DUDA 9

739 100 19
                                    

[chapter 1-8 ada di Ezhaisyy.]

Setelah Seulgi pulang dari apartemen Sehun, Seulgi membersihkan badannya sebentar. Ia bingung menceritakan apa ke Ibunya perihal bahwa ia resign.

Cowo itu adalah alasan Seulgi resign. Seulgi merasakannya kalau itu cowo terobsesi dengannya. Sudah 3 tahun dan cowo itu masih terus mengejarnya. Seulgi risih, Seulgi geli dan yang penting Seulgi benci jika mengingat kejadian 3 tahun lalu.

"Hai, Gi. Ketemu lagi kita." Ucap si cowo waktu ketemu Seulgi dengannya di tempat kerja yang sama.

"Lo disini?" Tanya Seulgi sinis.

"Gue bakal selalu ngikutin lo Gi." Cowo itu mengucap lirih. "Gi, gue mau ngomong." Ia menggenggam tangan Seulgi.

"Lepasin, gila!" Ucap Seulgi kemudian pergi.

Seulgi sudah memikirkan semuanya. Seulgi ingin resign. Ia mengambil HP nya untuk menceritakan semuanya dengan Ibunya. Seulgi menelpon ibunya.

"Assalamualaikum, bu." Ucap Seulgi ketika sudah di angkat telponnya.

"Iya, Sayang. Waalaikumsallam." Jawab sang ibu.

"Bu, sebenernya dia alesan Seulgi resign." Kata Seulgi. "Dia kerja ditempat Seulgi, bu." lanjutnya.

"Orang gila." Saut Ibunya dari sebrang telpon. "Yaudah, atuh, resign aja ibu dukung." Lanjutnya.

"Iya, gitu, Bu. Maaf ya Bu aku resign. Aku mikirnya mumpung ada kerjaan jadi babby sitter lumayan juga gajinya." Ucap Seulgi lirih.

"Atuh, gapapa, kan kamu yang menjalani hidup bukan Ibu." Jawab sang Ibu. "Semangat ya teh, jangan mikirin si dia. Kalau ada apa-apa juga telpon Ibu aja atau Bapak." Lanjutnya.

"Iya, Bu, siap. Yaudah Bu, aku matiin ya. Aku ngantuk." Ucap Seulgi setengah menguap.

"Iya, sayang." Jawabnya.

Di Pagi hari Seulgi bangun, ia sedikit kaget ketika melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Ia telat, pikirnya. Lalu ia ingat kembali kalau dirinya sudah resign dari tempat kerja.

Perut Seulgi keroncongan, dia berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. Seulgi membuka kulkas, melihat seisi kulkas, lalu mengambil dua helai pisang dan yogurt. Seulgi mulai memakannya.

Ditengah sarapannya, ia berdiri untuk mengambil HP nya, berniat untuk bertanya kepada Sehun dimana Sean sekarang.

Seulgi: Pak, saya kemana?

Udah. Seulgi langsung menekan tombol Hpnya.

Tidak lama setelah itu, HP Seulgi menyala. Terdapat notifikasi masuk dari Sehun.

Sehun: Kantor

Setelah menyelesaikan sarapannya, Seulgi mandi dan segera pergi ke Kantor Sehun. Sudah rapi dengan semuanya, Seulgi bingung ingin bawa motor atau naik Gojek.

"Males ah, bawa motor." Gumamnya sambil mengeluarkan HP nya.

Waktu sampe di kantor Sehun, banyak cewe-cewe lambe pada bisik-bisik dan sialnya beberapa cewe itu masuk lift bareng Seulgi. Duh, Seulgi udah males banget deh dengerinnya kalau kedengeran.

"Biarin aja, gue laporin Sehun." Dalem hati Seulgi, ancamnya.

"Duh, gue juga pernah kali jadi simpenan Pak boss." Ucap si cewe yang rambutnya pendek dan rok pendek.

"Wow, gimana tuh rasanya?" Saut teman sebelahnya yang rambutnya lumayan panjang.

"Gila, enak kali. Duit boss banyak." Saut si cewe pertama lagi.

DUDA [next chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang