Chapter 3:Anggara Dan Lathasa

19 2 0
                                    

Dia yang menyuruhku agar tetap bertahan tapi dia juga yang membuatku mundur dan menyerah.

-Lathasa Aurora Ramatha.-
••••••

Setelah Mereka sampai Di depan kelas Thasa, Thasa masuk kedalam kelasnya dengan geng nya, kecuali Amanda yang kelasnya berbeda dengan Mereka. "Eh Lo tau ngga Sih sa? Kalo sifat Rara berubah dan Kayak benci banget sekarang gitu?" Ucap Fardah.

Thasa menoleh ke arah Fardah dan duduk ditempatnya, sedangkan Dara Dan Fardah bertukar posisi.

Kini kursi yang biasanya duduk bersama Thasa berubah menjadi Dara, Dan Fardah duduk bersama Fania.

"Gue juga ngerasa gitu. Dulu pas Dia udah keluar dari geng kita kayaknya Dia udah mulai deket sama Justin, Dan kayaknya sih udah masuk geng nya si Dafa. 'Dragon'" ujar Dara panjang lebar.

Fardah dan Fania hanya mengangguk ngangguk Kan kepalanya, seraya menatap lurus kedepan. Tak Lama Pak wawan pun masuk kebetulan sekarang yang mengajar adalah pak wawan.

***

Kring!!!

"Saya akhiri pelajaran kali ini semoga bermanfaat, See you. Have a nice day!"

"See youu!" jawab siswa/i dengan serempak.

Thasa melipatkan tangannya Di atas meja dan menenggelamkan wajahnya Di Sela Sela tangannya Dan tak lama Ia pun tertidur, "Si Sasa mau ikut ga ke kantin?" Tanya Fania kemudian para sahabatnya mengedikkan bahunya acuh.

"Kalian duluan aja nanti gue nyusul, sekalian mau bolos."

Sahabat sahabat Thasa pun mengangguk patuh Dan keluar dari kelasnya menuju kantin untuk berkumpul dengan para sahabatnya yang lain.

***

Thasa keluar dengan permen karet yang tetap setia menempel Di mulutnya dan tas yang dikaitkan Di bahu kirinya membuat siswa/i menatapnya, mereka sudah tau apa yang akan Thasa lakukan setelah itu.

Thasa masuk kedalam kantin, kantin yang tadinya sunyi menjadi ramai dengan bisikan bisikan siswa/i yang berada disana, Ada yang membisikkan Thasa dengan tak suka Ada juga yang hanya menatapnya kagum dan ada juga yang membisiknya dengan hal - hal positive.

Teman - teman Thasa melambaikan tangan nya ke udara membuat Thasa duduk Di sebelah Leo.

Teman - Teman Thasa memang sudah biasa duduk bersama teman - teman Leo, banyak yang menatap mereka iri tapi hanya yang tak tau saja hubungan Thasa dan geng - gengnya dengan geng Leo padahal mereka hanya sebatas adik kakak saja dan geng mereka selalu kerja sama.

Bahkan disaat markas 'The LARG GANG' di serang oleh geng musuh Dan teman - temannya sudah banyak yang tumbang mereka selalu meminta tolong dengan Leo bahkan sebaliknya.

"Lo Mau kemana Sa?"

Thasa yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah sumber suara, Argantara Imannuelle sahabat Leo yang kerap Di sapa Arga.

"Bolos."

Arga kembali menoleh ke arah Thasa yang tadinya menatap ke arah hanphonenya kini ia menatap Thasa dengan senyum smirknya yang biasanya membuat Orang takut malah Thasa kegelian sendiri melihatnya.

"Ngapain Lo senyam senyum geli gue!."

Teman - Teman Leo Dan Thasa tertawa membuat seisi kantin menatap mereka heran.

"ikuttt beb!" Ucap Arga dengan Memohon kepada Thasa yang membuat Thasa malas menatapnya.

"ngusahin temen Lo bang."

Leo menatapnya lalu mengangkat bahunya acuh, Alka menatap Temannya malas kemudian berucap, "Sekalian kenapa semuanya ikut aja?" mereka terkejut bukan Main lalu langsung berlari ke kelas masing - Masing untuk mengambil tas mereka.

"Astagfirullah Sampe kesenangan uang sih Grace ketinggalan." Ucap Arga menggeleng gelengkan kepalanya lalu mengambil uang sepuluh ribu milik Grace.

***

Kini mereka berada di Aparttement Leo, mereka berkumpul disana.

Leo, Alka, Hendra, Kara, Dan juga Bagas sedang bermain game online sedangkan Thasa tidur tiduran Di paha Anggara sahabat Leo yang juga Sangat dekat dengan Thasa melebihi Alka, Anggara memainkan rambut Thasa sesekali mengelusnya, Udah biasa ngeliat mereka uwu - uwuan sakit mata gue! Pikir mereka namun hanya mengacuhkan mereka berdua. Anggara Dan Thasa sibuk dengan Film Favorite mereka yang kini sedang tayang.

"Kalian Ga Cape ya uwu - uwu terus didepan kita?!" Ucap Fardah dan Angelina menatap Anggara Dan Thasa Iri.

"Iri Bilang Bos!!" Ucap Arga yang sedang duduk bersama Tunangannya Yaitu Grace, mereka sudah Tunangan 2 Tahun 1 tahun berpacaran, sangat cepat sekali pikir Teman - Temannya.

"Yaiyalah Kita iri orang gue belum ketemu jodoh gue hiks!" ucap Fardah dengan berpura - pura menangis. Arga hanya tertawa dengan keras membuat Anggara Dan Thasa menoleh ke arah Arga dan memarahinya membuat sang empu terdiam.

"DIEM BISA GA SIH?!" sahut mereka kompak.

Hendra yang tadinya fokus dengan hanphonenya kini sesekali menatap mereka yang sedang ribut lalu kembali fokus ke Hanphone sebelum itu ia berkata "Mampuss!!!." Ucapnya yang membuat Arga kesal dan Mencabut novel yang sedang Tunangannya baca lalu melemparnya ke Arah Hendra namun meleset malahan kena Alka yang membuat Alka menatapnya Tajam setajam silet.

"lo ngajak gelud apa gimana sih ga?" Tanya Alka pelan tapi sangat membuat Arga terdiam dan membeku Di tempatnya.

"ARGAAAAA!!!!" teriak Grace yang melihat Novelnya Di lempar ke arah Alka dan sedikit robek. Hendra tertawa nyaring membuat Arga campur aduk antara kesal dan juga takut menjadi satu.

Grace tersenyum smirk lalu meninju lengan Arga dengan keras apalagi ia sudah 16 tahun belajar bela diri mampus sudah nasib Arga.

"A-ampun s-sayang sakit! Nanti Aku beliin novel Lagi kamu sendiri yang Cari."

Kemudian Grace berhenti Dan mencium pipi Arga singkat "Makasiihh sayangg!".

Fardah menoleh ke arah mereka lalu berdecak sebal, "Ck! Bikin iri aja Lo dongo!!" Kesalnya lalu pergi ke arah Anggara dan Thasa.

Anggara dan Thasa menoleh ke arahnya "Loh lohh, Lo ngapain disini? Mau ganggu kita?!" Ucap Thasa yang membuat Fardah berdecak sebal lalu pergi menuju Leo.

"Haii abang leo yang ganteng manis nan baik, Gue bole duduk disini kan?" Tanya Fardah sambil menunjuk kursi dekat Leo yang kebetulan kosong.

"Ga, ganggu doang lo bisanya!." Ketus Leo yang membuat Fardah bungkam. Teman - Teman Leo Dan Thasa tertawa.

Di sana hanya tawa dan canda riang yang terdengar, disana mereka habiskan untuk bersenang - senang.

~To be continued~

Jangan lupa voment🖤

LATASHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang