Misteri Burung Phoenix

3 1 0
                                    

"Tunggu sebentar!" Ali memotong pembicaraan.

"Ada apa kak Al?" tnnya si imut Nayla.

Ali menunjukan sebuah bulu yang digambarkan seperti yang telah dijelaskan oleh Prof. Abraham baru-baru ini. Ternyata penjelasannya sangat persis sehingga membuat profesor begitu sontak terkejut dengan apa yang Ali bawa.

"Benarkah ini bulu burung phoenix itu?" tanya Prof. Abraham dengan ekspresi terkejut.

"Mungkin ya, mungkin saja tidak. Soalnya aku menemukan bulu ini ketika ada sesuatu yang bercahaya terbang di atasku," jawab Ali dengan sangat jelas.

Profesor semakin geram dan penasaran dengan kepastian sosok burung itu dan segera untuk melakukan eksekusi terhadap identitas burung itu sendiri di sebuah alat pelacak benda.

Pengamatan terhadap karakteristik bulu itu sudah selesai dianalisis. Ternyata hasil yang terlihat dalam alat analisis tersebut sangat membuat mereka terkaget-kaget.

"Ternyata benar. Burung phoenix yang misterius itu memiliki bulu seperti ini dan lokasi sarangnya yaitu... DI DEKAT KEBUN MURBEI!" seru Prof. Abraham.

"Apa sebaiknya kita menyusun rencana untuk mengalahkannya kek?" tanya Nayla.

"Sebentar Al. Walaupun terlihat burung yang mampu menguasai isi dunia ini tapi kita tidak tahu kalau burung itu baik atau jahat," jawab Prof. Abraham dengan bijaksana.

Prof. Abraham akan terus mengamati sedetil mungkin mengenai burung phoenix misterius itu. Selanjutnya Prof. Abraham akan melanjutkan pembicaraan rahasia berikutnya di meja utama tadi.

"Baiklah, untuk sementara kita simpan rahasia dibalik burung itu dulu karena kita akan siap-siap memasuki pembahasan yang begitu penting dan menyenangkan," kata Prof. Abraham dengan rasa semangat.

"Kelihatannya ini akan menjadi hal yang keren dalam hidupku. Mungkin," kata Jasmin dengan rasa ragu.

Prof. Abraham akan mengajak mereka bertiga untuk bersama-sama melakukan petualangan besar untuk mengambil 3 buah murbei di kebun kedua yang ada di gunung sawal. Mereka harus mempersiapkan beberapa perbekalan khusus untuk bisa menempuh perjalanan sampai di kebun murbei dengan selamat. Petualangan ini memutuhkan kerjasama team yang hebat dan masing-masing akan dibekali kemampuan khusus di setiap pos yang akan mereka lewati. Mereka harus berhati-hati supaya mereka bisa selalu satu team dalam perjalanan. Prof. Abraham memberikan seragam team pengembara hebat yang berwarna hitam dan mereka bertiga akan diberikan kelompok yang bernama Forza Blackpacker yang bermana petualang dengan khasnya yang berwarna hitam.

"Wuhuw, Apakah kakek yang memimpin perjalanan itu?" tanya Ali penasaran.

"Tentu saja tidak. Kakek akan disini memantau kalian saja," jawab Prof. Abraham.

"Yahh!" kata Ali dan Nayla.

Walaupun Prof. Abraham tidak ikut dalam pertualangan ini tetapi akan ada yang memandu dan memberikan petunjuk jalan selama mereka dalam perjalanan. Yang akan memandu mereka bertiga adalah sebuah robot berbentuk buaya yang sama seperti rancangan yang pernah Ali buat sebelumnya. Maka akan didedikasikan kepada Ali yang telah membuat rancangan desain berbentuk buaya itu.

"Luar biasa! Yang akan memimpin adalah karyaku sendiri! Klarb-Bang si buaya," kata Ali dengan penuh bahagia.

Klarb-Bang si robot buaya dapat berbicara dan juga bisa membuat sebuah alat sederhana menggunakan mulutnya yang super kuat dan cepat. Ukuran buaya ini tidak terlalu besar mungkin bisa dibilang sebesar kucing dengan kepala yang lebih besar. Klarb-Bang juga dilengkapi dengan radar pendeteksi lingkungan apabila terdapat bahaya yang akan mendatangi mereka bertiga selama dalam misi petualangan. Tidak berhenti sampai disitu saja, Klarb-Bang juga sangat hebat dalam membuat teka-teki yang akan membuat petualangan ini begitu menyenangkan dan lebih seru. Yang pasti semua teka-teki itu sudah diprogram oleh kakeknya sendiri yang membuatnya.

Kembali ke Prof. Zaidan,

Prof. Zaidan sudah membuat robot kodok sekitar 50% menuju selesai. Sementara sambil melanjutkan pekerjaannya itu Prof. Zaidan juga akan membuat sebuah pil khusus untuk memunculkan makluk-makluk jahat berupa mutan yang akan digunakan untuk menghambat perjalanan Ali dan rombongan forza blackpacker untuk bisa meraih buah murbei di dekat puncak gunung sawal. Makhluk jahat yang akan keluar ada tiga bentuk yaitu seperti tumbuhan kacang, gorila dan ikan kecil. Setiap masing-masing pil itu akan dibawakan oleh Agus si gagak di setiap tempat yang sekiranya akan mereka lewati untuk menuju kebun murbei tersebut.

"Baiklah! Seluruh persiapan sudah selesai dan akan siap ditebarkan di tempat yang akan dituju. Agus! Persiapkan dirimu. Kita akan menjalani pembalasan berkala sekarang! Hahaha!" kata Prof. Zaidan dengan jahatnya.

Agus si gagak sudah bersiap-siap dengan penuh kepercayaan dirinya karena sudah diberikan makan yang banyak oleh majikannya berupa sepuluh ekor kambing yang suidah dicincang dengan matang.

Forza BlackpackerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang