A condition where we adore someone very much
Terkadang, tak peduli berapa banyak orang di sekitarmu, kamu merasa sepi. Hanya karena kamu berharap dia yang kamu cinta ada di sisi.
Seperti itulah keadaan Min Yoongi saat ini. Namun, keadaan memaksanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wanita itu duduk sendiri di depan makanan yang telah tersaji di meja tersebut.
Ia hanya diam menunggu seseorang keluar dari dalam bilik pintu kamar dan menuruni tangga.
"Kau tak sarapan?" Ragu terdengar suara sang wanita.
Yoongi hanya menoleh tanpa mengeluarkan satu katapun. Tatapannya datar, Sangat menakutkan. Hana sempat menelan ludahnya sendiri merasa tenggorokannya tiba-tiba kering saat melihat sorot mata suaminya.
"Aku kan hanya melakukan tugasku sebagai istri, apa salahku? Mentang-mentang pernikahan kontrak. Apa aku sejahat itu membiarkannya kelaparan. Ah sudahlah kenapa aku jadi kesal pagi-pagi begini" Ia bertanya pada dirinya sendiri. Saat Yoongi benar-benar telah keluar dari rumah tersebut.
"Kemana supirmu? Kenapa kau memintaku datang sepagi ini hanya untuk menjemputmu?" Protes Kihyun pada Yoongi
"Aku ini atasanmu, bukankah wajar aku menyuruhmu datang pagi. Meskipun tengah malam aku memanggilmu kau juga harus segera datang!" Ucapnya dengan nada datar namun terkesan mengintimidasi
"Cih.... Baiklah, Tuan Min yang terhormat"
Setelahnya tak ada lagi percakapan diantara kedua pria tersebut.
"... Oh Bagaimana dengan istri mu? Apa dia sudah bisa menjinakkanmu" Kekeh Kihyun tanpa perduli jika nanti Yoongi akan memenggal kepalanya
Tak ada jawaban atau respon apapun dari lawan bicaranya tersebut. Lalu Kihyun menimpali.
"Kemarin aku tak sengaja melihatnya di halte bus. Bukankah aneh menantu perusahan MG Group menunggu bus umum. Desak-desakan dengan banyak orang , mungkin akan ada yang mengenalinya nantiㅡ"
"Pernikahan ini hanya hitam diatas putih. Bukan sungguhan jadi kau jangan sekali-kali berlagak seolah dia istri sahku"
"Bukankah kalian sah di mata Tuhan!?"
"Diamlah... Urusi saja urusanmu. Jangan ikut campur"
'Cih, siapa yang ikut campur dasar kucing kutup utara'
. . .
Seperti biasa Yoongi adalah workaholic. Pekerjaan adalah segalanya dan semuanya harus terlihat sempurna.
Padahal sudah jam 9 malam lebih, namun pria itu masih sibuk dengan kertas-kertas.
"Yoon... Apa kau tak akan pulang?"
"Pulanglah lebih dulu"
"Hem... Aku akan pulang, kau juga segera pulang, istrimu pasti sudah menunggu"
Seketika tatapan Yoongi yang awalnya terfokus pada tumpukan kertas kini beralih pada Kihyun yang berdiri di depannya saat itu.
"... Ouh sepertinya aku harusu segera pulang, sampai jumpa"