repot atu non. Kan bibi udah kayak ibu non sendiri."

"Ya udahlah kalo bibi maksa" Jawab Anisa yang menyetujui penawaran bi Sri itu. Karena pasalnya memang badan Anisa sekarang ini agak sedikit capek.

"Baik non Siap!! Perintah akan saya laksanakan."

Anisa pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku pembantunya itu.

"Baik Pak Bos, Non Ica saya mau nyiapin mobil dulu ya"

"Iya Pak silahkan."

"Mari" Dan dijawab Gemilang dan Anisa dengan anggukan dan senyuman.

"Dek"

"Iya mas?"

"Kamu hari ini capek ya gara-gara kemarin malam nungguin mas ga pulang-pulang."

"Ga kog mas kebetulan aja kemarin di butik sibuk banget, jadi agak capek deh"

"Mau mas pijitin?"

"Ga perlu mas,kan tadi udah mau dipijitin bibi. Mas sekarang berangkat ke kantor aja keburi siang."

"Tapi dek..."

"Gapapa mas."

"Ya udah mas berangkat dulu."

"Iya mas" Jawab Anisa sambil mencium tangan suaminya.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam"