DUDA 11

431 92 19
                                    

"Huh, ada-ada aja." Ujar Sehun pelan saat sedang rapat.

"Kenapa?" Tanya Kai sedikit berbisik.

"Nanti kalo udah selesai gue ceritain." Jawab Sehun sedikit berbisik juga.

Pagi ini Sehun mendadak mendapatkan kabar kalau ia harus ke Malang. Sehun diberitahu pukul empat tadi subuh. Sehun sangat terkejut dan bingung. Orang tua dan adiknya pun masih belum berada di Indonesia, mereka masih liburan.

Tapi, apa gunanya Seulgi?

Akhirnya, pagi itu juga Sehun mengantarkan Sean ke rumah Seulgi karena ia akan segera berangkat ke Malang.

Rapat kali ini benar-benar sangat serius. Sehun akan membeli tanah luas di tengah kota Malang dan akan membangun rumah mewah dengan harga terjangkau. Sehun mengambil resikonya kali ini tapi Sehun sangat percaya dengan apa yang terjadi ke depannya.

Waktu selesai rapat dan belum menemukan jawaban fix atau tidaknya, Sehun tambah pusing karena Sean di bawa ke Bandung oleh Seulgi.

Udah pusing gara-gara proyek, sekarang pusing gara-gara Sean ke Bandung. Huft.

Sehun hanya termenung saat keluar dari ruangan rapat. Sesekali mendengar para karyawan dan staff berdiskusi yang menurut Sehun ada benarnya. Sebenarnya juga saat Sehun sedang presentasi Sehun kalah telak beragumen dengan karyawan-karyawannya sendiri.

"Menurut gue sih, ada benernya, Pak." Ujar Baekhyun yang berjalan disebelah Sehun, "Dari pada lo bangun rumah semacam subsidi atau komplek mending buat tempat pariwisata aja." Lanjutnya.

Kai yang mendengar tadi mengangguk menyetujuinya.

"Kaya di Jakarta, mending lo bangun semacam museum atau apa lah." Kata Kai membantu Baekhyun untuk berbicara.

"Nanti, deh. Gue pikirin lagi." Ucap Sehun kepada Kai dan Baekhyun yang sekarang mereka sudah berada di luar kantor untuk beristirahat sebentar.

Kai mengeluarkan sebungkus rokok, kemudian Sehun mengambil satu batang rokok dari tangan Kai.

Sehun mulai menyalakan rokoknya, menghirup dan membuang asapnya. Hari ini ia benar-benar pusing dengan pekerjaannya.

Senggolan Kai membuat Sehun tersadar dari lamunannya.

"Tadi lo kenapa, deh?" Tanya Kai yang sedang merokok juga.

"Seulgi bawa anak gue ke Bandung, anjir." Jawab Sehun.

"Kok bisa?" Tanya Baekhyun yang sedang mengaduk-aduk minuman pesanannya.

Sehun mengeluarkan asap rokoknya dengan kasar, " Nggak tau, pusing."

"Terus lo mau nyusul?" Tanya Baekhyun lagi.

"Kayaknya iya deh," Jawab Sehun. "Gue cuti deh, 3 hari." Lanjut Sehun dan langsung mendapatkan hajaran oleh Baekhyun.

"Cuti mulu lo, anjir."

Tiba-tiba otak Sehun terlintas dengan apa alasan yang membuat Seulgi resign dari pekerjaannya. Sehun ingin bertanya kepada Kai, Sehun tahu pasti Kai mengetahui alasannya karena Seulgi dan Krystal berteman.

"Kai," Panggil Sehun, Sehun mematikan rokoknya terlebih dahulu dan membuangnya di asbak yang sudah di sediakan.

Kai yang masih menghisap rokok menoleh.

"Lo tau nggak, kenapa Seulgi resign?" Tanya Sehun akhirnya.

"Oh, itu. Mantan pacarnya." Jawab Kai.

"Kenapa?" Tanya Sehun kembali.

"Mantan pacarnya gila banget, cuy." Jawab Kai. Ia mematikan rokok yang ada di tangannya terlebih dahulu sebelum menjawab.

DUDA [next chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang