Begin

200 16 2
                                    




Cerita ini hanya fiktif belaka. Tak ada unsur merendahakan kelompok tertentu atau dengan sengaja menyalahgunakan hak cipta. Nama tempat dan tokoh hanya karangan semata.
Beberapa tokoh terinspirasi dari nama idol, dan tempat yang berada di Korea selatan
대한민국








 Beberapa tokoh terinspirasi dari nama idol, dan tempat yang berada di Korea selatan 대한민국

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau harus bisa membedakan antara mencintai dan membutuhkan.
Terkadang orang bilang. ㅡAku membutuhkanmu jadi tetaplah disisikuㅡ lalu apa bedanya dengan ㅡAku mencintaimu jadi tetaplah disisikuㅡ ?

Ketahuilah karena membutuhkan belum tentu mencintai, tetapi saat mencintai secara otomatis kita juga membutuhkan.

Cinta?

Cintanya sudah mati bersama jasad si wanita beberapa tahun silam.

Tunangannya. Meninggal secara sadis! Bunuh diri. Setidaknya itu laporan dari polisi dan hasil otopsi.

"Yoongi-ya... Kau sudah waktunya menikah"
Kata ibunya saat di meja makan.

"Aku tak akan pernah menikah"
Tentu saja Nyonya Min paham betul akan jawaban sang anak. Selalu sama. ㅡTIDAK!

"Min Yoongi, sebaiknya kau segera menikah atau..."

Yoongi menatap wajah sang ayah datar.

".... Semua warisan keluarga Min jatuh ke tangan anak sepupu ayah"
Itu adalah wasiat mendiang kakek Yoongi. Ia harus memiliki keturunan sebelum menjatuhkan ahli waris.

Pria itu berdiri dari tempat duduknya secara tiba-tiba, membuat ayah dan ibunya ikut tersentak karena decitan suara kursi Yoongi yang nyaring

"Kau mau kemana?"
Tanya ibu Yoongi

"Aku tak selera"
Jawabnya terlewat singkat pun datar.
Bahkan wajahnya tak berubah sedikitpun. Marah atau kesal tak mengekspresikan apapun hanya wajah datar yang ia tunjukan.

Namanya Min Yoongi pria yang penuh misteri.

"Anak tak punya sopan santun!"
Bentak Tuan Min

Tanpa menggubrisnya lagi, Pria es itu segera melenggangkan kakinya menjauh dari kedua orang tuanya.

"Kau harus sabar menghadapi putramu, dia masih belum bisa membuka hati untuk wanita lain setelah tunangannya meninggal"

.
.
.
.

Pria itu sudah membaringkan tubuhnya sambil memandangi langit-langit kamarmya.
Tak tau apa yang sedang memenuhi isi kepalanya. Ia tak berselera untuk berbicara. Diam adalah emas baginya.

Tok
Tok

Yoongi sebenarnya malas membuka pintu tapi orang diluar sana terus mengetuk tanpa henti. Ia tahu betul siapa yang telah lancang mengganggunya.

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang