𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝚝𝚞𝚓𝚞𝚑 - 𝚔𝚎𝚌𝚞𝚙𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚐𝚒

4.7K 381 66
                                    

Disclaimer : semua karakter milik monsta, saya hanya meminjamnya
-
-
-
-
_

____________________________________

| Make You Mine |[1:23] ------------------- [3:56]◅◅  ▷  ▻▻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| Make You Mine |
[1:23] ------------------- [3:56]
◅◅  ▷  ▻▻

____________________________________

pagi yang cerah, burung burung berkicau dan matahari yang bersinar.

Blaze terbangun dari tidurnya. ia membuka matanya dengan perlahan dan segera melupakan mimpi tidak jelasnya.

"euh... ini kamar kak Hali.." gumam Blaze sambil memandangi langit langit kamar kakaknya.

"oh? kau sudah bangun ya, cepat sekali" ujar seseorang dari balik pintu kamar.

Blaze bangun perlahan dan duduk di tepi kasur. ia menatap seseorang yang ada di depan pintu kamar."kenapa aku tidur di kamar kakak?" tanya Blaze.

Halilintar menyiapkan pakaian yang akan ia pake untuk meeting penting pagi ini. ia mengobrak-abrik lemarinya untuk mencari pakaian yang cocok.

Blaze kesal karena kakaknya mengabaikan pertanyaannya."kak! kakak tuli ya? aku doain beneran tuli nih" ujarnya dengan kesal.

Hali beralih dari kesibukannya mencari pakaian dan menatap Blaze."Ice bilang kau ingin tidur bersamaku. aku menyuruhnya untuk menggendongmu" ujar Hali lalu kembali pada kesibukannya.

"euh.. begitu.." gumam Blaze lalu beranjak dari kasur Hali ke kamarnya untuk bersiap siap.

Blaze mencerna jawaban kakaknya tadi.'hm aku di gendong Ice ya'.

'huh? tunggu apa??'

'di gendong Ice?'

'...'

"HUAAAAAAAAAAA"

"BLAZE BERISIK!". -Hali

____________________________________

"pagi mah" ujar Blaze lalu duduk di kursi meja makan untuk sarapan terlebih dahulu.

Luna menatap Blaze yang terlihat sedikit lesu, kayak gada semangat idup."pagi juga, ada apa dengan wajahmu itu?" ujarnya.

"huh aku tidak tau, aku tidak ingin kuliah hari ini!" ujar Blaze dengan kesal.

"pft.. kau saking tidak maunya mencium Ice?" tanya Luna sambil menaruh semangkuk sup ayam kesukaan Blaze diatas meja.

Blaze mendengus kesal."aku tidak mau huwaa" ujarnya dengan dramatis.

Luna terkekeh melihat anaknya yang sudah berkaca kaca."kau hanya akan mencium Ice, tidak perlu menangis bodoh". ujar Luna sambil mengelus kepala Blaze.

"mah kak hali mana" tanya Blaze.

"dia sudah berangkat daritadi, kau tidak lihat?" ujar Luna.

"eh? aku berangkat sama siapa dong" ujar Blaze.

Luna terkekeh pelan."tentu saja dengan Ice" ujarnya.

"huh? aku tidak mau!" ujar Blaze.

"kau mau terlambat?" tanya Luna.

"huh baiklah..." ujar Blaze dengan pasrah.

____________________________________

Taufan berdiri di depan kampus sembari menunggu sahabatnya datang. tak lama kemudian ia melihat sosok pemuda dengan mata orange kemerahan turun dari mobil bersama seseorang?.  "pagi Blaze!" sapa Taufan.

Blaze menghampiri Taufan."Pagi juga pan, kau sudah datang daritadi?" ujar Blaze.

"tidak, aku baru saja sampai." ujar Taufan lalu melihat seseorang datang menghampiri Blaze."Blaze itu kan Ice penyanyi terkenal itu" ujar Taufan.

"ya aku tau" ujar Blaze dengan malas.

"pft.. kau harus menciumnya saat jam istirahat!". ujar Taufan.

"ish iya-iya!" ujarnya dengan kesal.

Taufan melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 7:40 yang dimana jam pertama mereka akan segera dimulai. yah masi ada 20 menit sih."Blaze ayo ke kantin"ujar Taufan.

Blaze berhenti mengoceh lalu melihat jamnya."ayo! aku lapar" ujarnya.

"tunggu"ujar seseorang dan menarik tangan Blaze.

Blaze yang baru saja ingin berlari ke kantin terhenti seketika saat dia merasakan tangannya ditarik."ak- uh apasih" gumamnya lalu membalikkan badannya.

"ehh? kenapa Ice?"tanya Blaze.

Cup!!

Blaze merasakan wajahnya yang memanas. mahasiswa dan mahasiswi di sana memperhatikan mereka, ada yang memotret kejadian langka itu ada juga yang iri dengan keuwuan mereka.

kenapa? Ice mengecup bibir Blaze tepat saat dia berbalik. Taufan langsung sweatdrop dan memotret kejadian itu.

Ice menyeringai dan memperhatikan wajah Blaze yang merona, itu sangat menggemaskan."kau tidak memberikanku kecupan selamat pagi, makanya aku minta sendiri" ujarnya lalu mengelus kepala Blaze.

Blaze menepis tangan Ice dan menggembungkan pipinya."sejak kapan aku memberi mu kecupan selamat pagi?" tanyanya.

Ice terkekeh"kau tidak tau ya? aku selalu mengecup bibirmu saat kau tertidur"ujarnya.

Blaze terdiam dan langsung menyeret Taufan kekantin.

Taufan yang diseret hanya memberikan kode kepada Ice kalo Blaze sangat marah padanya.

Ice menggaruk pipinya yang tidak gatal."dia marah ya? yah yang tadi kan bukan kebohongan" gumamnya.

____________________________________

cupapi monyenyo, hehe dah lama ga up :D.

01-02-2021
sekian terima IceLaze

𝐈𝐃𝐎𝐋 [𝐈𝐜𝐞 𝐱 𝐁𝐥𝐚𝐳𝐞] ''𝐨𝐧𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠''Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang