BIRU | tiga |

10 1 0
                                    

Kembali lagi dengan Choco nungguin gak sih? Udah gak sabar kan? Hehe yaudah langsung saja selamat membaca priend 😙

🥀

"Mas!"

Naira memotong perkataan Dito karena ia tau Dito akan menceraikannya.

"Mas jangan Biru masih kecil Mas! Jangan aku mohon."

"Bunda!" Gadis kecil berlari ke arah Naira dengan membawa pisau untuk di berikan ke Naira.

"Bunuh ayah! Ayah selalu bikin bunda kayak gini! Aku benci ayah!"

"Bunda" Suara Biru membubarkan lamunan Naira yang mengenang masa lalunya.

"Iya Bir?" Jawab Naira dengan lembut.

"Ini Biru boleh keluar bentar gak? Kalan ngajak Biru ke kafe, Biru janji gak kemalaman lagi ," Biru menaikan alisnya dan tersenyum tipis seolah itu senyum tulus dari hatinya. Tapi senyuman itu Biru tunjukkan agar Naira sesekali melihat senyumannya.

"Iya tapi jangan lama-lama besok kita kan udah pindah rumah, oh iya beres-beres nya udah?"

"Udah dong bunda, Biru keluar dulu ya, mau titip apa?"

"Terserah kamu aja, pokok nya yang buat bunda bahagia." Ucap Naira tersenyum.

"Okey bunda sayang." Biru mencium pipi Naira sebelum pergi.

"Bunda bersyukur kamu bahagia Bir." Ucap Naira dalam hati.

🥀

"Lumayan sih tempatnya bagus juga buat foto." Ucap Kalan.

"Ya sembilan per sepuluh."

"Bir lo beneran mau pindah? Kalo lo pindah rumah berarti pindah sekolah juga dong? Ya kali Bir lo beneran mau ninggalin gue."

"Habis gimana lagi Lan gue udah gak betah ,"

"Hai selamat datang semua pengunjung kafe Zoesyra semoga kalian menikmati hiburan malam ini, bagi yang mau menyumbangkan lagu silahkan maju ke depan terserah kalian mau lagu apa bisa request ke saya" ucap si pengisi acara.

Seorang gadis cantik bermata coklat pun maju ke depan karena ia ingin sekali menghibur para pengunjung. Dia adalah Biru. Biru memang memiliki suara emas yang bisa membuat orang takjub mendengarnya. Tak sadar ada juga yang maju bersamaan dengan Biru.

"Saya pak" Ucap Biru dan seorang pria berpakaian hitam bersamaan. Mereka pun saling memandang.

"Kalian mau nyanyi?" Tanya pengisi acara.

"Saya duluan tadi yang maju pak" ucap Biru dan Langit bersamaan lagi dengan wajah sewot.

"Lo ngapain sih ikut ikut gue?" Tanya Biru pada Langit.

"Siapa yang ikut ikut?"

"Gini aja kalian duet aja gimana?" Tawar pengisi acara.

"Oke" Biru pasrah.

"Kalian mau nyanyi apa?"

"Mawar jingga aja, Lo bisa kan?" ucap Biru.

"Bisa" singkat langit.

BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang