002

214 30 1
                                    

Tidak ada salahnya meng-klik vote di bagian pojok bawah ^~^
Terimakasih....

Selamat membaca

Siren?
31/01/21
_________

Mori mengangguk faham setelah Chuuya menjelaskan keadaan di laut timur. Tangan nya menuliskan sesuatu diatas secarik kertas dari kulit ikan yang telah diawetkan.

"Berikan ini kepada sekutu kita di sektor tujuh dan mintalah bantuan dari mereka. Mereka tidak akan menolak setelah melihat tulisan ini. Ambilah Chuuya." Mori menyodorkan kertas pada nya.

Menurut. Setelah mengambil kertas itu Chuuya izin pamit pergi ke sektor tujuh. Dia..masih menyimpan dendam pada manusia brunette kemarin dan berharap bisa membunuhnya.

🦀🦀🦀🦀🦀

Si surai senja masih menunduk menunggu seorang pemimpin sektor tujuh menyelesaikan aktivitas membaca. Dikawal oleh beberapa penjaga disana ia sama sekali tidak gugup.

"Jadi Mori meminta bantuan kami? Gawat juga kondisi laut timur." Ujar sang pemimpin.

Chuuya mengangkat wajah untuk menatap nya.
"Begitulah tuan ku, sepertinya kita memang harus menghabisi manusia disana."

"Baiklah.." sang pemimpin menyimpan suratnya, "...aku akan memberikan mu beberapa pasukan. Kita harus menyelamatkan yang masih hidup dan mengasingkan nya ke sini, daerah barat."

Chuuya mengangguk hormat, "Dilaksanakan, tuan Dostoyevsky."

🦀🦀🦀🦀

"Begini rencana nya, aku akan menyelinap masuk sebagai pekerja dan mengorek kelemahan disana. Barulah kalian menyerang setelah ku berikan aba-aba. Selagi menunggu, sebagian dari kalian bisa mengevakuasi sejenis kita yang masih bisa diselamatkan, kalian mengerti?"

Penjelasan Chuuya dijawab faham dengan serentak. Mereka mulai terbagi menjadi dua kelompok. Sebagian bersama Chuuya dan sebagian nya lagi mengevakuasi korban yang tersisa. Laut timur semakin hari semakin kotor dan berbahaya, hanya duyung terkuat yang dapat berenang disana.

Kepala Chuuya dan yang lain nya menyembul ke permukaan. Memperhatikan aktivitas manusia. Chuuya menggeram pelan melihat aktivitas perbaikan disana. Hasil pengeboman nya kemarin lusa hanya berdampak kecil.

"Dasar manusia-" gerutunya kesal.

Ia kembali berenang mendekat.

"Kalian berjaga lah disekitar sini, jangan sampai ketahuan, aku akan menyelinap."

Setelah semuanya mengangguk faham Chuuya segera naik ke permukaan. Mengubah ekornya menjadi sepasang kaki yang indah. Ia berlari ke arah gudang tanpa busana, seperti kemarin lusa lalu dengan cepat mencari pakaian tak terpakai disana.

Kali ini bukan sebuah kain yang ia temukan, melainkan sepasang seragam lusuh yang tak terpakai.
Chuuya tersenyum senang dan segera memakai nya.

Tak ingin membuang waktu ia kembali menyelinap, berpura pura ikut membersihkan lantai kabin seraya memperhatikan sekitar. Bercengkrama dengan beberapa pekerja muda sepertinya.

"Kau anak baru ya..kemarin lusa ada ledakan yang membuat tempat ini merekrut orang-orang secara sukarela. Aku Tachihara, nama mu?"

Untuk kali ini saja manusia mengetahui namanya, namun setelah misinya tercapai..ia juga akan membunuh pria bernama Tachihara ini. Chuuya tersenyum sebelum menjawab, "Nakahara Chuuya, senang berkenalan dengan mu."

******

Ia tidak menyangka jika menjadi manusia bisa menguras tenaga banyak, kini ia kelelahan dan sulit bernafas. Dengan cepat ia menuju kamar yang telah dibagikan tadi siang, menguncinya lalu berdiam di kamar mandi.
Kedua kaki itu seketika berubah menjadi ekor setelah Chuuya membasahi tubuhnya.

Ocean || SoukokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang