Ch 5

1.2K 170 0
                                    

Jam menunjukan pukul 9 malam, Jimin tidur-tiduran diatas kasurnya sambil asik main game di ponselnya.

<Dddrtt>

Satu notifikasi masuk dia abaikan, sedang asik dengan game petualangannya.

<Dddrrttt>
<Dddrttt>
<Dddrtt>

Jimin mulai kesal, terpaksa menghentikan gamenya dan membaca pesan masuk di grup chatnya.

-

Namjoon:
Siapa yang mau datang ke pesta Yoongi hyung malam ini?

Hoseok:
Aku, ini sudah siap. Tinggal menunggu Seokjin hyung datang menjemput.

Jimin:
Mau ikut tapi tidak bisa, bagaimana ya?

Namjoon:
Biasanya juga kabur, mau kujemput?

Hoseok:

Kabur saja, Jiminie. Kita bersenang-senang malam ini.

-

Jimin mengigit-gigit kuku jarinya, bingung harus bagaimana.

Inginnya sih ikut, tapi Jungkook selalu mengecek kamarnya setiap satu jam sekali.

Menyebalkan.

Jimin lari ke pintu kamarnya, membuka pelan-pelan untuk mengecek keadaan diluar.

Rumahnya sepi karena memang hanya ada dia dan Jungkook yang sedang di rumah. Pembantu lainnya pulang jam 6 sore tadi setelah menyiapkan makan malam untuknya.

Sepi, benar-benar sepi sampai Jimin bisa mendengar detik jarum jam yang bergerak dan juga detak jantungnya sendiri.

Jimin melangkah perlahan-lahan mencari keberadaan Jungkook.

Senyum kemenangan muncul diwajah Jimin ketika melihat Jungkook yang ketiduran di sofa.

Benar-benar peluang untuknya bisa kabur dari rumah dengan mudah kalau begitu.

Jimin kembali ke kamarnya dan membalas pesan di grup chatnya.

-

Jimin:
Jemput aku sekarang di rumah baruku.

Namjoon:
Siap, Tuan Kecil!

-

‡‡‡‡

Akhirnya Jimin bisa menikmati dunia malamnya kembali, bersenang-senang dengan teman-temannya, asik meneguk alkohol yang memabukan.

Umurnya baru 17 tahun memang, tapi jiwa petualangnya sangat besar, punya nyali juga untuk beradu kesadaran dengan alkohol.

"Yahh, Jimin! Kau sudah mabuk, jangan minum lagi!"

Seokjin mengambil botol alkohol didekat Jimin, meletakannya cukup jauh sampai Jimin tidak bisa meraihnya.

Wajah Jimin memerah, matanya sayu, gerak-geriknya kacau sekali. Jika saja Seokjin tidak cekatan menangkap tubuh mungil Jimin, sudah dipastikan kepalanya akan benjol terbentur meja.

[End] PengawalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang