Awal perjalanan : Pertemuan

33 4 2
                                    

“Terkadang apa yang kita inginkan belum tentu menjadi sebuah kebutuhan, tapi menjalani sesuatu yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan itu bisa membantu untuk mendapatkan apa yang kita inginkan”

01 Maret 2021

Pagi itu cuaca sangat cerah walau hembusan angin dingin masih menerpa membuat aku harus memakai mantel tebal lagi seperti biasanya.
Aku berjalan kaki dari rumah menuju halte,

"Masih pagi..napasku terlihat, hah..hah..." pikirku sambil memainkan napasku yang mengeluarkan uap putih.

Lalu aku menunggu bus yang akan mengantarku ke kampus hari ini

Sebuah bus hijau dengan tulisan semoga harimu menyenangkan berhenti tepat di halte tempat aku menunggunya 10 menit yang lalu, seakan akan memberikanku semangat dan harapan agar hari ini akan berlalu lebih menyenangkan dari hari kemarin.
Pintu bus terbuka perlahan lalu aku naik dan segera menempelkan kartu T-Money ke mesin Tap-On yang ada di samping supir.

Tuutt..
(bunyi mesin Tap-on)

Aku masuk dan mulai mencari kursi yang masih kosong, syukurlah masih ada 2 kursi yang tersisa, aku langsung duduk sambil menyelipkan earphone kedalam hijabku.

Pagi itu memang kursi penumpang hampir penuh karena mungkin hari ini adalah hari Senin di Minggu pertama bulan Maret, itu artinya
‘masa hibernasi sudah berakhir!’
dan selamat datang musim semi, meskipun sedikiiiiiittt lebih hangat tapi bagiku musim semi itu sama dinginnya dengan musim dingin, mungkin karena aku masih belum terbiasa dengan perubahan musim di Negeri ini.

Anak-anak berseragam sekolah banyak yang naik di halte selanjutnya, seketika bus pun penuh sesak dengan adanya mereka.
Mereka tertawa, berbincang, saling bertukar cerita tentang liburan musim dingin yang panjang, hhmm... sebenarnya aku tidak benar-benar mendengarkan musik dari earphoneku, aku hanya menempelkan saja tanpa menghubungkannya ke hp, itu karena aku selalu kikuk, canggung dan terlihat bingung jika berjalan sendirian dan itu membuat orang-orang di sekitarku mulai memperhatikan, bahkan ada yang sampai bertanya tentang keadaanku, mungkin aku terlihat seperti orang sakit yang kebingungan bagi mereka.
menjadi pusat perhatian sangat membuatku tidak nyaman, earphone menyelamatkanku dari pandangan aneh orang-orang terhadap ku dan menghentikan niatan mereka yang ingin bertanya karena mereka pikir aku sedang mendengarkan musik, jadi aku bisa terlihat lebih santai dan berpura-pura mengacuhkan mereka.

menjadi pusat perhatian sangat membuatku tidak nyaman, earphone menyelamatkanku dari pandangan aneh orang-orang terhadap ku dan menghentikan niatan mereka yang ingin bertanya karena mereka pikir aku sedang mendengarkan musik, jadi aku bisa terliha...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku melepaskan pandanganku dari anak-anak berseragam sekolah itu dan melihat keluar jendela, pohon-pohon sakura sudah mulai berputik putih, "Sebentar lagi akan mekar," gumamku. Bunga sakura berwarna pink akan segera bermekaran di sepanjang jalan dan aku sangat menyukai pemandangan dan suasana musim semi di kotaku, aku sering kali berjalan menyusuri jalan ini saat musim semi, pasti akan sangat harum dan indah sekali.

Oh iya, maaf.. aku sampai lupa memperkenalkan diri, aku kira akan cukup waktunya untuk sekedar memperkenalkan diri selagi menunggu bus ini mengantarku ke tempat yang aku tuju.

A Moment, sebuah perjalanan Aya SophiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang