Tatapan Doyoung berganti menjadi menatap Junkyu tak suka, segera ia tepis tangan sang kakak yang barusan menepuk bahunya kuat.
"Kenapa aku harus cerita? Kakak aja ngga tau kan jadwal aku pulang sekolah kapan?"
Junkyu menatap Doyoung sendu. Sepertinya ini masih menyangkut dan mengungkit permasalahan mereka dulu.
Benar, ternyata Doyoung adiknya sudah sepenuhnya dewasa.
"Doyoung, maafin kakak soal itu..."
"Ngga perlu. Kesalahan aku dimasa lalu itu bukan kesalahan kakak."
Doyoung tersenyum samar, menunduk pada dua orang yang lebih tua dihadapannya lalu kembali berkumpul pada teman-temannya.
Jaehyuk sendiri sudah bercucuran keringat dingin akibat suasana canggung yang diciptakan barusan. Ia garuk tengkuk belakangnya yang tak gatal lalu menepuk pelan punggung Junkyu dengan tangannya.
"Kalian belum baikan juga?"
Junkyu menggeleng. Tatapannya ia alihkan, dari Haruto mengarah kepada sang adik yang sedang bercanda gurau dengan teman-temannya.
Jujur saja, Junkyu iri melihatnya.
***
"Lo ngapain tadi ngomong sama dia, Doy?" tanya Haruto pada Doyoung yang baru saja kembali setelah berbicara pada Junkyu dan Jaehyuk.
"Dia kakak gue, kaget aja kenapa bisa tiba-tiba ada disini."
Haruto menatap Doyoung tak percaya. "Anjir, jadi ternyata dia kakak lo?!"
Doyoung mengangguk. "Iya, memangnya kenapa? Eh, bentar deh... ini kalian berdua kenapa reaksinya samaan gini?"
"Soalnya kakak lo orang yang muncul di mimpi gue waktu itu, bego!"
"Ya santai bangsat, lagipula ngapain lo mimpiin kakak gue? Dih, sangean banget ya lo?"
Haruto mengacak rambutnya kasar. Sedangkan Jeongwoo sendiri sedari tadi lebih memilih untuk diam. Dia pusing, tidak tau dengan apa yang sedang Doyoung dan Haruto bicarakan.
"Bentar, kalau lo bilang kakaknya Doyoung orang yang sama di mimpi lo... berarti kakaknya Doyoung yang jadi cowo hamil di mimpi lo dong?" tebak Yedam.
Doyoung dan Jeongwoo ikut tersadar, mengingat kalau beberapa hari yang lalu sebelumnya Haruto sempat bercerita ia bermimpi sedang bertengkar dengan seorang laki-laki lucu berbadan dua.
Doyoung kaget, dengan cepat ia menutup bibir Yedam dengan telunjuknya.
"Kak, please jangan ucapin itu lagi ya? Kalau sampai kak Junkyu tau, benar-benar habis nyawa lo nanti ditangan dia kak..."
Yedam segera menyingkirkan telunjuk Doyoung dari bibirnya. "Memangnya kenapa? Kakak lo galak banget ya?"
"Ya, lumayan."
Mereka berempat kembali melanjutkan perbincangan dengan suara yang sangat pelan agar orang lain tidak dapat mendengar.
Mereka berbicara seperti itu tanpa sadar jika sebenarnya sedari tadi Asahi dapat mendengar pembicaraan mereka.
Ia tatap punggung sang adik dari belakang lalu beralih menatap Junkyu yang masih sibuk bercerita dengan Jaehyuk dipojok ruangan sana.
Jadi ternyata, pria lucu yang sok akrab dengannya barusan adalah sosok yang sama dengan seseorang yang menjadi pemeran utama didalam mimpi buruk adiknya?
"Halo anak-anak!"
Hyunsuk menyapa dengan Gon yang berdiri di sebelahnya. Beberapa detik kemudian semua yang lebih muda tersadar, mereka segera membuat barisan berbentuk lingkaran tanpa perlu diperintah terlebih dahulu seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] sebelum akhir | harukyu
Fantasy❛❛Dasar gila, reinkarnasi itu jelas tidak nyata!❞ Berlatarkan pada tahun dua ribu tiga puluh delapan. Bagaimana jadinya jika semesta kembali mempertemukan dua orang yang dulunya saling mencinta namun dalam keadaan, perasaan dan jiwa yang berbeda...