Perjalanan menuju bilik tercinta

19 5 2
                                    


Masa liburan semester sudah dimulai. Ali Mubariq, seorang mahasiswa semester lima di Universitas Gadjah Mada sedang berlibur menuju kampung halaman tercinta di kota Tasikmalaya. Perjalanan Ali menggunakan bus tercepat memakan waktu hingga sepuluh jam lamanya. Namun, Ali tidak merasakan keluhan sedikitpun dalam perjalanannya. Dikisahkan bahwa Ali adalah salah satu daripada cucu kesayangan daipada seorang profesor hebat yang bernama Prof. Abraham. Dia adalah seorang ilmuan hebat, cerdas persis seperti cucunya yang bernama Ali. Ali lebih sering main di tempat kakeknya dibandingkan dengan rumah orang tuanya dikarenakan di tempat kakeknya terdapat laboratorium yang sangat hebat dan bisa digunakan untuk meneliti dan menciptakan sesuatu yang sangat menakjubkan.

Tiba di Terminal Indihiang, Ali turun dari bus dan langsung menghubungi pamannya yang kebetulan sedang menginap di rumah Ali. Kabarnya pamannya juga baru menginap dua malam lamanya jadi Ali dipesankan oleh ibunya untuk menghubungi pamannya langsung yang bernama Irwan.

"Assalamualaikum, Om. Aku sudah tiba di terminal nih. Apakah Om bisa jemput saya di sini? Karena Ibu meminta kepada Om untuk menjemputku. Terima kasih Om," kata Ali langsung menyatakan kabar.

Om Irwan langsung menuju terminal Indihiang dalam waktu yang cepat yaitu 30 menit perjalanan. Biasanya tuh kalau dari rumah Ali sampai terminal bisa satu jam lamanya namun karena isunya Om Irwan baru beli SuperCar. Jadi perjalanannya begitu cepat menuju terminal.

"Selamat Pagi kang Ali. Bagaimana??? Sudah lama kah menunggu? Kali ini Om datang dengan pelayanan yang Spesial buat akang. Hehe," sahut Om Irwan dengan rasa pengen dipuji.

"Wih, mobil baru Om? Boleh juga tuh. Langsung tancap gas bisa kali. Skuyyy," sahut Ali membalas respon Om Irwan yang caper itu.

"Skuyyy, Langsung meluncur," balas Om Irwan dengan gagahnya.

Perjalanan ketika berangkat tidak senada dengan perjalanan ketika pulang. Alasan yang membuat kondisi perjalanan tidak senada adalah karena Ali sudah tidak sabar dengan misi liburannya di rumah kakeknya. Ya jelas karena Ali baru sampai di Tasikmalaya. Sebelum sampai di rumah Ali, Om Irwan menepi dulu untuk mengisi bahan bakar diesel. Sembari mengisi bahan bakar, Ali sangat penasaran bagaimana bisa mobilnya diisi bahan bakar disel.

"Om, ngomong-ngomong mobilnya pakai bahan bakar diesel ya Om?"tanya Ali kepada om-nya dengan rasa penasaran.

"Woiya, jelas! Mobil begini gak sama dengan mobil di pasaran Al. Ini teh mobil limited edition," jawab Om Irwan dengan nada pamer lagi.

"Memang isi diesel-nya berapaan Om kalau mobil ini?"

"Harganya?," tanya Om Irwan dengan maksud melawak.

"Iya harganya," kata Ali dengan mulai rada kesal dengan Omnya

Ngomong-ngomong tentang Om Irwan. Sebenarnya Om Irwan ini adalah seorang HRD yang cukup cerdas di sebuah perusahaan asing tepatnya di Turki. Karena kebetulan Om Irwan sedang santai menikmati jabatannya maka ia mau mencoba menikmati di kediamannya di Tanah Air tercinta. Om Irwan sebenarnya juga lucu karena suka sekali dengan Meme. Maka terkadang pembawaan Om Irwan suka rada ngeselin.

"Oh iya Om. Nayla anak Om bagaimana tuh kabarnya?," tanya Ali tentang keponakannya.

"Ohh si manis? Udah gede dia mah umurnya sekitar Sweet Seventeen lah pokoknya. Hehe," balas Om Irwan dengan gaya Jakselnya.

"Idiww sok Jaksel nih Om-ku ini. Mantap jiwaahhh," kata Ali.

"Oh iya. Ngomong-ngomong si Nayla kan sedang main di rumah kakek Abraham tuh. Dia asyik banget tuh menemani kakeknya yang sibuk di kebun kalau tidak ya di laboratorium," lanjut Om Irwan mengenai Nayla.

"Beneran Om?? Aku rencana kalau sudah dua hari di rumah mau main ke sana tuh. Tapi pakai mobil kebanggaanku pastinya dong," tanya Ali dengan rasa tidak sabar.

"Beneran lah, masa' nggak pula," kata Om Irwan menggelitik lagi.

Selama perjalanan menuju rumah Ali pun selalu diisi dengan berbagai pembahasan yang sangat menarik dan menghibur. Om Irwan sama Nayla memang bapak-anak yang sangat humoris tetapi lebih lucu anaknya pastinya karena bisa bisanya ngelawak dalam kondisi apapun bahkan kondisi lagi galau pun bisa dia kondisikan.

Panjang bercerita ternyata Ali sudah tidak sadar kalau dia sudah sampai di rumah 3 jam yang lalu. Saking lamanya diam-diam diusili kakak perempuannya yang sudah nikah bernama Ratu Aisyah dengan cara merekamnya selama itu. Itupun karena Om Irwan lagi yang merencanakan. Uhm, memang usil nih si Om.

"Okey sodara-sodara kita bisa melihat ada seorang penyanyi hebat yang sedang bersenandung di dalam mobil yang begitu klasik," sorak kak Ratu sampai Ali terkaget.

"Astagfirullah. Om Irwankok gak ngasih tau sih kalau sudahsampai??? Jadinya diisengin sama kak Ratu tuh kan," kesal Ali dengan sedikit ngambek.

Forza BlackpackerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang