Chapter 4:Pacar Lathasa?

13 1 0
                                    

Jangan pernah sentuh milik gue atau lo berhadapan langsung sama gue? Deal?

-Anggara Fernandez Argantara- ••••••

Seorang gadis sedang menatap bulan dengan rambut yang ia asal ikat saja, matanya merah seperti menahan amarah dan tangisan, wajah yang kusut seperti orang habis menangis, tiba tiba ada yang memeluknya dari belakang namun tak ia hiraukan ia tetap menatap ke arah langit dengan mata sembab dan sudah memerah.

Tangan kekar itu setia melingkar dipinggangnya, pria itu mencium aroma gadis itu, kepalanya ia sembunyikan di leher gadis itu.

"Kenapa kamu berubah jadi Kayak gini? Aku gasuka kamu tang berubah 180° dari Dulu."

Gadis itu kini menoleh ke arahnya lalu melepaskan pelukan pria itu, namun naas pria itu tetap setia memeluk gadis itu sesekali mencium leher putih milik gadis itu.

"Lepas ga!"

Pria itu melepaskan pelukannya dan merubah posisi gadis itu yang bernama, Lathasa. Ya! Lathasa dan Anggara! Lathasa baru saja menerima kalau Kekasihnya Anggara pergi bersama cewek lain, yang membuat Lathasa panas adalah anggara memeluk cewek itu. Mereka berpacaran sudah 1 tahun lebih dan alka? Dia Sepupu Lathasa dan Leo.

"Aku gak mau lepasin kalo kamu maafin aku!" Lathasa bungkam ia mematung sekaligus cairan bening keluar tanpa sang pemilik suruh.

Anggara menatap Lathasa dengan sendu ia merasa sangat bersalah, ia mencium kening Lathasa dan memeluknya, Lathasa tambah menangis sejadi jadinya sesekali terisak. Bahu Anggara pun basah ia melepaskan pelukannya dan menggendong Lathasa ala Bridal style,bener ga sih tulisannya guys? Hehehe.

Lathasa pun hanya diam saja mengingat Otot Mereka lebih kuat pria dari pada wanita apalagi gadis kecil seperti lathasa pikirnya.

Anggara menurunkan gadisnya di kasur king size milik lathasa lalu menutup tubuh lathasa dengan selimut hingga bagian Dada, ia menatap lekat mata Hazel milik Lathasa lalu berucap.

"Goodnight bby, I'm sorry."

Lathasa tersenyum manis lalu Anggara mencium kening Lathasa dengan lembut.

***

Sinar matahari masuk melalui celah celah jendela kamar Gadis yang sedang tidur itu, hingga bunyi Alarm dengan bersamanya suara dering Handphone milik gadis itu berbunyi, mau tak mau gadis itu bangun dan mengangkat telfon itu tanpa melihat nama yang tertera disana.

"Halo, ganggu orang tidur aja lo? Apasih?!"

Orang disebrang sana hanya berdehem saja membuat Lathasa mengambil nafasnya terlebih dahulu lalu pria itu membalas.

"aku tunggu didepan."

Tutt.

Tak sempat lathasa membalas Anggara langsung menutup telfonnya yang membuat Lathasa mati kutu, Skakmat!.

Lathasa langsung buru buru mandi lalu setelah 15 menit, ia turun dengan baju sekolahnya dan tas yang tetap ia kaitkan di lengan kirinya lalu mengambil sehelai roti lalu mengoleskan sedikit selai cokelat dan menutupnya menggunakan roti yang lain.

Lathasa langsung buru buru memakan rotinya, ia sudah melihat Anggara sedang duduk di sofa dengan mata yang sibuk menatap Handphonenya.

Tanpa anggara sadari Lathasa kini sudah duduk di sebelahnya.

***

Kini sedang berada di mobil, mereka terjebak Macet sedangkan waktu sudah mau menunjukkan pukul setengah tujuh yang artinya beberapa menit lagi mereka akan terkunci, umpatan - umpatan pengemudi ke pengemudi lain terdengar hingga akhirnya jalanan kembali seperti semula.

Anggara langsung menancap gasnya tak mengiraukan umpatan - umpatan pengemudi lain. Kini yang muncul Di otaknya ia tak ingin kembali terlambat.

Namun nihil disaat mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah mereka, pagar sekolah sudah ditutup rapat membuat Anggara mengumpat kesal setengah mati.

"Udahlah enakan sekarang ke Apart aku aja, Main." Ucap Lathasa membuat Anggara menoleh ke arahnya dengan tajam.

"Main? Oh jadi ngode?" Sahut Anggara dengan senyum smirknya.

"HAH?! MAKSUDKU MAIN KE APART NONTON ANIME KALI! IDIH NAJIS MAIN SAMA KAMU, HIH!! KALO AKU HAMIL GIMANA? AMIT AMIT HAMIL DI LUAR NIKAH! YANG ADA MATI DITANGAN ABANG AKU MAH!"

Anggara hanya terkikik geli lalu memutar stirnya untuk menuju aparttment tapi bukan apart milik Lathasa melainkan miliknya.

~To be continued~

Jangan lupa voment🖤

LATASHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang