"Assalamualaikum Bun. Adek pulaaaanggg" ucap Albian membuka pintu. Bunda yang masih di dapur pun membalas dengan sedikit berteriak.
"Waalaikumsalammm, adek kenapa malem banget pulangnyaaaa?" teriak Bunda.
"Kak Ad duduk disini yaa, Bian mau ke dapur nyamperin Bunda dulu." ucap Albian sambil menyuruh Pak Adrian untuk duduk di sofa ruang tamu.
Albian pun pergi ke dapur menghampiri Bundanya yang sedang masak. Ia memeluknya sebentar lalu menyalimi tangan Ibundanya.
"Bun, di ruang tamu ada guru adek, tadi adek dianter pulang sama dia, tapi sekarang ujan, jadi Bian suruh masuk aja dulu, takutnya kenapa kenapa kalo nyupir sambil ujan."
"Oohh, yaudah sana kamu ngobrol ngobrol sama guru kamu, sama tolong kasihin anduk ke kamar Bunda, ayah lagi mandi. Bunda mau bikin teh dulu."
Setelah itu, bian bergegas mengambil anduk di jemuran dekat kebun lalu memasuki kamar Bunda dan Ayah.
"Ayahhh, anduknya adek simpen di kursi pinggir pintu wc" ucap Albian sedikit berteriak agar terdengar oleh ayahnya yang sedang di kamar mandi.
"Iyaaaaa, makasih dekk" ucap Ayahnya.
Lalu ia turun untuk menemui Pak Adrian. Selang lima menit, Bunda datang sambil membawa dua teh hangat untung Bian dan Pak Adrian.
Ketika Bunda berjalan dari arah dapur ke ruang tamu,
"Aduhhh, kedatengan tamu nih yaa, maaf ya pak rumahnya berantakan, maklum belum di ber- EEEHHHH.....ADRIAN YA????" ucap Bunda dengan kaget.
"Loh, kok bunda tau sih?" bingung Albian.
"Mama kamu tante Rosa kan?" tanya Bunda
"Ehehe iya tante.." tawa Pak Adrian canggung serta sedikit kaget kenapa Bundanya Albian tau dia dan ibunya.
"Adek, dia itu anak tante Rosaa yang dulu...."
___________________
Seperti biasa, Albian sudah sampai disekolah tepat pukul 7. Namun, netranya tak kunjung menemukan sahabatnya. Hinggal bel masuk pun ia tak menemukan Azka.
Pada saat bel istirahat tiba, Albian mendekati Salma dan bertanya Azka kemana.
"Loh, aku kira kamu tau kalo Azka sakit..."
"Hah? Azka Sakit? Aku gatau...dari kemaren pas nganter kamu dia gak chat aku lagi...." ucap Albian sambil menunduk.
"Iyalah gak chat kamu, orang pas nyampe parkiran dia langsung ngikutin kamu sama Pak Adrian. Kasian deh jadi AZKA." balas Salma dengan menekankan kata "Azka" .
Bian pun dengan cepat membereskan alat tulisnya lalu berkata "Sal, tolong izinin aku, aku kerumah Azka sekarang." ucap Albian sambil berlari keluar kelas. Salma yang sedang memainkan hpnya pun sontak panik.
Setelah sampai didepan rumah Azka, Albian menekan bel rumah Azka. Dan dibukalah pintu rumah Azka oleh Bi Asih.
"Eh, ada dek Bian... Mau nengok dek Azka ya?"
"Iya bi..." ucap Albian sedikit tersenyum.
"Yaudah sok atuh sini masuk, kasian daritadi dia ngigo ngomong "bian, bian, bian" terus." balas Bi Asih.
"Dek bian, bibi nitip dek Azka sebentar ya? Bibi mau kerumah dulu sama ntar ke pasar. Bubur sama sayur sop udah bibi bikinin, tinggal angetin aja kalo mau." ucap Bi Asih setelah mengajak masuk Albian kedalam rumah Azka.
"Iya bi, hati hati yaa. Bian kekamar Azka ya bi." ucap Albian dibalas anggukan oleh Bi Asih.
Setelah sampai di kamar Azka, Bian sedikit tersenyum melihat Azka yang meringkuk dengan selimut tebalnya. Lalu ia mengeluarkan handphone nya dan memotret Azka-nya.
Selesai memposting foto Azka di-Instagram, ia lalu sedikit mengelus pipi Azka. Azka pun merasakan pipinya disentuh, ia sedikit membuka matanya dan menemukan seseorang yang dia inginkan untuk saat ini."Bi...aan??" tanya Azka linglung.
"Hmm..iyaaa..." ucap Albian tersenyum.
"Sini...mau tidur, mau dipeluk Albian." Dari kecil, Azka memang manja ketika sakit.
Albian menggelengkan kepalanya. "No...ntar bian ikutan sakit juga." ucap Albian sambil menjulurkan lidahnya.
"Biiiiiiiii..........." Azka memelas sembari memegang satu tangan Albian yang mengelus pipi Azka.
Albian menghembuskan nafasnya, "Huh, iyadehhh, tapi mam dulu gaboleh ngga, abis mam terus mam obat baru bobo lagi."
Azka menganggukan kepalanya sambil tersenyum.
Setelah menghangatkan sayur sop, Albian menyimpan piring di meja dekat kasur lalu membantu Azka duduk.
Azka menatap Albian, Albian yang ditatap pun kebingungan. "Kenapa?" tanya Albian.
"Azka gadisuapin gitu?" ucap Azka sembari melirik sayur sopnya lalu menatap Albian kembali.
"Iyaaa iyaaa Azka Nataperwiraaaaaaaaa." ucap Albian lalu menyuapi Azka. Setelahnya, Azka memakan obat yang Albian berikan.
Setelah menyimpan piring cucian di atas wastafel, Albian kembali kekamar Azka lalu mendudukan dirinya diatas kasur Azka.
Azka menyimpan kepalanya diatas paha Albian. Albian pun perlahan mengelus rambut Azka.
"Azka kenapa ngikutin Bian sih, jadinya kan keujanan... kalo ujan tuh diem aja jangan kemana mana." ucap Albian mencebik kesal.
"Takut Bian kaya kemaren ditinggalin sendiri lagi sama guru jelek itu." ucap Azka lalu memeluk Albian dan menenggelamkan kepalanya diperut Albian.
"Tetep aja gaboleh. Ntar kalo sakit, Bian gaada temen lagi." balas Albian sembari menggelengkan kepalanya.
"Hm, iyadeh galagi lagi. Dah ah mau tidur, sini tiduran biannya, Azka bobonya mau dipeluk Bian hehe." ucap Azka sambil tertawa.
Albian pun ikut menidurkan dirinya lalu memeluk kepala Azka dan menyimpannya di dadanya, dengan perlahan ia mengelus rambut belakang Azka. "Azka cepet sembuh ya, gaboleh lama lama."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman atau Pacar? ( Suho x Seojun )
RomanceGenre : Romance, Yaoi (Gay) Written in Bahasa Pairing : Suho x Seojun (Cha Eun Woo x Hwang In Yeop) Rate : 15-18 Update jika waktu senggang.