Ch 15

1.2K 158 3
                                    

Ini waktu yang tepat bagi Jimin dan Jungkook membicarakan soal perasaan mereka yang sebenarnya.

Deburan ombak di pesisir pantai terdengar menenangkan hati, angin sore hari ini cukup dingin.

Jungkook melepas jaketnya lalu memakaikannya pada Jimin yang menatap kosong kearah pantai.

Mereka duduk di tepi pantai, duduk bersebelahan dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Sesekali Jungkook melirik ke arah Jimin, membaca situasi apakah dia sudah bisa memulai percakapan dengan lelaki berpipi tembem itu.

Jungkook merapatkan tubuhnya ke sisi tubuh Jimin, menggenggam tangan kecilnya yang terasa dingin lalu merangkulnya.

"Aku minta maaf karena melarikan diri darimu."

Jimin membuang nafasnya kasar, mendorong Jungkook untuk menjauh darinya.

Jimin benar-benar benci dengan Jungkook dan sulit untuk kembali percaya padanya.

Inginnya pergi meninggalkan Jungkook sebagai bentuk balas dendam tapi hatinya terlalu lemah.

Belum lagi rindunya yang amat sangat sulit dibendung, sesak sendiri jika mengingat kenangan manis mereka.

Jimin ingat bagaimana Jungkook yang selalu menolongnya, Jungkook yang selalu menenangkannya, dan Jungkook yang selalu berada disisinya ketika dia merasa kesepian.

Sejak ada Jungkook, hidupnya berubah. Seolah Jimin punya harapan untuk bisa terbebas dari semua masalah hidupnya.

"Jimin, aku benar-benar minta maaf-"

Ucapan Jungkook terpotong ketika Jimin tiba-tiba mendorongnya dan menciumnya.

Ciuman penuh amarah namun juga cinta yang bersatu didalamnya.

Lagi, Jimin menangis untuk kedua kalinya karena Jungkook.

Ciuman penuh pemaksaan diawal, namun mulai melembut ketika Jungkook merubah posisi.

Kini Jungkook yang berada diatas tubuh Jimin yang tertidur di pasir. Tangan kekarnya bertumpu dikedua sisi tubuh Jimin, sementara kedua tangan Jimin berada ditengkuk Jungkook.

Sesekali Jimin menjambak pelan rambut Jungkook, atau mendorong tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka.

Ciuman kali ini menjadi penuh arti, bukan sebatas kecelakaan seperti waktu itu.

Tidak ada lagi alasan untuk mengelak pada perasaan masing-masing.

Jungkook sadar bahwa dia mencintai Jimin dan ingin selalu berada disamping lelaki yang telah mencuri hatinya itu.

Dia tidak akan melarikan diri lagi. Dia tidak akan pernah mau meninggalkan Jimin dalam kesulitan seorang diri.

Jungkook akan menyerahkan semua yang dia punya untuk mendapatkan Jimin. Apapun itu, termasuk dirinya sendiri.

"Saranghae, Jimin."

Pada akhirnya, Jungkook menyerah dan mengikuti hatinya yang benar-benar menginginkan Jimin.

Hanya Jimin yang dia inginkan dan butuhkan dalam hidupnya.

"Nado saranghae, Jungkook."









‡‡‡‡









Jimin memutuskan untuk kembali ke Seoul, tentu saja bersama Jungkook.

Orang tuanya, Taehyung, Seokjin, Namjoon, dan Hoseok duduk di ruang tamu.

Mereka duduk menanti kabar baik tentang Jimin yang tiba-tiba menghilang.

[End] PengawalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang