Albian dan Pak Adrian telah sampai di parkiran Mall. Setelah turun dari motor, Pak Adrian melihat Albian yang kesusahan membuka helmnya, lalu dengan cekatan Pak Adrian membatu Albian melepaskan helmnya.
KLIKKKK
"Hehe.......ma-makasih pak" ucap Albian, Pak Adrian lalu menyimpan helmnya diatas jok motor lalu mengusak rambut Albian
"Hmmm...ayo pergi sekarang" balas Pak Adrian lalu menarik tangan Albian.
Setelah memasuki mall, mereka pergi ke tempat H&M, Pak Adrian terlihat kebingungan memilih bajunya.
"Albian?"
"I-iya? gimana pak?"
"Panggil kak Ad aja. Lagian kita bedanya cuma 3 taun kan?"
"Oh....oke p-kak, hehe"
"Kamu bisa tolong pilihin bajunya gak? Kak Ad bingung pilih yang mana."
"E-eh???"
"Please bian.....kak Ad beneran bingung......soalnya kak A jarang beli baju soalnya." pinta Adrian.Lalu Albian memilih salah satu kemeja.
"Kalo yang ini gimana?""Kata kamu, aku cocok gak pake ini?"
"Cocok kok kak."
"Beneran? Bentar deh aku coba dulu.""Gimana?"
Albian yang sedang asik memainkan hp pun mengadah lalu menatap pak Adrian tanpa berkedip. "Ganteng.........." ucapnya dengan suara kecil.
Adrian yang sedang melinting kemejanya pun mendengarnya, namun ia berpura pura tak mendengarnya. "Hah? Kamu ngomong apa tadi Al?"
"E-eh engga..." ucap Albian sembari menutup mukanya yang merah.
"Cocok gak?"
"Hummm" Albian mengangguk.
"Yaudah deh, yuk ke kasir" ucap Adrian yang dibalas anggukan oleh Albian.Setelah selesai membayar, ternyata Adrian membeli 3 baju, 1 kemeja biru dan 2 sweater berwarna coklat muda dengan ukuran yang berbeda. Satu kantong berisi sweater coklat muda ia berikan kepada Albian.
"Nih."
"Eh? Ini apa kak Ad?"
"Buat kamu, itung itung hadiah buat nganterin aku milih baju."
"Eh- gausah ka-"
"Gapapa Albiannn, lagian kan kita bisa pake sweater samaan. Tuh liat, Sama kan?" Ucap Adrian sambil memperlihatkan sweater yang sama dengan yang ia berikan ke Albian namun dengan ukuran yang berbeda.
"Makasih kak ad......" ucah Albian sambil menunduk. Ia malu, pipinya memerah. "Albian.....gaboleh geer gaboleh geer dia guru kamu" batin Albian sambil geleng geleng kepalanya.KRINGGGGGG
Suara handphone Adrian terdengar.
"Halo?"
....
"Ah iya pak, tapi saya sedang diluar."
.......
"Bapak dimana?"
.......
"Saya juga disini, saya ke lantai atas kalau begitu pak."
.......TUTTTTT
Telepon dimatikan. "Albian, kamu bisa tunggu kak Ad bentar gak? Kakak disuruh dosen tadi, terus kebetulan dosennya ada di lantai tiga." tanya Adrian.
"Ahhh....iya gapapa kok kak. Aku tunggu di pintu depan aja ya?"
"Iyaa, maaf ya Al.....kalo udah selesai kakak langsung balik kesini kok." sesal Adrian
"Iya kakkk." balas Albian dengan senyumannya.
Lalu Adrian menaiki lift, Albian pun pergi ke pintu depan mall dan duduk di pinggir pintu dengan kursi yang memang sudah dipersiapkan untuk tempat tunggu.
SATU JAM KEMUDIAN
Adrian belum datang juga, ia hanya bisa menunduk. Tiba - tiba seseorang menarik tangan kanannya. Namun Albian masih kuat menahan tangannya. Ternyata tangannya ditarik oleh Azka.
"Eeehhh???"
"Pulang sekarang."
"Hah?"
"PULANG SEKARANG." tegas Azka dengan suara dingin.
"Tapi aku nunggu pak Adrian..."
"Kelamaan, kamu daritadi nunggu juga dia gak kesini kesini."
"Ta-"
"BISA GASIH KAMU DENGERIN AKU SEKALI AJA?!" bentak Azka
"Tapikan-"
"DIEM!"Lalu Azka menarik paksa Albian ke tempat parkiran. Azka melepas cekalan tangan Albian, pada saat berbalik.....ia melihat Albian dengan air mata yang menggenang.
"Az..azka bisa gasih.....hiks jangan kasar? Hiks...." ucap Albian dengan air matanya yang mengalir.
Azka pun dengan cepat memeluk Albian. Ia menyesal membentak Albian tadi. Albian yang mendapat pelukan pun membalas pelukan Azka, kepalanya ia simpan di dada kiri Azka.
"Maaf....maaf ya......aku tadi kebawa emosi..." ucap Azka sembari mengusap kepala belakang Albian.
"Hiks......" isak Albian lalu melepas pelukan Azka. Lalu kedua tangan Azka terulur memegang pipi Albian.
"Hiks.....Azka gaboleh bentak hiks..... bentak Albian kaya gitu hiks.......lagi...." ucap Albian masih menangis.
"Iyaa...iyaaa.....maaf yaaa?" balas Azka sembari mengelus pipi Albian membersihkan air matanya.
"Hummmm..." ucap Albian lalu memeluk Azka kembali.
"tangan yang tadi aku tarik sakit ya?" tanya Azka yang masih dipeluk Albian. Lalu Albian mengangguk dalam pelukannya.
Azka pun melepas pelukan Albian lalu melihat tangan kanan Albian yang sedikit memerah. Lalu ia memegang tangan Albian sambil mengelusnya.
"Maaf ya.....aku tadi marah...." ucap Azka
CUPPPP
Tangan Albian dicium oleh Azka, Albian yang kaget pun pipinya memerah. Azka pun mengelus kembali tangan Albian.
"Dah bentar lagi sembuh. Pulang sekarang ya bi??? gaboleh engga." ucap Azka dengan lembut. Lalu dibalas anggukan oleh Albian.
Azka pun memasangkan helmnya kepada Albian. Mesin motor pun menyala. Setelah membayr parkir, Azka pun berkata, "Pegangan, kamu abis nangis ntar ngantuk dijalan." lalu menarik tangan Albian untuk memeluk perut Azka. Azka hanya diam, wajahnya benar benar semerah tomat sekarang.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman atau Pacar? ( Suho x Seojun )
RomansaGenre : Romance, Yaoi (Gay) Written in Bahasa Pairing : Suho x Seojun (Cha Eun Woo x Hwang In Yeop) Rate : 15-18 Update jika waktu senggang.