DUDA 10

441 99 22
                                        

Sehun: Gi, sean saya anter kerumah kamu ya

Sehun: Ortu saya blm pulang juga soalnya

Seulgi yang lagi memakai bedak mengerutkan keningnya kebingungan. Seulgi udah siap tapi kenapa Sean mau dianterin kerumahnya, ya? Seulgi tidak keberatan sama sekali, cuma kemarin pas pulang dari kantor Sehun bilang kalau besok ke kantor aja.

Seulgi: bapak dmn?

Sehun: Mau otw rumah km

Seulgi: bawa barang2 sean jgn lupa ya

Seulgi langsung mengganti baju ke yang lebih santai. Sekarang Seulgi hanya memakai celana pendek dan tanktop. Tidak kenapa-napa pikirnya. Sehun juga tidak akan macem-macem sama dia.

Lagian, Sehun juga hanya mengantarkan Sean kan?

Sambil menunggu Sehun dan Sean datang, ia menelpon Joy untuk menceritakan bahwa ia kembali setelah sekian lama dan terus mengikutinya.

"Yes?" Jawab Joy begitu dia angkat telpon, "Gue di jalan." Lanjutnya.

"Gue mau cerita," Ucap Seulgi. "Dia balik lagi setelah tiga tahun. Dia ngikutin gue kerja di bank. Itu alesan gue resign."

"Ngapain sih, monyet?!" Jawab Joy kesal.

"Dan untungnya, tuh, dia nggak punya nomor gue." Lanjut Seulgi.

"Kalo macem-macem kaya dulu lagi, lo ancem aja bakal lapor polisi." Kata Joy.

Belum menjawab Joy, suara ketukan pintu sudah terdengar. Seulgi bangun dari tempat duduknya dan mematikan sambungan telpon itu tanpa menjawab Joy.

Seulgi mengintip terlebih dahulu sebelum membukakan pintu. Dan untungnya, itu Sehun dan Sean yang datang. Ia hanya takut jika itu adalah laki-laki yang selalu mengikutinya. Seulgi membuka pintu dan langsung disambut oleh Sean.

"Aunty!" Sean langsung masuk ke dalam rumah Seulgi meninggalkan Sehun dan Seulgi yang masih didepan pintu.

"Masuk dulu, Pak?" Tawar Seulgi.

Sebenarnya hanya basa-basi dan semoga Sehun tidak ingin masuk terlebih dahulu.

"Boleh, Gi." Sehun masuk dan kemudian duduk di sofa.

Duh, suasana jadi canggung seperti ini. Seulgi tidak enak hanya memakai celana pendek dan tanktop kaya gini. Sepertinya Sehun juga merasa kalau Seulgi tidak enak.

"Gi, hari ini saya mau ke Malang." Ucap Sehun, "Saya mau liat proyek, semalem-malemnya saya jemput ya.." Lanjutnya.

"Iya, Pak." Seulgi mengangguk meng-iya-kan.

"Oiya, Gi--" Kata Sehun dan Seulgi menatap Sehun, "Saya engga bakal ngapa-ngapain kamu tapi lain kali jangan kaya gini ya, saya normal." Lanjutnya.

"Duh, Pak. Maaf ya. Saya kira Bapak juga mau langsung pergi." Ucap Seulgi merasa tidak enak dan sekaligus takut.

Sehun berdiri dari duduknya, "Iya, ini saya mau pergi."

DUDA [next chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang