Prolog

70 6 10
                                    

Katanya Biru itu cantik tapi sayang...Biru itu cuek dan dingin. Sedingin apa? Sedingin salju di musim panas. Mungkin dia tak peduli dengan rasa jatuh cinta. Tapi suatu saat nanti dia akan ditaklukkan oleh seseorang yang bisa mencairkan hatinya. Siapa? Jodohnya. Sama sahabatnya aja cuek apalagi sama orang lain yang belum ia kenal?. Dibalik sikapnya yang cuek dia ternyata membenci satu pelajaran yaitu matematika!. Dari dulu ia tak pernah bisa mendapatkan nilai A untuk matematika, dia sangat benci dengan angka angka itu. Sangat membosankan!.

Tapi di balik sikapnya yang dingin dan cueknya dia adalah wanita dengan seribu luka. Ia hanya wanita rapuh yang hanya bisa mengikuti takdir yang tak bisa di rubah. Keputusan Naira membuat Biru semakin terluka dan hancur. Apakah takdir akan membuat Biru tersenyum?

______________________________________

"Lo siapa? Ngatur hidup gue." Biru menahan amarahnya yang begitu menggebu. Tangannya mengepal kuat seakan ia ingin menghancurkan orang yang ada didepannya ini.

"Gue mama baru lo, kenapa?" Ucap seorang wanita dengan senyum liciknya yang membuat Biru semakin kesal.

"Mama? Lebih tepatnya jalang yang gak tau diri!"

••••

"Hai Biru kan? Kenalin gue Langit." Ucap seorang pria berdada bidang dengan rambut klimis yang rapi.

"Gue gak perlu kenal lo!" Biru menatap pria itu malas.

•••••

"Blue hidung lo kenapa?" Tanya Naya khawatir melihat hidung Biru yang mengeluarkan darah segar disana.

"Udah biasa." Jawab Biru dengan cuek.

"Blue perlu gue antar ke UKS gak?"

"Gak usah peduli sama gue."

•••••

"Jangan bahas dia bisa nggak?"

"Lah lo aneh ya Blue, Lo nolak orang ganteng kayak dia."

"Terserah gue!"

•••••

"Apa maksud Lo?" Biru menatap cewek yang ada di depannya itu dengan penuh emosi dengan keadaan nya yang sudah basah oleh air.

"Jangan jadi lonte yang rebut laki orang!" Ucap Angel.

"Yang lonte siapa anj*ing! Gak ngaca dulu?"

"Perlu gue bawain kaca? Pantes gak pernah sadar diri!"

•••••

"Bunda Biru sakit."

"Bunda juga sakit Bir, kita sama-sama menghadapi masalah yang sama." Ucap Naira.

"Kapan mama pisah?"

"Kenapa? Mama gak mau itu terjadi Bir."

••••

"Kenapa takdir itu jahat Lang?" Ucap Biru sambil menyapa senja yang hampir menghilang.

"Karena takdir bukan rencana kita."

••••

Di sini gue cuma ngasih kayak spoiler nya aja menurut kalian gimana harus dilanjutkan atau enggak?

Komen ya prend gue tunggu kalo banyak gue lanjut kalo dikit hapus aja deh

Gue sebenernya gak yakin sih bakal rame tapi dengan bacaan bismillah gue akhirnya yakin mau publish cerita ini ,,,, semoga bisa rame dan bisa hibur kalian ya prend makasih banyak lope sekebun buat kalian 🥰

Gue sebenernya gak yakin sih bakal rame tapi dengan bacaan bismillah gue akhirnya yakin mau publish cerita ini ,,,, semoga bisa rame dan bisa hibur kalian ya prend makasih banyak lope sekebun buat kalian 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam manis dari manusya imuts si aganta <3

BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang