Chapter 11 : More Intensive

47 7 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya ya~~~



Joy sudah berada di kantor, sedikit telat karena kejadian di rumahnya membuat Wendy khawatir dengan kondisinya itu.

" Kenapa diam saja daritadi? " Irene datang ke mejanya dan menaruh segelas kopi hangat untuk Joy.

" Eung? Tidak ada. Aku hanya sedikit pusing hari ini " ucap Joy.

" Hari ini kita tidak pergi untuk penyelidikan? " tanya Irene pada Joy.

" Entahlah. Mr. Greg tidak memberikan instruksi apapun pada Jungsoo, jadi aku anggap belum " ucap Joy.

Sementara Krystal tengah duduk termenung di mejanya. Dia tidak percaya apa yang terjadi. Joy tahun 2012 mengenalnya dan bahkan mengatakan jika mereka sering bertemu sebelum ini?

" Ini tidak mungkin kan? " monolog Krystal.

" Diriku saat itu bertemu Joy masa sekarang? "

Joy tengah tersenyum sinis pada pria di depannya ini. Joy berada di ruang investigasi dengan seorang pria yang ia sangat tahu sekali dia bukan pelaku pembunuhan Jeremy beberapa waktu yang lalu.

Jadi, setelah beberapa jam tidak ada pekerjaan. Tiba-tiba saja polisi membawa seorang pria yang mengaku membunuh Jeremy di danau dekat kantor mereka itu.

Tentu saja Joy yang tahu siapa pembunuhnya merasa terkejut. Terlebih yang lebih mencengangkan adalah rekaman voice message yang ia dengarkan sangat berbeda jauh yang didapatkan oleh tim forensik kepolisian.

Joy menatap pria tersebut dengan tatapan biasa, berusaha untuk tidak membuat orang lain mengetahui rahasia yang ia berusaha simpan itu.

" Timothy John... Great name right? " ucap Joy pada Timothy, pria yang tengah ia investigasi.

Jika saja teman-temannya tidak ada disini, mungkin dia sudah bertanya dimana Krystal dan Young Jil pada Timothy.

Joy memainkan pulpen yang ada di tangannya, membaca profile Timothy yang ada di tangannya. Ini benar-benar aneh, tidak ada riwayat kejahatan di profile Timothy. Dia benar-benar bersih.

" Timothy... I think, at that time, you are in your house right? " tanya Joy.

" No.. I'm... at... "

Timothy gugup menjawabnya. Joy tahu jika Timothy berada di bawah pengaruh Krystal. Tapi, saat berhadapan dengannya, Timothy menjadi tidak berkutik sama sekali.

" Humm? Where are you at 22.00 P.M in Wednesday? " tanya Joy.

Joy masih memberikan tatapan yang sama, tenang tapi menindas. Wajahnya bahkan tidak menujukkan ekspresi akan membentak pria yang ada di depannya ini. Benar-benar sangat tenang layaknya air yang mengalir.

"Ummm... I'm at the lake. At that boat, but i... didn't realize there's someone at the boat. " ucap Timothy dengan terbata-bata dan kurang yakin.

" Are you serious? " tanya Joy. Timothy yang di tatap oleh Joy menjadi tidak berkutik. Dia bahkan tidak sanggup menatap mata Joy.

Joy tersenyum sinis dan melihat kearah teman-temannya yang berada di ruangan sebelahnya yang terhalang kaca itu.

Joy sudah melihat apa yang Timothy lakukan sehari sebelum kejadian pembunuh. Tidak, dia bukan yang membunuh Jeremy. Makanya dia memancing untuk Timothy berkata jujur padanya agar ia bisa menguatkan hipotesis yang ia buat.

" Jhaaa~~~~ Kurasa kau tidak mau berkata jujur padaku. Its okay. I'm already know what you did on Wednesday. But, let my friends decided what will they do to you. " ucap Joy. Dia membereskan laptopnya dan juga kertas-kertas yang ia bawa sebelum meninggalkan ruangan investigasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Blood : Revenge [WenJoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang