3. Pada kondisi yang sama

2.6K 461 149
                                    

"Kalau kamu ngga mau gugurkan, aku yang bakal bunuh anak itu!"

"Berani kamu bunuh anak aku, aku bunuh kamu!"






























TRINGGGG!































"Aneh... bagaimana bisa aku mendapatkan mimpi seperti ini lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya?"

Seorang pemuda bertubuh tinggi dengan wajah lucu sedang mengacak rambutnya kasar. Ia banting jam wekernya ke lantai dengan kasar hingga hancur lalu berjalan menuju kamar mandi.

Setelah berada didalam kamar mandi, ia segera menekan tombol bergambar wajah pada robot disebelahnya, duduk dengan santai di atas kursi toilet selagi seluruh wajahnya dibersihkan oleh benda canggih tersebut.

Setelah selesai, ia segera keluar untuk memilih baju yang paling bagus dilemari. Memakainya disertai semprotan banyak parfum lalu turun ke lantai bawah menggunakan hoverboard birunya.

"Ma, buatin Kyu sarapan dong. Tapi nasi goreng pakai selai coklat ya."

"Gila, lebih baik kamu cepat-cepat sana. Jaehyuk sudah nungguin kamu didepan rumah tuh."

Pemuda lucu bernama Kim Junkyu tersebut sontak tertawa singkat lalu iseng untuk mencuri sebuah kecupan di pipi kanan mamanya.

"Papa mana?"

Mamanya, Kim Jisoo terkekeh lalu menepuk pelan pundak sang anak. "Kaya ngga tau papa kamu aja. Ngga tiap menit apa detik ya pasti kekantor lah ngurus pekerjaan."

"Aku takut kalau papa kecapekan. Lain kali batasin aja lah ma."

Jisoo mengangguk paham. Tangannya ia bawa untuk mengetikan kata 'dua nasi goreng kimchi' pada layar biru yang menyatu dengan meja makan.

Lima belas detik kemudian, dua nasi goreng kimchi tiba-tiba saja muncul dari dalam meja yang telah terbuka sebagian dan terhidangkan dengan cantik diatas meja makan sekarang.

Jangan kaget, namanya juga kemampuan masa depan.

"Wah, tega sekali kalian membuatku menunggu diluar tanpa memberikan makanan..."

Junkyu dan Jisoo sontak menoleh kearah pintu utama yang sudah menampilkan seorang Yoon Jaehyuk dengan wajah masamnya.

"Haha, maaf ya Jaehyuk. Ayo sini duduk, kita makan sama-sama," ajak Jisoo lalu menunjuk kursi kosong disebelah Junkyu.

"Nah kan enak, makasih tante!"

Tanpa tau malu, Jaehyuk segera mengambil tempat duduk tepat disebelah Junkyu lalu mengetikan kata 'susu pisang dan sandwich daging' di layar biru sebelumnya.

"Kok ngambilnya dua?!" tanya Junkyu dengan wajah garangnya.

Jaehyuk lekas mencubit kedua pipi tembam temannya tersebut. "Pelit banget kenapa sih, orang kaya keempat di Korea juga..."

Iya, ayahnya Junkyu kan seorang pengusaha terkenal. Pria tua dengan nama Kim Junmyeon atau akrab dipanggil Suho tersebut memang sangat kaya sampai bisa dinobatkan sebagai orang terkaya keempat di Korea.

Apalagi mamanya, seorang designer terkenal yang namanya sudah dikenal sampai mancanegara.

"Ngga usah merendah deh. Tante Yoon kan kaya juga!" ucap Junkyu sebal.

Bertepatan dengan itu, makanan dan minuman Jaehyuk telah dihidangkan. Ia terkekeh kemudian.

"Kalian tuh sebenarnya cocok banget tau, kenapa ngga pacaran aja coba?" tanya Jisoo tiba-tiba.

[2] sebelum akhir | harukyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang