5. Semuanya terasa buram

2.1K 411 74
                                    

Junkyu menggaruk tengkuk belakangnya yang tak gatal. Begitu pula dengan Jaehyuk. Mereka berdua sama-sama bingung dengan apa yang sedang terjadi saat ini.

Tiba-tiba ditemui guru kalian disaat sma dulu hingga diajak untuk membicarakan hal-hal sulit dan membingungkan didalam mobilnya yang tentu kalian sendiri tidak tau tentang apa itu.

"Dunia terancam, sedang menuju fase gawat."

Junkyu semakin dibuat bingung dengan perkataan Hyunsuk barusan. "Jangan becanda deh pak, galucu banget masa dunia tiba-tiba hancur."

"Saya serius. Kalau masih kurang percaya kalian bisa minta penjelasan sama pak Gon yang duduk dibelakang kalian."

Eh? Dibelakang mereka?

Jaehyuk dan Junkyu kompak menoleh. Mereka berdua hampir saja berteriak dan melompat dari kaca jendela mobil saat mata mereka berdua beradu tatap dengan wajah Byounggon yang sedang menyeringai lebar dikursi belakang.

"Halo anak-anak, lama ngga ketemu saya semakin ganteng ya."

Hyunsuk yang melihatnya refleks menghela nafas. Gon makin tua bukannya makin waras malah makin gila. Capek banget serius dia ngelihatnya.

"Ngga usah banyak bacot, jelasin aja tentang semua yang terjadi tapi semudah mungkin sama mereka."

Gon mengangguk. Tangannya tiba-tiba saja ia bawa untuk merangkul bahu dua mantan anak muridnya tersebut lalu dibawa mendekat kearahnya kemudian.

"Kalian tau? Ada seseorang yang berniat ingin menguasai dunia sekarang."

Lagi-lagi Jaehyuk dan Junkyu dibuat kebingungan. Semua ini jangan-jangan settingan dari sekolah mereka dulu untuk menjahili para alumni ya?!

"Dia memulai semua hal ini dari Korea. Dia hebat, dia bisa membuat robot tiruan yang bisa berkamuflase menjadi seseorang terdekat kita."

Sebentar, Junkyu rasa ia tidak asing dengan topik barusan.

"Jadi, Jaehyuk yang tadi...?"

Gon mengangguk. "Robot tiruan ketiga yang entah kenapa bisa berhasil bebas dan berkeliaran di kota."

Ah! Pantas saja ada potongan kabel sebelumnya!

Berbanding terbalik dengan keadaan Junkyu yang mulai mengerti sedikit demi sedikit. Jaehyuk malah memasang wajah paling menyedihkan sekarang. Serius, otaknya tidak bisa menangkap inti dari pembicaraan ini.

"Walau begitu, tapi apa hubungannya semua kejadian ini dengan kami?" tanya Jaehyuk setelah tidak membuka suaranya sedari tadi.

Junkyu mengangguk setuju, sebenarnya ia juga penasaran dengan jawaban dari pertanyaan tersebut. Mengabaikan tatapan bingung kedua pemuda dihadapan mereka, Gon dan Hyunsuk malah saling menatap lalu saling melempar tawa.

"Saya dan pak Gon telah memilih sepuluh anak secara acak untuk menyelesaikan misi ini. Dan kalian berdua termasuk kedalam daftar. Mau tak mau kalian harus menerima karena ya... saya memaksa!"

Belum sempat mereka melawan, pedal gas mobil sudah diinjak dengan kuat, membawa mereka berempat menjauh dari tempat semula dan sisa duanya tidak tau akan dibawa kemana.

Semuanya benar-benar membingungkan.

***

"Wah, ini semua nyata?!"

Jaehyuk dan Junkyu sama-sama membuka mulut mereka lebar ketika sebuah portal sebesar tubuh mereka terbentuk. Portal tersebut muncul ketika mereka menekan tombol merah di jam tangan yang sempat pak Gon berikan sebelumnya.

[2] sebelum akhir | harukyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang